• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Opini: Waktu Korea Utara di Muka Bumi Akan Segera Habis

KurirBerita

TK B
Level 0
Kim Jong Un tak akan mampu tidur nyenyak setelah mendengar pidato Presiden Trump, karena ia tahu bahwa waktu Korea Utara akan segera habis. Dan hanya butuh satu orang Korea Utara dengan kruk tua untuk membuktikannya. Opini oleh Harry J. Kazianis.

Oleh: Harry J. Kazianis (Fox News)

Pencarian abadi terhadap kebebasan memiliki kekuatan untuk mengubah hidup, membentuk negara, dan menghancurkan diktator paling brutal. Inilah yang menjadi alasan mengapa kakekku meninggalkan Yunani untuk pergi ke Amerika, setelah Nazi Jerman memporak-porandakan rumahnya dan melempar ia beserta ayahnya ke kamp penjara—dijadwalkan untuk eksekusi mati sehari sebelum mereka akhirnya dibebaskan oleh sekutu.

Peristiwa itu dapat menjadi contoh yang serupa untuk pencarian kebebasan yang akan mengakhiri waktu Korea Utara.

Tentu saja, pidato tahunan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunjukkan betapa sederhananya citra seseorang, berjuang untuk kebebasan—dalam kasus ini, simbol kuat seorang desertir Korea Utara bernama Ji Seong-Ho, dalam sebuah aksi yang menyimbolkan sebuah perlawanan yang paling mengesankan yang pernah saya lihat terhadap rezim Kim—dapat menjadi sinyal bahwa waktu Korea Utara sudah ditentunkan.

Ketika waktu Korea Utara sudah tiba, maka pemimpin “nakal” Kim Jong-un akan disapu menjadi debu-debu sejarah. Ini tinggallah permasalahan kapan akan terjadi, jika bukan pertanyaan apa yang akan terjadi.

Di saat kelompok sayap kiri akan mengutuk Presiden Trump hingga diri mereka kelelahan berbicara mengenai kebijakan imigrasi dan rencana perpajakannya, yang perlu mereka perhatikan ialah bagaiamana Trump dapat menjatuhkan moral Kerajaan terkucil Korea Utara.

Jika belum terlihat jelas untuk sekarang, tim Trump tentu sedang memberi pertanda: Korea Utara akan menjadi permasalahan politik luar negeri bagi pemerintahannya untuk berbulan-bulan atau bertahun-tahun mendatang.

Lupakan ISIS, Iran, atau Rusia—Menjatuhkan rezim Kim dan pengembangan persenjataan nuklirnya merupakan tantangan terbesar Presiden Trump, tanpa kecuali. Dan sekarang, kita memiliki simbol kuat yang dapat menyerukan untuk menginspirasi imajinasi orang Amerika bahwa kebijakan semacam itu adalah hal yang benar.

Menjelang pidatonya, saya khawatir Presiden akan mengucapkan semacam ultimatum, mungkin sedikit meyibak kemungkinan rencana serangan “berdarah.” Namun pembicaraan semacam itu, setidaknya untuk sekarang, tidak akan menjadi topik yang dibahas. Presiden Trump merangkul ide bahwa kampanye “tekanan maksimal” akan terus menjadi kebijakan pemerintahannya dan pembicaraan mengenai “api dan amarah” seolah diasingkan untuk sementara waktu. Pengendalian dan penindasan tampaknya telah dianggap sebagai kebijakan pilihan pemerintah, keputusan yang bijak dan cerdas.


Tentara Korea Utara menghadiri pembukaan kawasan permukiman Ryomyong, sementara di latar belakang, potret pemimpin Korea Utara Kim Il Sung dan Kim Jong Il terlihat, pada tanggal 13 April 2017, di Pyongyang, Korea Utara. (Foto: AP/Wong Maye-E)

Namun tidak diragukan bahwa tantangan akan tetap serupa—dan masa depan penuh bahaya sedang menunggu. Meskipun minggu depan kita akan menyaksikan Olimpiade Musim Dingin bersejarah yang ditandai oleh kerja sama Pyongyang dan Seoul untuk berbaris bersama dalam aksi persatuan bersejarah, hal tersebut akan berakhir seiring berakhirnya permainan.

Korea Utara akan meminta dibatalkannnya latihan militer bersama AS dan Korea Selatan pada bulan April sebagai harga atas kesediaannya melanjutkan perundingan, sesuatu yang sudah ditekankan oleh Kim di media negara mereka.

Ketika Washington dan Seoul menolak, Korea Utara akan sekali lagi memulai uji coba senjata rudal dan nuklirnya, bahkan mungkin mereka akan menembakkan rudal jarak jauh dengan kapabilitas nuklirnya untuk membombardir tempat tinggal kita. Pada hari itu Presiden Trump akan mengambil sebuah keputusan berat, keputusan yang tak ada satupun pemimpin senang melakukannya.

Berita baiknya, kalaupun ada, adalah tidak masalah apapun yang terjadi dengan Korea Utara, kita telah mengetahui bagaimana nasib 25 juta orang yang tinggal di satu-satunya negara tangan besi yang tersisa di bumi. Rezim seperti yang dijalankan Kim—dengan 200.000 orang yang bisa dideskripsikan sebagai pekerja sistem kerja paksa—tidak pernah bertahan selamanya.

Saat ini, Penduduk Korea Utara yang berani sudah mulai menonton program ilegal melalui pemutar DVD berkat bantuan penyelundupan flash drive, menjadikan kehidupan di luar batas negara mulai menyerap kedalam pikiran mereka hari demi hari. Saat Anda membaca berita ini, seorang Korea Utara di suatu tempat sedang membaca Bible atau teks keagamaan lain yang diselundupkan, menyadari indahnya sebuah keyakinan yang akan memberinya kekuatan untuk mempertanyakan kejahatan dinasti Kim.

Nasib Korea Utara sudah ditentukan, dan masa ini adalah masa di mana kita akan menyaksikan sebuah dunia tanpa negara seperti Korea Utara lagi.

Sejarah membuktikan berulang kali bahwa perjuangan untuk kebebasan akan menghancurkan diktator paling jahat sekalipun. Kim Jong Un tidak akan bisa tidur nyenyak setelah pidato Presiden Trump, setelah dia tau bahwa waktu tak berpihak padanya. Dan hal tersebut hanya membutuhkan seorang pria dengan kruk tuanya untuk membuktikannya.

Pandangan yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis sendiri dan tidak mencerminkan kebijakan editorial Mata Mata Politik.

Sumber : Opini: Waktu Korea Utara di Muka Bumi Akan Segera Habis
 
Top