• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Liga Spanyol Pelajaran Brutal Barcelona Untuk Gary Neville

Bola

SBOBET
Journalist
Tak bisa dimungkiri, Gary Neville adalah pesepakbola fantastis dan analis televisi yang mumpuni. Namun,hal serupa tak bisa dikatakan tentang karier kepelatihannya. Sebagai arsitek tim sejauh ini Neville masih jauh dari sukses, dan setelah delapan partai tanpa kemenangan di La Liga Spanyol, Valencia pimpinan sang Englishman dihajar telak oleh tuan rumah Barcelona, Rabu (3/2) malam waktu setempat, pada leg pertama semi-final Copa del Rey.

Lebih dari keras, mantan kapten Manchester United itu menerima pelajaran brutal dari The Catalans.

Memang banyak pelatih yang telah mengalami mimpi buruk di Camp Nou dan Neville bukan pengecualian dalam hal tersebut. Akan tetapi, yang membikin kekalahan masif 7-0 ini lebih parah adalah Valencia kelihatan tidak tahu apa yang sebetulnya hendak mereka lakukan. Mendapat ruang dan waktu tanpa rintangan berarti, Barcelona seperti dipersilakan membombardir pertahanan tim tamu.

SIMAK JUGA
Laporan Pertandingan: Barcelona 7-0 Valencia
Gary Neville Tolak Mundur
Gary Neville: Pengalaman Terburuk Saya Di Sepakbola

45 menit pertama sudah berjalan sangat timpang, dan El Barca memungkasnya dengan skor 3-0. Tetapi margin keunggulan Blaugrana sesungguhnya bisa saja mencapai lima, enam, atau bahkan tujuh gol pada titik tersebut. Sebelum laga Neville telah menekankan mengenai pentingnya untuk mempertahankan peluang lolos paling tidak sampai pertemuan kedua di Mestalla. Namun, kans pasukannya sudah tamat hanya dalam setengah jam awal.

Dalam upaya membendung para penyerang brilian Barcelona, Neville menumpuk dua full-back di masing-masing sisi lapangan. Sebagai salah satu bek kanan terbaik semasa bermain untuk United, Neville sedikit banyak memahami tentang cara bertahan menghadapi pemain-pemain sayap.


Tetapi Barca tidak sekadar mengandalkan lebar lapangan dan sebelum personel mereka tereduksi jadi sepuluh orang pun pasukan Neville memberikan ruang yang terlalu besar di lini tengah dan depan untuk sang lawan. Melawan bintang-bintang segarang Lionel Messi, Neymar, Luis Suarez, Andres Iniesta, serta Sergio Busquets, taktik semacam itu sama dengan bunuh diri – terutama di Camp Nou.

Sulit menerka apa yang sejatinya coba dilakukan Neville, dan Denis Cheryshev, yang mendapat tepuk tangan ledekan dari publik Camp Nou saat turun melakukan debut untuk Los Che sebagai pemain pengganti setelah ia "bertanggung jawab” membuat Real Madrid didiskualifikasi dari Copa musim ini, mendapat pertanyaan dari Canal Plus seusai laga: "Apa sebetulnya rencana [Valencia] malam ini?”

Itu sebuah pertanyaan valid. Neville sebelumnya telah sering mengkritik strategi para pelatih lain dalam kapasitasnya sebagai pandit dan ia sendiri dipercaya punya fondasi kuat untuk itu lantaran menghabiskan sepanjang kariernya bermain untuk salah satu manajer terhebat dalam diri Sir Alex Ferguson, tetapi tim pimpinannya sendiri ternyata begitu mudah dieksploitasi di sini, bahkan sebelum Shkodran Mustafi dikartu merah sebelum jeda.

Neymar gagal mengonversi penalti dari pelanggaran bek Jerman tersebut, sementara satu tendangan Messi menerpa mistar dengan Barcelona semakin merajalela dengan amat leluasa. Sebelum itu, Suarez sudah mengepak dwigol dan La Pulga juga sekali masuk papan skor. Situasi hanya menjadi kian parah untuk Valencia di babak kedua. Dua striker Uruguay dan Argentina tersebut sama-sama melengkapi hat-trick, dengan Suarez malah menorehkan total empat gol.


Dari sudut pandang tuan rumah, ini adalah sajian istimewa dari filosofi menyerang yang mereka anut – sebuah masterclass. Namun jelas bahwa hasil ini juga "difasilitasi” oleh kenaifan Neville dan jebloknya penampilan para pemainnya.

"Kami cuma bisa meminta maaf kepada fans untuk salah satu hasil terburuk dalam sejarah klub ini,” demikian ucap direktur olahraga Valencia Jesus Garcia Pitarch pascapeluit panjang. Dan sewaktu ditanya apakah ini akan menandai akhir masa kerja Neville, responsnya jauh dari meyakinkan. "Sekarang bukan waktu untuk membicarakan itu,” ujarnya.

Neville sendiri menyatakan: "Ini adalah salah satu pengalaman terburuk yang pernah saya rasakan dalam sepakbola. Saya tak akan bisa tidur nyenyak. Fans tak pantas akan hal ini. Saya tak menyukai yang saya lihat.” Ditanya apakah ia bakal mundur, Neville hanya menjawab: "Tidak.”







Belum lama ini, mantan ikon Valencia Gaizka Mendieta mengklaim bagian dari masalah Neville adalah kendala bahasa. Bagi Mendieta, ketidakmampuan sang pelatih berbahasa Spanyol menyulitkannya menyampaikan pesan dan maksud kepada para pemain.

Neville langsung menyanggah ini, tetapi faktanya Valencia dipaksa menanggung malu tadi malam – terlepas dari kapasitas Barcelona untuk tampil brilian menghadapi lawan mana pun di Camp Nou.

Langkah apa yang akan diambilnya dari sini masih buram, tetapi fans Valencia marah besar pada Nuno, pelatih yang digantikan Neville, saat tim berada di luar enam besar klasemen musim ini. Namun, sejak bos Portugal itu didepak dari Mestalla pada akhir November, Neville malah belum mempersembahkan satu kemenangan pun di La Liga dan Los Che kini hanya berjarak lima angka di atas zona degradasi.

Jadi setelah pelajaran brutal di Camp Nou, Neville kini mesti cepat-cepat belajar dan berbenah bila ingin menyelamatkan posisinya yang mulai rawan di Valencia, karena jelas, dunia pandit dan kepelatihan level top adalah dua hal yang sama sekali berbeda.

liga spanyol table, klasemen, seri b, malam ini, terkini, divisi 2, Pelajaran Brutal Barcelona Untuk Gary Neville
 
Top