Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Pelanggan TalkTalk Menjadi Target Scamming
Masih ingatkan Anda dengan kasus peretasan yg menimpa perusahaan telekomunikasi TalkTalk? Sejumlah pelanggan tetap TalkTalk mengeluh menjadi korban scamming yg meminta sejumlah akses pada komputer mereka. Pada bulan Februari yg lalu, hacker berhasil masuk ke dalam sistem jaringan komputer perusahaan & mencuri data-data konsumen mereka.
TalkTalk melalui pernyataan resmi via surat elektronik yg dikirimkan pada pelanggannya mengakui bahwa ada kebocoran data yg menimpa perusahaan telekomunikasi tersebut. Kami paham bahwa ada sedikit kebocoran data yg jumlahnya sedikit, namun berdampak secara signifikan, tegas mereka. Mereka mengincar data-data nasabah & kami akan mengawal kasus ini, lanjut TalkTalk.
Perusahaan telekomunikasi tersebut mengatakan bahwa pelaku scamming itu menarget nama pribadi, nomor telepon, alamat rumah & surel untuk mencuri identitas mereka. Berdasarkan laporan dari pelanggan, identitas pribadi mereka menjadi target scamming & ada kemungkinan mereka memanfaatkannya untuk kepentingan bermotif ekonomi, ujar mereka dalam pernyataan resmi.
Beberapa keluhan yg disampaikan oleh pelanggan terkait aktifitas scamming itu adalah mereka telah berulang kali ditelepon oleh individu yg mengaku dari TalkTalk. Pelaku meminta akses ke komputer mereka & bila tidak diizinkan, maka Internet akan diputus. TalkTalk sendiri mengaku belum menghubungi pelanggan yg diduga menjadi korban peretasan.
Kami telah mengontak customer care TalkTalk untuk meminta mereka memberikan peringatan terhadap aktifitas scamming ini, papar salah satu pelanggan. Setelah sepuluh menit saya menelepon, tidak ada tanggapan apapun terkait peringatan scamming, tambah mereka.
TalkTalk mengatakan bahwa mereka telah menampung sejumlah keluhan tersebut. Bahkan mereka mengaku bahwa keluhan pelanggan telah dirapatkan di jajaran dewan direktur. Ada spekulasi yg muncul terkait keamanan data-data nasabah. Salah satu spekulasi menyebutkan bahwa data nasabah tersebut telah dijual di pasar gelap.
Terkait dengan peretasan bulan Februari lalu, TalkTalk enggan berkomentar lebih banyak terkait peretasan. Akibat dari peretasan tersebut adalah fraudster dengan mudah dapat menipu pelanggan dengan mempersonifikasikan diri mereka sebagai bagian dari layanan konsumen TalkTalk. Berdasarkan berita yg beredar di media massa, kebocoran data tersebut terjadi oleh pihak ketiga yg pernah menjadi kontraktor di perusahaan itu. Informasi tersebut menyatakan juga bahwa data yg dicuri tidak banyak, tetapi bisa berdampak luas.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenPelanggan TalkTalk Menjadi Target Scamming diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Masih ingatkan Anda dengan kasus peretasan yg menimpa perusahaan telekomunikasi TalkTalk? Sejumlah pelanggan tetap TalkTalk mengeluh menjadi korban scamming yg meminta sejumlah akses pada komputer mereka. Pada bulan Februari yg lalu, hacker berhasil masuk ke dalam sistem jaringan komputer perusahaan & mencuri data-data konsumen mereka.
TalkTalk melalui pernyataan resmi via surat elektronik yg dikirimkan pada pelanggannya mengakui bahwa ada kebocoran data yg menimpa perusahaan telekomunikasi tersebut. Kami paham bahwa ada sedikit kebocoran data yg jumlahnya sedikit, namun berdampak secara signifikan, tegas mereka. Mereka mengincar data-data nasabah & kami akan mengawal kasus ini, lanjut TalkTalk.
Perusahaan telekomunikasi tersebut mengatakan bahwa pelaku scamming itu menarget nama pribadi, nomor telepon, alamat rumah & surel untuk mencuri identitas mereka. Berdasarkan laporan dari pelanggan, identitas pribadi mereka menjadi target scamming & ada kemungkinan mereka memanfaatkannya untuk kepentingan bermotif ekonomi, ujar mereka dalam pernyataan resmi.
Beberapa keluhan yg disampaikan oleh pelanggan terkait aktifitas scamming itu adalah mereka telah berulang kali ditelepon oleh individu yg mengaku dari TalkTalk. Pelaku meminta akses ke komputer mereka & bila tidak diizinkan, maka Internet akan diputus. TalkTalk sendiri mengaku belum menghubungi pelanggan yg diduga menjadi korban peretasan.
Kami telah mengontak customer care TalkTalk untuk meminta mereka memberikan peringatan terhadap aktifitas scamming ini, papar salah satu pelanggan. Setelah sepuluh menit saya menelepon, tidak ada tanggapan apapun terkait peringatan scamming, tambah mereka.
TalkTalk mengatakan bahwa mereka telah menampung sejumlah keluhan tersebut. Bahkan mereka mengaku bahwa keluhan pelanggan telah dirapatkan di jajaran dewan direktur. Ada spekulasi yg muncul terkait keamanan data-data nasabah. Salah satu spekulasi menyebutkan bahwa data nasabah tersebut telah dijual di pasar gelap.
Terkait dengan peretasan bulan Februari lalu, TalkTalk enggan berkomentar lebih banyak terkait peretasan. Akibat dari peretasan tersebut adalah fraudster dengan mudah dapat menipu pelanggan dengan mempersonifikasikan diri mereka sebagai bagian dari layanan konsumen TalkTalk. Berdasarkan berita yg beredar di media massa, kebocoran data tersebut terjadi oleh pihak ketiga yg pernah menjadi kontraktor di perusahaan itu. Informasi tersebut menyatakan juga bahwa data yg dicuri tidak banyak, tetapi bisa berdampak luas.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenPelanggan TalkTalk Menjadi Target Scamming diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber