Mandeknya kompetisi serta belum jelasnya turnamen yang bakal dilaksanakan PT Liga Indonesia, membuat salah satu pilar Persela Lamongan Zainal Arifin, mencoba menyambung penghidupan dengan mengikuti turnamen amatir alias tarkam.
Langkah ini dipilih, karena ia mengaku tidak mempunyai banyak pilihan, kala Menpora menjatuhkan sanksi pembekuan PSSI dan membuat kompetisi dihentikan. Selain mencari pemasukan, ia mengikuti tarkam untuk menjaga kondisi di tengah dibubarkannya tim Laskar Joko Tingkir untuk sementara waktu.
"Harus saya akui, jika sepakbola adalah mata pencaharian utama. Kalau tidak ada pertandingan dan kompetisi terus vakum, terus saya dan keluarga harus makan apa? Makanya saya putuskan ikut tarkam, meski pendapatan kecil namun bisa untuk menyambung hidup,” tutur Zainal kepada Goal Indonesia.
Istri Zainal sendiri dikenal sebagai wiraswasta, namun sebagai suami yang bertanggung jawab mencari nafkah keluarga, ia tidak mau menggantungkan biaya keluarga kepada sang istri. Karenanya, gelandang Persela ini juga melaksanakan kegiatan tarkam, saat pulang ke kampung halamannya di Bekasi.
"Saat pulang kemarin, saya juga sempat ditawari main tarkam di sana. Dan karena jadwal tim (Persela) juga sedang libur, maka saya tak ragu menerima tawaran itu. Hasilnya, lumayan buat tambahan pendapatan meskipun tak banyak,” bebernya.
Sebagai pemain yang menggantungkan hidup dari dunia sepakbola, Zainal berharap, kompetisi sepakbola Nasional akan segera kembali diputar. Terlebih, beberapa waktu lalu, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla juga sudah meminta Menpora untuk mencabut pembekuan PSSI.
"Langkah yang diambil Wapres sudah cukup tepat dan harus segera dilaksanakan, bila tidak ingin melihat Indonesia mendapatkan sanksi dari FIFA. Sebab, kalau nantinya sampai mendapat sanksi FIFA, tentu kita sendiri yang rugi,” tutur pemain yang sudah sepuluh musim berseragam Persela ini.
Dan mendekati tenggat waktu yang diberikan oleh FIFA terkait pencabutan pembekuan PSSI, juga membuat media officer Persela Arif Bachtiar gelisah. Sehingga ia berharap, pemerintah dan PSSI segera mencari solusi, agar terhindar dari sanksi tersebut.
"Kami khawatir jika ini tak segera dituntaskan, maka kompetisi tak jalan dan FIFA benar-benar akan memberikan sanksi kepada Indonesia. Karena tanggal 29 Mei, adalah batas terakhir yang diberikan FIFA kepada Indonesia. Karena kalau sampai disanksi, seluruh rakyat Indonesia termasuk Lamongan akan merasakannya,” kata Arif. (gk-43)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Pemain Persela Lamongan Terpaksa Geluti Tarkam
Langkah ini dipilih, karena ia mengaku tidak mempunyai banyak pilihan, kala Menpora menjatuhkan sanksi pembekuan PSSI dan membuat kompetisi dihentikan. Selain mencari pemasukan, ia mengikuti tarkam untuk menjaga kondisi di tengah dibubarkannya tim Laskar Joko Tingkir untuk sementara waktu.
"Harus saya akui, jika sepakbola adalah mata pencaharian utama. Kalau tidak ada pertandingan dan kompetisi terus vakum, terus saya dan keluarga harus makan apa? Makanya saya putuskan ikut tarkam, meski pendapatan kecil namun bisa untuk menyambung hidup,” tutur Zainal kepada Goal Indonesia.
Istri Zainal sendiri dikenal sebagai wiraswasta, namun sebagai suami yang bertanggung jawab mencari nafkah keluarga, ia tidak mau menggantungkan biaya keluarga kepada sang istri. Karenanya, gelandang Persela ini juga melaksanakan kegiatan tarkam, saat pulang ke kampung halamannya di Bekasi.
"Saat pulang kemarin, saya juga sempat ditawari main tarkam di sana. Dan karena jadwal tim (Persela) juga sedang libur, maka saya tak ragu menerima tawaran itu. Hasilnya, lumayan buat tambahan pendapatan meskipun tak banyak,” bebernya.
Sebagai pemain yang menggantungkan hidup dari dunia sepakbola, Zainal berharap, kompetisi sepakbola Nasional akan segera kembali diputar. Terlebih, beberapa waktu lalu, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla juga sudah meminta Menpora untuk mencabut pembekuan PSSI.
"Langkah yang diambil Wapres sudah cukup tepat dan harus segera dilaksanakan, bila tidak ingin melihat Indonesia mendapatkan sanksi dari FIFA. Sebab, kalau nantinya sampai mendapat sanksi FIFA, tentu kita sendiri yang rugi,” tutur pemain yang sudah sepuluh musim berseragam Persela ini.
Dan mendekati tenggat waktu yang diberikan oleh FIFA terkait pencabutan pembekuan PSSI, juga membuat media officer Persela Arif Bachtiar gelisah. Sehingga ia berharap, pemerintah dan PSSI segera mencari solusi, agar terhindar dari sanksi tersebut.
"Kami khawatir jika ini tak segera dituntaskan, maka kompetisi tak jalan dan FIFA benar-benar akan memberikan sanksi kepada Indonesia. Karena tanggal 29 Mei, adalah batas terakhir yang diberikan FIFA kepada Indonesia. Karena kalau sampai disanksi, seluruh rakyat Indonesia termasuk Lamongan akan merasakannya,” kata Arif. (gk-43)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Pemain Persela Lamongan Terpaksa Geluti Tarkam