• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Liga Italia Pemain Terbaik AC Milan 2014/15: Jeremy Menez, Malaikat Sekaligus Setan I Rossonerri

Bola

SBOBET
Journalist
Musim 2014/15 bisa disebut sebagai musim terburuk AC Milan pada nyaris dua dekade terakhir. Gemilang di awal musim dengan bersaing di papan atas Serie A Italia plus tak berlaga di Eropa, klub milik Silvio Berlusconi ini perlahan malah terjun ke posisi yang tak terbayangkan.

Dengan Serie A yang masih menyisakan satu giornata, Milan kini duduk di peringkat sepuluh klasemen sementara lewat koleksi 49 poin. Mereka dipastikan tak lolos ke Eropa layaknya musim lalu dan jadi posisi terburuk sejak musim 1997/98. Tak heran jika Milanisti protes habis-habisan dan publik sepakbola dunia mulai apatis, mengikuti perkembangan klub dengan trofi Eropa terbanyak tersebut.

Namun tidak semuanya berlangsung buruk bagi Milan, karena mereka tetap memiliki satu kebanggaan. Hal itu bisa dilihat dalam sosok transfer tersukses Serie A musim ini, Jeremy Menez. Pemain yang didapatkan Adriano Galliani secara gratis dari Paris Saint-Germain itu, bagai pengecualian di tengah keterpurukan tim anyarnya.

Musim ini Menez berhasil membukukan 16 gol Serie A, sehingga masuk dalam daftar lima besar top skor kompetisi. Statistik tersebut memang mengindikasikan pemain berusia 27 tahun itu sebagai malaikat tunggal tim. Tapi sisi lain dirinya, juga turut andil dalam keterpurukan Milan.



Sedikit mengabaikan tabel klasemen Serie A, tak bisa dibantah jika Milan telah melakukan transfer tersukses calcio musim ini dalam diri Jeremy Menez. Mantan penggawa AS Roma itu didatangkan dengan status bebas transfer, setelah kontraknya bersama PSG tak diperpanjang.

Dalam beberapa musim terakhir, Milan memang lihai dalam merekrut deretan pemain berkualitas secara gratis, meski kebanyakan dari mereka berujung hampa. Pengecualian bagi Menez yang langsung meroket di musim perdananya ini.

Formasi 4-3-3 yang jadi andalan pelatih Milan, Filippo Inzaghi, amat mengakomodasi posisi Menez sebagai penyerang kedua. Yang cukup mengejutkan adalah keberanian Pippo menempatkan lulusan akademi Sochaux itu sebagai penyerang tengah, alih-alih pos winger yang lazim ditempati sang pemain. Tanpa diduga, hasilnya amat efektif.

Milan tampil tajam di awal musim, dengan Menez mencetak sembilan gol dari 16 penampilannya. Asa untuk mencapai target lolos ke Liga Champions pun tampak nyata berbekal ketajaman pemain berjuluk The Troublemaker itu. "Menez? Saya tak berhak untuk mendapatkan apresiasi atasnya. Dia winger sekaligus penyerang tengah yang hebat. Silvio Berlusconi dan Adriano Galliani lebih berhak mendapat kredit atas kedatangannya," tutur Pippo.

Menez terus disanjung, tapi di putaran kedua ia mengingatkan kembali pada publik akan julukannya sebagai The Troublemaker. Ya, sang pujaan mulai membuat masalah yang untungnya belum sampai menjalar ke luar lapangan.



Produktivitas Menez di putaran kedua sedikit menurun dengan hanya mengemas tujuh gol. Catatan itulah yang mulai menginisiasi permasalahan. Kegagalannya untuk meningkatkan atau cukup menjaga konsistensi kesuburannya di putaran kedua, disebut akibat kesalahannya sendiri.

Menez yang memang diberkahi dengan kecepatan luar biasa dan dribble maut, dinilai selalu bermain dengan egoisme tinggi. Akibatnya Milan kerap kali kehilangan poin, meski bermain lebih baik dan menghasilkan banyak kans. Menez disudutkan media dan publik karena membuang peluang yang ada terlampau banyak. Ia lebih memilih menyelesaikan kesempatan yang ada sendiri, tanpa memedulikan posisi rekan setim yang lebih strategis.

Statistik mendukung hal tersebut, konversi peluang Menez begitu rendah untuk ukuran striker, yang hanya 54,2 persen. Tapi di sisi lain, Milan tak berani merotasinya dari komposisi sebelas awal, karena seperti pengoleksi 24 caps timnas Prancis ini jadi satu-satunya mesin gol klub.

Situasi tak kondusif itu memengaruhi mental Menez hingga memuncak pada giornata 32 dan 33 lalu. Milan kalah dalam dua laga tersebut, dengan dirinya yang kembali membuang banyak peluang. Bahkan pada kekalahan menghadapi Genoa di giornata yang disebut terakhir, pemain bernomor punggung tujuh itu diusir keluar lapangan lantaran menghina wasit. Perilaku itu bagai akumulasi terhadap segala tekanan yang menerpanya. Inzaghi pun coba memberi pembelaan untuk Menez selepas laga.

"Menez mungkin tak melihat rekannya saat mendapat peluang pertama, di kesempatan kedua dia memang sudah berada dalam posisi satu lawan satu sementara yang ketiga dia melihat pemain lain dijaga ketat. Ia bukan pemain yang egois," bela Inzaghi.

Sadar akan segala kesalahannya, Menez yang dihukum empat partai akibat kejadian itu menjanjikan perubahan lebih baik di musim depan. "Secara pribadi, saya menilai diri saya memiliki musim yang baik, namun tentu saya harus terus berkembang dan musim depan akan lebih baik. Kami harus mengakhiri musim ini dengan baik, kemudian berlibur dan setelah itu kembali di musim depan, dengan mentalitas kuat," ujarnya.

Mengusung semangat yang baru dengan perombakan besar yang bakal diusung Berlusconi. mampukah Menez tampil lebih baik dan menjaga kebintangannya di musim depan?

liga italia seri a b, liga italia era digital, liga italia tabla, liga italia terkini, liga italia tvri, liga italia klasemen, Pemain Terbaik AC Milan 2014/15: Jeremy Menez, Malaikat Sekaligus Setan I Rossonerri
 
Top