Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia berencana merekrut hacker untuk dipekerjakan pada Pusat Informasi Nasional. Menurut laporan Saudi Gazzete pada Selasa lalu (13/05/14), lembaga yang berada di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri berencana merekrut para hacker untuk mencari celah keamanan yang terdapat pada jaringan elektronik negara tersebut.
Menurut juru bicara Pusat Informasi Nasional, Dr. Zaidan Al-Enezi, lembaganya mencoba mencari manfaat dari kemampuan yang dimiliki oleh para hacker di Saudi Arabia.
Para hacker ini akan menjalani pelatihan untuk mengubah kemampuan mereka menjadi energi produktif, dan beberapa hacker adalah hanya yang mahir dalam meretas situs saja dan yang bukan memiliki kemampuan dalam meretas jaringan yang terdapat pada program ungkap Zaidan.
Hanya hacker yang memiliki catatan baik yang akan direkrut oleh lembaga ini, hacker yang pernah membobol sistem atau situs pemerintah Saudi Arabia tidak akan diterima. Secara otomatis hacker-hacker yang masuk dalam daftar hitam pemerintah karena pernah berbuat kejahatan terhadap pemerintah tidak akan lolos perekrutan lembaga ini.
Al-Enezi mengakui bahwa langkah ini tidak akan benar-benar efektif dalam menggagalkan penyerangan di dunia siber. Namun langkah ini dapat membantu lembaga-lembaga pemerintah dalam melindungi sistem komputernya. Dia juga mengajak lembaga-lembaga pemerintah dan universitas agar memperkerjakan hacker untuk melindungi diri dari serangan peretasan daan untuk menutup lubang keamanan yang terdapat pada lembaga-lembaga tersebut.
Dalam mengurangi kejahatan peretasan terhadap lembaga-lembaga pemerintah, Al-Enezi mengungkapkan bahwa lembaganya bekerja sama dengan Interpol.
Lembaga kami memiliki kemampuan untuk melacak sumber-sumber yang berusaha melakukan peretasan, dan informasi yang didapatkan akan disampaikan pada Interpol, yang didukung dengan bukti, sehingga mereka dapat melacak pelaku kejahatan tersebut Al-Enezi mengungkapkan.
Al-Enezi mencatat bahwa beberapa hacker melakukan peretasan terhadap sebuah jaringan terlebih dahulu dan memanfaatkan jaringan yang telah diretas tersebut sebagai dasar untuk meretas jaringan dan situs lainnya. Dengan fakta-fakta tersebut Pusat Informasi Nasional akan terus mengembangkan sistem dan teknologi untuk meminimalisir serangan.
Lembaga ini secara kontinu mengembangkan mekanisme dan memberlakukan teknologi terbaru sistem keamanan elektronik. Lembaga ini tidak dapat menangkal serangan dari hacker, tetapi dapat menutup lubang yang dapat digunakan hacker untuk melakukan serangan kata Al-Enezi.
Menurut juru bicara Pusat Informasi Nasional, Dr. Zaidan Al-Enezi, lembaganya mencoba mencari manfaat dari kemampuan yang dimiliki oleh para hacker di Saudi Arabia.
Para hacker ini akan menjalani pelatihan untuk mengubah kemampuan mereka menjadi energi produktif, dan beberapa hacker adalah hanya yang mahir dalam meretas situs saja dan yang bukan memiliki kemampuan dalam meretas jaringan yang terdapat pada program ungkap Zaidan.
Hanya hacker yang memiliki catatan baik yang akan direkrut oleh lembaga ini, hacker yang pernah membobol sistem atau situs pemerintah Saudi Arabia tidak akan diterima. Secara otomatis hacker-hacker yang masuk dalam daftar hitam pemerintah karena pernah berbuat kejahatan terhadap pemerintah tidak akan lolos perekrutan lembaga ini.
Al-Enezi mengakui bahwa langkah ini tidak akan benar-benar efektif dalam menggagalkan penyerangan di dunia siber. Namun langkah ini dapat membantu lembaga-lembaga pemerintah dalam melindungi sistem komputernya. Dia juga mengajak lembaga-lembaga pemerintah dan universitas agar memperkerjakan hacker untuk melindungi diri dari serangan peretasan daan untuk menutup lubang keamanan yang terdapat pada lembaga-lembaga tersebut.
Dalam mengurangi kejahatan peretasan terhadap lembaga-lembaga pemerintah, Al-Enezi mengungkapkan bahwa lembaganya bekerja sama dengan Interpol.
Lembaga kami memiliki kemampuan untuk melacak sumber-sumber yang berusaha melakukan peretasan, dan informasi yang didapatkan akan disampaikan pada Interpol, yang didukung dengan bukti, sehingga mereka dapat melacak pelaku kejahatan tersebut Al-Enezi mengungkapkan.
Al-Enezi mencatat bahwa beberapa hacker melakukan peretasan terhadap sebuah jaringan terlebih dahulu dan memanfaatkan jaringan yang telah diretas tersebut sebagai dasar untuk meretas jaringan dan situs lainnya. Dengan fakta-fakta tersebut Pusat Informasi Nasional akan terus mengembangkan sistem dan teknologi untuk meminimalisir serangan.
Lembaga ini secara kontinu mengembangkan mekanisme dan memberlakukan teknologi terbaru sistem keamanan elektronik. Lembaga ini tidak dapat menangkal serangan dari hacker, tetapi dapat menutup lubang yang dapat digunakan hacker untuk melakukan serangan kata Al-Enezi.