Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya.
Sebuah dokumen yang bocor dari sebuah perusahaan pembuat peralatan spionase FinFisher, Gamma Group, mengatakan bahwa alat tersebut digunakan oleh pemerintah Bahrain untuk memata-matai aktivis pro-demokrasi pada gerakan Musim Semi Arab.
Seperti yang dilaporkan oleh Bahrain Watch, file dokumen tersebut dicuri oleh hacker dan dibeberkan ke publik. Tujuan hacker tersebut adalah untuk mengekspos ke publik apa saja yang telah dilakukan oleh perusahaan tersebut. Melalui situs Reddit, hacker tersebut mengungkapkan bahwa menurut dokumen teraebut pemerintah Timur Tengah termasuk Bahrain menggunakan FinFisher untuk meretas dan menyadap komputer serta telepon yang dimiliki oleh jurnalis dan demonstran.
Menurut dokumen yang bocor tersebut, program FinFhiser diinstal pada 77 mesin yang dimiliki oleh aktivis, pengacara pembela hak asasi manusia, hingga pemimpin oposisi dan jurnalis.
Menurut Bahrain Watch, sebagian dari orang yang menjadi target penyadapan tersebut telah dipenjara. Salah satu yang dipenjara adalah Hassan Mushaima. Komputer milik pemimpin kelompok yang dilarang Haq Movement ini, terinfeksi program ini pada 14 November 2010 pada sebuah serangan.
Menurut hacker tersebut, setelah mempelajari sistem log program FinFisher pada bulan Februari 2012, bahwa demonstran lainnya juga menjadi subjek penyadapan yang dilakukan oleh pemerintah Bahrain dengan bantuan perusahaan Gamma Group.
Menanggapi hal ini, pihak Gamma Group menyangkal telah menjual program tersebut kepada pemerintah Bahrain dan mengatakan bahwa yang digunakan adalah copy program FinFisher yang dicuri dari sistem mereka.
FinFisher sendiri adalah alat untuk memata-matai yang bisa ditanam pada perangkat komputer dan telepon. Alat ini dapat memberikan akses kepada pengguna untuk mengakses data pribadi pada target sasaran. Harga alat mata-mata yang dijual untuk pemerintah dan penegak hukum ini cukup mahal. Satu paket program ini dijual sekitar 2 juta dolar AS, sementara untuk mempratekkan penetration test dapat mengeluarkan biaya hingga 27 hingga 36 ribu dolar AS. Untuk mendapatkan seluruh alat dan pelayanannya menghabiskan sekitar 3 sampai juta euro.
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten Nokia Mulai Menjual Flagship Lumia 930 dan dual-SIM Lumia 630 diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sebuah dokumen yang bocor dari sebuah perusahaan pembuat peralatan spionase FinFisher, Gamma Group, mengatakan bahwa alat tersebut digunakan oleh pemerintah Bahrain untuk memata-matai aktivis pro-demokrasi pada gerakan Musim Semi Arab.
Seperti yang dilaporkan oleh Bahrain Watch, file dokumen tersebut dicuri oleh hacker dan dibeberkan ke publik. Tujuan hacker tersebut adalah untuk mengekspos ke publik apa saja yang telah dilakukan oleh perusahaan tersebut. Melalui situs Reddit, hacker tersebut mengungkapkan bahwa menurut dokumen teraebut pemerintah Timur Tengah termasuk Bahrain menggunakan FinFisher untuk meretas dan menyadap komputer serta telepon yang dimiliki oleh jurnalis dan demonstran.
Menurut dokumen yang bocor tersebut, program FinFhiser diinstal pada 77 mesin yang dimiliki oleh aktivis, pengacara pembela hak asasi manusia, hingga pemimpin oposisi dan jurnalis.
Menurut Bahrain Watch, sebagian dari orang yang menjadi target penyadapan tersebut telah dipenjara. Salah satu yang dipenjara adalah Hassan Mushaima. Komputer milik pemimpin kelompok yang dilarang Haq Movement ini, terinfeksi program ini pada 14 November 2010 pada sebuah serangan.
Menurut hacker tersebut, setelah mempelajari sistem log program FinFisher pada bulan Februari 2012, bahwa demonstran lainnya juga menjadi subjek penyadapan yang dilakukan oleh pemerintah Bahrain dengan bantuan perusahaan Gamma Group.
Menanggapi hal ini, pihak Gamma Group menyangkal telah menjual program tersebut kepada pemerintah Bahrain dan mengatakan bahwa yang digunakan adalah copy program FinFisher yang dicuri dari sistem mereka.
FinFisher sendiri adalah alat untuk memata-matai yang bisa ditanam pada perangkat komputer dan telepon. Alat ini dapat memberikan akses kepada pengguna untuk mengakses data pribadi pada target sasaran. Harga alat mata-mata yang dijual untuk pemerintah dan penegak hukum ini cukup mahal. Satu paket program ini dijual sekitar 2 juta dolar AS, sementara untuk mempratekkan penetration test dapat mengeluarkan biaya hingga 27 hingga 36 ribu dolar AS. Untuk mendapatkan seluruh alat dan pelayanannya menghabiskan sekitar 3 sampai juta euro.
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten Nokia Mulai Menjual Flagship Lumia 930 dan dual-SIM Lumia 630 diatas dikutip dari Internet secara gamblang.