• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Info Pengaruh Pindahnya Kedutaan Australia pada Hubungannya dengan Indonesia

KurirBerita

TK B
Level 0
Isyarat pemerintah Australia bahwa mereka mungkin memindahkan kedutaannya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem telah membuat Indonesia gusar. Indonesia tampak kecewa dengan proposal Australia karena hal tersebut menunjukkan dukungan politik yang kuat untuk Israel. Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia telah lama menyatakan solidaritas atas Palestina dalam konflik mereka dengan Israel.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi telah memperingatkan Australia bahwa langkah itu akan merusak hubungan bilateral kedua negara.

Terlepas dari adanya ketegangan antara pemerintah Australia dan Indonesia, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan bahwa masalah Jerusalem tidak akan mempengaruhi diskusi yang sedang berlangsung tentang Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA/ Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement).

Namun, menjelang mendekati pemilihan presiden Indonesia pada April 2019 yang akan datang, penangguhan kesepakatan IA-CEPA masih mungkin terjadi karena agama telah menjadi komoditas panas bagi politisi untuk memenangkan suara. Penundaan tidak hanya akan menciptakan kerugian bagi ekonomi Australia dan Indonesia, tetapi juga akan mengubah dinamika kebijakan luar negeri antara kedua negara.

Penangguhan yang Masih Mungkin Terjadi

Selama kunjungan Morrison baru-baru ini ke Jakarta, pemerintah Australia dan Indonesia mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan IA-CEPA. Namun, perjanjian tersebut masih belum disahkan dan masih menunggu penyelesaian draf teks lengkap. Jadi, beberapa hal masih bisa berubah jika Australia menindaklanjuti rencana Yerusalem menjelang puncak pemilu Indonesia pada tahun 2019.

Dalam beberapa tahun terakhir, para politisi Indonesia telah menggunakan agama untuk menarik simpati pemilih. Sebelum terpilih pada tahun 2014, Presiden Indonesia Joko “Jokowi” Widodo mengusung pluralisme dalam kampanyenya. Dia harus melawan kampanye hitam oleh lawannya Prabowo Subianto yang menggambarkan Jokowi sebagai sosok yang tidak Islami. Jokowi pada akhirnya menang tipis dalam pilpres 2014.

Dari pengalaman tersebut, Jokowi, yang menjadi kandidat presiden petahana dalam pilpres 2019 dan kembali melawan Prabowo, kini menggunakan kartu Islam untuk memenangkan mayoritas pemilih. Jokowi telah menunjuk ulama Muslim garis keras Ma’ruf Amin sebagai pasangan wakil presiden yang mendampinginya untuk mendapatkan suara dari kelompok konservatif Islam. Terdapat kemungkinan bahwa Jokowi akan menunda kesepakatan perdagangan sebagai tanggapan atas rencana Australia memindah kedutaan ke Yerusalem, untuk memenuhi tuntutan para pemilih Muslim di Indonesia. Dalam kampanye pemilihan presiden 2014, Presiden Jokowi menyatakan dukungan penuhnya atas kemerdekaan Palestina.

Kerugian Ekonomi dan Pengaruhnya terhadap Kemajuan

Indonesia dan Australia akan kehilangan banyak peluang ekonomi jika kesepakatan ditunda. Di bawah IA-CEPA, Indonesia akan menikmati tarif nol persen untuk semua komoditas ekspor. Hal ini termasuk produk otomotif, herbisida, pestisida, peralatan elektronik, mesin, karet, kayu, kopi, coklat, dan kertas. Penghapusan beberapa hambatan tarif juga akan memungkinkan Indonesia untuk memperluas ekspor minyak sawit.

Bagi Australia, perjanjian ini akan meningkatkan ekspor baja dan pertaniannya ke Indonesia. Hal ini juga akan memungkinkan berbagai universitas di Australia untuk mendirikan cabang di Indonesia. Ini adalah kesempatan yang baik bagi universitas-universitas tersebut untuk memperoleh manfaat dari memperluas pasar mereka ke negara tetangga terdekat Australia. Peluang investasi ini juga akan memungkinkan Indonesia untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikannya.

Baca Sumber
 
Top