Kegagalan tim nasional Indonesia U-23 di ajang SEA Games 2015 cukup menyakitkan. Karena bukan hanya gagal meraih medali, Garuda Muda juga harus menjadi bulan-bulanan di beberapa laga dengan kemasukkan banyak gol.
Pada laga perdana, Evan Dimas dan kawan-kawan secara mengejutkan kalah 4-2 dari Myanmar. Kemudian di laga semi-final, harus mengakui kedigdayaan Thailand dengan kalah lima gol tanpa balas. Harapan untuk meraih medali perunggu pun kandas dengan pahit, karena lagi-lagi Indonesia dibantai 5-0 sekaligus muncul tuduhan laga tersebut terlibat pengaturan skor.
Para penggawa Merah-Putih pun mengakui bahwa kekuatan tim seperti Thailand berada di atas Indonesia. Plus persiapan para tim pesaing dinilai lebih baik - di mana Indonesia berangkat dengan persiapan minim dan diwarnai ketidakjelasan akibat sanksi FIFA.
"Kita masuk semi-final sudah bersyukur, meski hasil memang mengecewakan. Tim-tim di sana memang bagus dan punya persiapan yang lebih matang, sementara kita di sini hanya 20 hari, jadi masuk semi-final juga sudah bagus," kata Ahmad Nufiandani, winger Indonesia.
Sementara Paulo Sitanggang menilai bahwa secara teknik, Indonesia tak jauh beda dengan tim lainnya. Hanya saja, masalah sepakbola nasional memengaruhi sedikit banyak kondisi tim racikan Aji Santoso tersebut.
"Secara teknik dan permainan tim kelompok umur sebenarnya sama. Tapi yang lain punya persiapan lebih baik, kondisi internal mereka juga mungkin lebih baik, kondisi internal dan di luar lapangan sedikit banyak memengaruhi kami," ulas eks gelandang Indonesia U-19 itu.
"Para pemain sudah berjuang, kita memang kalah kelas dari Thailand dan Vietnam. Tak mungkin match fixing, apa yang mau dijual," ujar ketua umum PSSI, La Nyalla Mattalitti perihal kekalahan telak Indonesia dan dugaan pengaturan skor.
addResponsivePlayer('q6v8cb4tbk1p1m07d4de1za61', '', '', 'perfq6v8cb4tbk1p1m07d4de1za61', 'eplayer40', {age:1433393646224});
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Penggawa Indonesia U-23 Angkat Bicara Soal Kegagalan Di SEA Games
Pada laga perdana, Evan Dimas dan kawan-kawan secara mengejutkan kalah 4-2 dari Myanmar. Kemudian di laga semi-final, harus mengakui kedigdayaan Thailand dengan kalah lima gol tanpa balas. Harapan untuk meraih medali perunggu pun kandas dengan pahit, karena lagi-lagi Indonesia dibantai 5-0 sekaligus muncul tuduhan laga tersebut terlibat pengaturan skor.
Para penggawa Merah-Putih pun mengakui bahwa kekuatan tim seperti Thailand berada di atas Indonesia. Plus persiapan para tim pesaing dinilai lebih baik - di mana Indonesia berangkat dengan persiapan minim dan diwarnai ketidakjelasan akibat sanksi FIFA.
"Kita masuk semi-final sudah bersyukur, meski hasil memang mengecewakan. Tim-tim di sana memang bagus dan punya persiapan yang lebih matang, sementara kita di sini hanya 20 hari, jadi masuk semi-final juga sudah bagus," kata Ahmad Nufiandani, winger Indonesia.
Sementara Paulo Sitanggang menilai bahwa secara teknik, Indonesia tak jauh beda dengan tim lainnya. Hanya saja, masalah sepakbola nasional memengaruhi sedikit banyak kondisi tim racikan Aji Santoso tersebut.
"Secara teknik dan permainan tim kelompok umur sebenarnya sama. Tapi yang lain punya persiapan lebih baik, kondisi internal mereka juga mungkin lebih baik, kondisi internal dan di luar lapangan sedikit banyak memengaruhi kami," ulas eks gelandang Indonesia U-19 itu.
"Para pemain sudah berjuang, kita memang kalah kelas dari Thailand dan Vietnam. Tak mungkin match fixing, apa yang mau dijual," ujar ketua umum PSSI, La Nyalla Mattalitti perihal kekalahan telak Indonesia dan dugaan pengaturan skor.
addResponsivePlayer('q6v8cb4tbk1p1m07d4de1za61', '', '', 'perfq6v8cb4tbk1p1m07d4de1za61', 'eplayer40', {age:1433393646224});
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Penggawa Indonesia U-23 Angkat Bicara Soal Kegagalan Di SEA Games