Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Pengguna iCloud Masih Gunakan Password yang Lemah
Pasca bocornya data pada iCloud satu tahun silam yg turutmenimpa selebritis HollywoodJennifer Lawrence, beberapa pakar keamanan percaya bahwa banyak faktor penyebab dari kebocoran data foto tersebut termasih ada hingga saat ini, yg mana vulnerability tersebut disebabkan oleh manusia maupuan yg dieskploitasi oleh hacker.
Jonathan Sander dari perusahaan keamanan cyber Lieberman Software mengatakan bahwa pan&gan konsumen terhadap keamanan yg baik adalah seperti pan&gan mereka tentang kesehatan yg baik, yaitu mereka tahu mereka harus berlatih & menggunakan password yg unik pada setiap situs, tetapi mereka tidak benar-benar melakukannya. Menurut Sander pelanggaran keamanan tidak hanya karena kesalahan manusia.
Ken Westin, analis keamanan senior perusahaan software Tripwire mengatakan bahwa sejumlah risiko keamanan online telah benar-benar meningkat sejak tahun lalu. Menurutnya, data dari perangkat pengguna sekarang ini lebih banyak tersimpan di cloud & hacker sangat menyadari hal ini. Mereka juga terus mencari cara untuk mencari celah penyimpanan berbasis cloud & yg akhirnya mereka menemukan data tersebut.
Sebagai konsumen, pengguna memberikan kepercayaan ke perusahaan yg menyediakan layanan berbasis cloud untuk memastikan bahwa data mereka aman, tetapi pengguna juga tahu bahwa adalah tidak mungkin membuat sistem apapun 100 persen aman. Satu-satunya hal yg membatasi antara data pengguna yg tersimpan di cloud dengan penyerang cyber adalah tekad & keterampilan mereka, serta sedikit keberuntungan.
Kepala strategi keamanan di perusahaan keamanan cyber Bit9 + Carbon Black, Ben Johnson mengatakan bahwa berbagai penyedia layanan cloud computing kini telah melakukan perlindungan semaksimal mungkin. Menurutnya, keamanan cloud biasanya cenderung lebih baik daripada menyimpan informasi di tempat lain. Namun demikian, keamanan cloud tersebut juga sangat bergantung kepada pengguna. Jika pengguna menggunakan password yg lemah, mudah ditebak & melakukan berbagai kegiatan yg berisiko terhadap keamanan, sistem keamanan cloud tersebut tidak akan berarti. Itu artinya pengguna perlu diedukasi untuk membuat password yg kuat di setiap layanan penting yg mereka gunakan.
Namun dirinya tidak memungkiri hal tersebut merupakan sesuatu yg sulit. Sejauh ini pengguna masih cenderung tidak menyukai password yg kuat & unik, Mereka cenderung lebih suka yg berisiko.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenPengguna iCloud Masih Gunakan Password yang Lemah diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Pasca bocornya data pada iCloud satu tahun silam yg turutmenimpa selebritis HollywoodJennifer Lawrence, beberapa pakar keamanan percaya bahwa banyak faktor penyebab dari kebocoran data foto tersebut termasih ada hingga saat ini, yg mana vulnerability tersebut disebabkan oleh manusia maupuan yg dieskploitasi oleh hacker.
Jonathan Sander dari perusahaan keamanan cyber Lieberman Software mengatakan bahwa pan&gan konsumen terhadap keamanan yg baik adalah seperti pan&gan mereka tentang kesehatan yg baik, yaitu mereka tahu mereka harus berlatih & menggunakan password yg unik pada setiap situs, tetapi mereka tidak benar-benar melakukannya. Menurut Sander pelanggaran keamanan tidak hanya karena kesalahan manusia.
Ken Westin, analis keamanan senior perusahaan software Tripwire mengatakan bahwa sejumlah risiko keamanan online telah benar-benar meningkat sejak tahun lalu. Menurutnya, data dari perangkat pengguna sekarang ini lebih banyak tersimpan di cloud & hacker sangat menyadari hal ini. Mereka juga terus mencari cara untuk mencari celah penyimpanan berbasis cloud & yg akhirnya mereka menemukan data tersebut.
Sebagai konsumen, pengguna memberikan kepercayaan ke perusahaan yg menyediakan layanan berbasis cloud untuk memastikan bahwa data mereka aman, tetapi pengguna juga tahu bahwa adalah tidak mungkin membuat sistem apapun 100 persen aman. Satu-satunya hal yg membatasi antara data pengguna yg tersimpan di cloud dengan penyerang cyber adalah tekad & keterampilan mereka, serta sedikit keberuntungan.
Kepala strategi keamanan di perusahaan keamanan cyber Bit9 + Carbon Black, Ben Johnson mengatakan bahwa berbagai penyedia layanan cloud computing kini telah melakukan perlindungan semaksimal mungkin. Menurutnya, keamanan cloud biasanya cenderung lebih baik daripada menyimpan informasi di tempat lain. Namun demikian, keamanan cloud tersebut juga sangat bergantung kepada pengguna. Jika pengguna menggunakan password yg lemah, mudah ditebak & melakukan berbagai kegiatan yg berisiko terhadap keamanan, sistem keamanan cloud tersebut tidak akan berarti. Itu artinya pengguna perlu diedukasi untuk membuat password yg kuat di setiap layanan penting yg mereka gunakan.
Namun dirinya tidak memungkiri hal tersebut merupakan sesuatu yg sulit. Sejauh ini pengguna masih cenderung tidak menyukai password yg kuat & unik, Mereka cenderung lebih suka yg berisiko.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenPengguna iCloud Masih Gunakan Password yang Lemah diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber