Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Peningkatan Keamanan Dalam Kegiatan E-Commerce
Perkembangan yg pesat pada perdagangan elektronik or yg biasa dikenal dengan e-commerce memancing pelaku kejahatan siber untuk memanfaatkannya untuk mendapatkan keuntungan. Dengan turut bertumbuhnya aktifitas transaksi perbankan digital, juga membuka peluang para penjahat cyber dalam melakukan aksinya jika sistem transaksi tidak di lindungi dengan benar.
Menurut Country Manager F5 Networks Indonesia, Fetra Syahbana, jika informasi tentang kartu kredit & 3/4 digit nomor verifikasi kartu kredit, or CID number, bisa direkam oleh pelaku kejahatan maka akan merugikan pengguna secara material karena dapat dimanfaatkan oleh penjahat untuk melakukan transaksi dengan kartu korban.
Baygkan jika informasi tentang kartu kredit & 3/4 digit nomor verifikasi kartu kredit, yg umumnya disebut dengan CID number, bisa direkam oleh pihak-pihak yg tidak bertanggung jawab. Tentu saja hal ini akan merugikan Anda secara materi karena pelaku bisa melakukan transaksi memakai kartu Anda, ungkap Fetra kepada CISO Magazine.
Untuk meningkatkan keamanan & mempertimbangkan resiko yg dapat terjadi dari kejadian ini yg dapat berbahaya bagi pemilik kartu maupun lembaga keuangan. Menurut Fetra, sebaiknya ahli keamanan, yg bertugas mengembangkan kebijakan serta peraturan keamanan di dalam perusahaan, & programmer, yg mengembangkan software or aplikasi, dapat bekerja secara bersama-sama dalam mengembangkan sistem yg aman.
Dalam melindungi aplikasi yg menjadi aset penting perusahaan, keamanan sebaiknya tidak hanya diserahkan ke software engineer saja, tetapi sebaiknya juga turut melibatkan profesional di bi&g keamanan. Dengan pendekatan tersebut maka beban pada programmer software untuk melakukan coding untuk kebijakan-kebijakan keamanan dapat di pindahkan ke profesional di bi&g keamanan yg sudah memiliki kredibilitas. papar Fetra.
Dalam melihat sebuah proses keamanan dalam suatu proses yg berkesinambungan antara penggunan & perusahaan perangkat, akses, jaringan, aplikasi, & perangkat penyimpanan. Melihat kompleksitas dari beragamnya cara pengguna dalam mengakses situs/aplikasi, hal ini mendorong perusahaan untuk melakukan hal yg serupa dengan BPR/ business process re-engineering or sebuah strategi pengelolaan bisnis yg fokus untuk menganalisa & mendesain proses bisnis & alur kerja di sebuah perusahaan.
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenPeningkatan Keamanan Dalam Kegiatan E-Commerce diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Perkembangan yg pesat pada perdagangan elektronik or yg biasa dikenal dengan e-commerce memancing pelaku kejahatan siber untuk memanfaatkannya untuk mendapatkan keuntungan. Dengan turut bertumbuhnya aktifitas transaksi perbankan digital, juga membuka peluang para penjahat cyber dalam melakukan aksinya jika sistem transaksi tidak di lindungi dengan benar.
Menurut Country Manager F5 Networks Indonesia, Fetra Syahbana, jika informasi tentang kartu kredit & 3/4 digit nomor verifikasi kartu kredit, or CID number, bisa direkam oleh pelaku kejahatan maka akan merugikan pengguna secara material karena dapat dimanfaatkan oleh penjahat untuk melakukan transaksi dengan kartu korban.
Baygkan jika informasi tentang kartu kredit & 3/4 digit nomor verifikasi kartu kredit, yg umumnya disebut dengan CID number, bisa direkam oleh pihak-pihak yg tidak bertanggung jawab. Tentu saja hal ini akan merugikan Anda secara materi karena pelaku bisa melakukan transaksi memakai kartu Anda, ungkap Fetra kepada CISO Magazine.
Untuk meningkatkan keamanan & mempertimbangkan resiko yg dapat terjadi dari kejadian ini yg dapat berbahaya bagi pemilik kartu maupun lembaga keuangan. Menurut Fetra, sebaiknya ahli keamanan, yg bertugas mengembangkan kebijakan serta peraturan keamanan di dalam perusahaan, & programmer, yg mengembangkan software or aplikasi, dapat bekerja secara bersama-sama dalam mengembangkan sistem yg aman.
Dalam melindungi aplikasi yg menjadi aset penting perusahaan, keamanan sebaiknya tidak hanya diserahkan ke software engineer saja, tetapi sebaiknya juga turut melibatkan profesional di bi&g keamanan. Dengan pendekatan tersebut maka beban pada programmer software untuk melakukan coding untuk kebijakan-kebijakan keamanan dapat di pindahkan ke profesional di bi&g keamanan yg sudah memiliki kredibilitas. papar Fetra.
Dalam melihat sebuah proses keamanan dalam suatu proses yg berkesinambungan antara penggunan & perusahaan perangkat, akses, jaringan, aplikasi, & perangkat penyimpanan. Melihat kompleksitas dari beragamnya cara pengguna dalam mengakses situs/aplikasi, hal ini mendorong perusahaan untuk melakukan hal yg serupa dengan BPR/ business process re-engineering or sebuah strategi pengelolaan bisnis yg fokus untuk menganalisa & mendesain proses bisnis & alur kerja di sebuah perusahaan.
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenPeningkatan Keamanan Dalam Kegiatan E-Commerce diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber