• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Liga Jerman Pep Guardiola Jadi Bumerang Manchester City?

Bola

SBOBET
Journalist
Harapan sering kali datang sepaket dengan kekhawatiran.

Tanya saja kepada fans Manchester City. Harapan mereka membubung tinggi seiring konfirmasi penunjukan Pep Guardiola sebagai nakhoda anyar musim depan, tetapi kekhawatiran terus membesar bahwa kampanye pamungkas Manuel Pellegrini akan berakhir bencana.

Tim telah mengangkat trofi Piala Liga Inggris musim ini, juga baru saja menorehkan sejarah menembus perempat-final Liga Champions, tetapi pada saat bersamaan The Citizens telah terlempar dari trek juara Liga Primer dan, yang lebih parah, Sergio Aguero cs. mungkin "hanya” berlaga di Liga Europa musim depan!

Ini tentu menjadi skenario yang sama sekali tak terbayangkan sebelumnya.

SIMAK JUGA
Cuplikan Pertandingan: Manchester City 0-1 Manchester United
Manuel Pellegrini: Kami Tak Layak Kalah!
Joe Hart & Raheem Sterling Absen Sebulan

Di awal-awal pelontaran ambisi memborong titel di semua kejuaraan yang diikuti, alias quadruple winners, seakan menjadi menu wajib dalam hampir setiap pernyataan dari kubu Etihad. Saat pengumuman kedatangan Guardiola dirilis, 1 Februari lalu, kans untuk tercapainya target tersebut masih amat terbuka – meski harus diakui sedari awal terasa terlalu ambisius.

City menempati peringkat kedua klasemen Liga Primer dengan jarak hanya tiga poin di belakang Leicester City, melangkah ringan ke babak kelima Piala FA, mencapai final Piala Liga, dan lolos ke fase knock-out Liga Champions sebagai juara grup.

Pellegrini bahkan tampak sangat berbesar hati menerima konfirmasi kehadiran Pep sebagai suksesornya di akhir musim.

"Klub tak melakukan apa pun di belakang saya, saya sudah mengetahui ini sebulan lalu, namun saya pikir tak baik untuk memiliki rumor atau spekulasi tentang hal-hal semacam ini, jadi saya lebih memilih untuk menuntaskan hari ini, itulah kenapa saya telah memberitahu pemain dan juga pers,” kata pria Cile itu jelang laga City kontra tuan rumah Sunderland.

Menyusul kabar ini, Joe Hart menuturkan: "Musim depan akan berjalan dengan sendirinya. Sekarang, kami hidup dalam momen terkini. Manuel Pellegrini adalah manajer kami dan kami akan berusaha menjuarai sebanyak mungkin kompetisi bersamanya.”

Dengan City sukses menggondol tiga poin dari Stadium of Light berkat gol semata wayang Aguero, sempat diyakini bahwa manajemen membuat keputusan tepat lewat pengumuman dini tersebut, dan bahwa ini akan memompa motivasi pasukan The Eastlands untuk memberikan kado selamat tinggal terindah buat Pellegrini.

Sayang, rupanya itu cuma ekspektasi semu. Skor 1-0 kontra Sunderland menjadi satu dari hanya dua kemenangan City – satu lagi dibukukan melawan tim papan bawah lainnya, Aston Villa – dalam tujuh laga liga sejak pengumuman Guardiola. Sisanya satu imbang dan empat kali kalah, termasuk kala menjamu Manchester United dalam partai derby di Etihad, akhir pekan kemarin.

Perbandingan performa City sebelum dan sesudah pengumuman penunjukan Guardiola​

City melorot ke peringkat keempat dan dengan gap hanya satu poin di atas West Ham dan Man United, tidak ada jaminan The Sky Blues akan bertahan di zona Liga Champions sampai garis finis. Pellegrini memang telah mempersembahkan titel Capital One Cup kedua dalam tiga tahun masa tugasnya, namun konsistensi jadi komoditi teramat langka bagi pasukannya.

Terbukti, hanya tiga hari seusai membekap Liverpool lewat adu penalti di Wembley, City babak belur 3-0 di Anfield menghadapi lawan yang sama dalam lanjutan liga. Di Piala FA Pellegrini sengaja "melepas” partai kontra Chelsea lantaran ngambek cuma punya jeda tiga hari sebelum duel Liga Champions di kandang Dynamo Kiev, padahal itu bukan waktu istirahat yang terlalu sempit – sama saja dengan tim yang kebagian jatah bertanding di liga domestik pada Sabtu sebelum beraksi di Eropa pada Selasa.

Keputusan menurunkan tim lemah di Stamford Bridge memang terjustifikasi dengan kemenangan 3-1 di Ukraina, yang kemudian melapangkan jalan City mencapai perempat-final UCL untuk kali pertama. City juga mungkin memiliki kapasitas untuk mengeliminasi Paris Saint-Germain dalam duel "El Cashico” – merujuk kepada otot finansial tebal kedua klub – di delapan besar, tapi siapa berani menjagokan mereka bisa melebihi semi-final?

Mudah berasumsi bahwa anjloknya City disebabkan timing keliru dari hierarki klub untuk mengumumkan pengangkatan Guardiola, dan bisa dipastikan ini memang berdampak pada pemain dan Pellegrini sendiri selaku sosok terbuang.

Namun, itu bukanlah faktor tunggal dan bila ditelusuri lebih saksama, tanda-tanda penurunan dan labilitas performa skuat Citizens sudah tampak bahkan sebelum pergantian tahun.

Pascastart sempurna dalam lima pekan pertama yang membawa tim bertengger sebagai pemuncak, City tak pernah lagi kembali sebagaimana sediakala. Terakhir kali tim mampu merangkai sedikitnya dua kemenangan berurutan di EPL adalah pada Oktober!

Menengok statistik tandang, City bisa dibilang mengenaskan. Mereka cuma menang dua kali sejak September, dan secara overall jumlah memasukkan mereka di kandang lawan hanya 13 gol. Cuma West Bromwich Albion (11) dan Newcastle United (7) yang lebih buruk. Sementara, The Eastlands juga selalu gagal menang dalam sembilan pertemuan menghadapi tim penghuni enam besar musim ini, dengan hasil terbaik adalah imbang tiga kali. Ini jauh sekali dari menggambarkan tim yang punya aspirasi juara.

0 - Manchester City have won none of their 9 matches against the other teams in the current top six this season (D3 L6). Fail.

— OptaJoe (@OptaJoe) March 20, 2016
Setiap kali pasukannya menelan hasil minor yang membikin mereka semakin dan semakin tertinggal dari puncak klasifika, Pellegrini selalu mengudarakan semangat pantang menyerah sebelum kans benar-benar tertutup. Tetapi lama-kelamaan komentarnya terkesan bagai lip service belaka. Bukan tiba-tiba City sekarang defisit 15 poin dari Leicester, dan itu merupakan jarak yang terlalu besar untuk dijembatani dalam delapan laga tersisa.

Eks bos Real Madrid dan Malaga itu selalu tampil sebagai sosok yang karismatik dan tenang, namun barangkali sekarang ia terlalu tenang. "Meskipun Anda kalah dalam pertandingan ini, ada lebih banyak laga lainnya untuk bisa lolos ke Liga Champions,” cetus Pellegrini sebelum derby, dan pada akhirnya Citizens benar-benar tumbang.

Biarpun mendominasi permainan, City jarang sekali membahayakan gawang David de Gea. Para pemain seakan bertanding tanpa motivasi dan, sayangnya, impresi itu juga tertangkap dari Pellegrini.

Joe Hart bilang para pemain hidup di momen terkini, namun sepanjang musim mungkin hanya dirinya dan Aguero yang tetap tampil di standar tinggi. Sementara mayoritas yang lain seperti memandang musim telah usai.



Pellegrini memang menjadi tumbal dari kedatangan Guardiola, tetapi ia sendiri memiliki reputasi untuk dipertaruhkan. Silverware telah ia berikan musim ini berupa Piala Liga, ia juga membawa tim melangkah setahap lebih jauh di Liga Champions, namun dengan klub-klub elite lainnya terpuruk di EPL, City tak perlu ikut-ikutan terpuruk.

Selain kekalahan, derby Manchester juga mendatangkan korban cedera baru untuk City. Hart dan Raheem Sterling akan absen sebulan ke depan akibat masalah otot, menyusul kapten Vincent Kompany. Namun, ada juga kabar baik dengan segera kembalinya Kevin De Bruyne, yang mengontribusikan 12 gol sebelum diterjang cedera lutut pada Januari.

Seiring jeda internasional pekan ini, Pellegrini akan memiliki cukup waktu buat meramu formula jitu guna membangkitkan City di sisa musim. Sarjana teknik sipil ini wajib membuktikan pengumuman penunjukan Guardiola bukan bumerang, melainkan katapel untuk melentingkan City lebih tinggi. Jika bukan demi klub, paling tidak demi menyelamatkan mukanya sendiri.

Bagi pengguna news app Goal dapat menyimak cuplikan pertandingan Liga Primer Inggris, Serie A Italia, dan Ligue 1 Prancis di sini.



liga jerman, u19, hari ini, logo, seri b, malam ini, klasemen, Pep Guardiola Jadi Bumerang Manchester City?
 
Top