Pelatih Persiba Balikpapan Jaino Matos berharap wasit Hari Prasetyo dan Dwi Purba Adi Wicaksana tidak lagi memimpin pertandingan Beruang Madu di Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016.
Hari memimpin laga Persiba melawan tuan rumah Persipura Jayapura yang berakhir 1-1. Dalam laga itu, Jaino memprotes wasit yang dianggap mengeluarkan sejumlah keputusan kontroversial, termasuk memberikan penalti bagi Persipura.
Sementara Dwi Purba tak memberikan penalti bagi Persiba, mesti pemain Perseru Serui terlihat menyentuh bola di kotak terlarang. Menurut Jaino, ada empat kali pemain Perseru melakukan pelanggaran handball, namun Dwi Purba bergeming, sehingga Persiba menelan kekalahan.
"Enggak dan enggak bisa. Saya enggak mau [Hari dan Dwi Purba pimpin laga Persiba]. Tapi saya tetap berpikir positif PT GTS [Gelora Trisula Semesta] akan memperbaiki kinerja wasit yang merugikan tim. Tapi saya juga enggak mau mereka,” ujar Jaino.
Arsitek asal Brasil ini mempertanyakan keputusan PT GTS yang menunjuk Dwi Purba memimpin laga kontra Perseru. Sebab, wasit itu juga dijadwalkan memimpin laga Perseru kontra Pusamania Borneo FC. Namun pertandingan urung digelar, karena Pusamania tak hadir di Serui akibat kesulitan mendapatkan tiket pesawat.
"Saya dengar wasit itu sudah dijadwalkan memimpin Perseru lawan PBFC yang batal kemarin, karena PBFC enggak berangkat. Kenapa wasit itu yang harus pimpin di Balikpapan juga? Itu pertanyaan yang belum bisa dijawab,” bebernya.
"Bukan cuma protes, tapi saya mau cari siapa yang tentukan wasit itu mesti pimpin di Balikpapan? Saya mau tahu, Siapa yang tentukan, karena di sepakbola di mana pun, wajib untuk ikuti aturan. Kita dirugikan.”
Jaino menambahkan, hasil negatif tim akibat kepemimpin wasit yang buruk bukan saja merugikan klub, tapi pelatih juga terancam pemecatan. Karena itu, lanjut Jaino, harus ada sistem yang jelas untuk mengawasi kinerja wasit. Menruutnya, ketika tim kalah atas ulah wasit tak ada yang membela pelatih.
"Sekarang saya bertanya, ketika kerjaan saya dirugikan, ada enggak sistem atau mekanisme yang melindungi pekerjaan saya? Itu pertanyaan saya. Bukan saya saja yang rugi, tim saya juga rugi. Siapa yang lindungi saya?” tanya Jaino.
"Harus ada mekanisme juga untuk melindungi yang bekerja jujur. Ketika kita dirugikan bagaimana konsekuensinya. Hasil sudah tidak bisa diubah, bagaimana ke depan? Pelatih bisa kehilangan pekerjaan. Itu tidak adil.” (gk-54)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Persiba Balikpapan Ogah Diwasiti Hari Prasetyo & Dwi Purba Adi Wicaksana
Hari memimpin laga Persiba melawan tuan rumah Persipura Jayapura yang berakhir 1-1. Dalam laga itu, Jaino memprotes wasit yang dianggap mengeluarkan sejumlah keputusan kontroversial, termasuk memberikan penalti bagi Persipura.
Sementara Dwi Purba tak memberikan penalti bagi Persiba, mesti pemain Perseru Serui terlihat menyentuh bola di kotak terlarang. Menurut Jaino, ada empat kali pemain Perseru melakukan pelanggaran handball, namun Dwi Purba bergeming, sehingga Persiba menelan kekalahan.
"Enggak dan enggak bisa. Saya enggak mau [Hari dan Dwi Purba pimpin laga Persiba]. Tapi saya tetap berpikir positif PT GTS [Gelora Trisula Semesta] akan memperbaiki kinerja wasit yang merugikan tim. Tapi saya juga enggak mau mereka,” ujar Jaino.
Arsitek asal Brasil ini mempertanyakan keputusan PT GTS yang menunjuk Dwi Purba memimpin laga kontra Perseru. Sebab, wasit itu juga dijadwalkan memimpin laga Perseru kontra Pusamania Borneo FC. Namun pertandingan urung digelar, karena Pusamania tak hadir di Serui akibat kesulitan mendapatkan tiket pesawat.
SIMAK JUGA
Persiba Tanpa Dua Pemain Asing Hadapi Barito Putera
Persiba Balikpapan Depak Striker Brasil
Ditekuk Perseru, Persiba Kecam Wasit
Persiba Tanpa Dua Pemain Asing Hadapi Barito Putera
Persiba Balikpapan Depak Striker Brasil
Ditekuk Perseru, Persiba Kecam Wasit
"Saya dengar wasit itu sudah dijadwalkan memimpin Perseru lawan PBFC yang batal kemarin, karena PBFC enggak berangkat. Kenapa wasit itu yang harus pimpin di Balikpapan juga? Itu pertanyaan yang belum bisa dijawab,” bebernya.
"Bukan cuma protes, tapi saya mau cari siapa yang tentukan wasit itu mesti pimpin di Balikpapan? Saya mau tahu, Siapa yang tentukan, karena di sepakbola di mana pun, wajib untuk ikuti aturan. Kita dirugikan.”
Jaino menambahkan, hasil negatif tim akibat kepemimpin wasit yang buruk bukan saja merugikan klub, tapi pelatih juga terancam pemecatan. Karena itu, lanjut Jaino, harus ada sistem yang jelas untuk mengawasi kinerja wasit. Menruutnya, ketika tim kalah atas ulah wasit tak ada yang membela pelatih.
"Sekarang saya bertanya, ketika kerjaan saya dirugikan, ada enggak sistem atau mekanisme yang melindungi pekerjaan saya? Itu pertanyaan saya. Bukan saya saja yang rugi, tim saya juga rugi. Siapa yang lindungi saya?” tanya Jaino.
"Harus ada mekanisme juga untuk melindungi yang bekerja jujur. Ketika kita dirugikan bagaimana konsekuensinya. Hasil sudah tidak bisa diubah, bagaimana ke depan? Pelatih bisa kehilangan pekerjaan. Itu tidak adil.” (gk-54)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Persiba Balikpapan Ogah Diwasiti Hari Prasetyo & Dwi Purba Adi Wicaksana