• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Info Pilpres 2019: Berhadapan Langsung dengan Prabowo yang Karismatik dan Pelik

KurirBerita

TK B
Level 0
Media Inggris The Guardian mendapatkan kesempatan untuk menghabiskan satu hari bersama kandidat penantang di Pilpres 2019, Prabowo Subianto. Sempat kena semprot karena menyinggung isu agama dan politik identitas, Prabowo tampil sebagai sosok yang karismatik. Namun, emosinya yang selalu siap meledak menjadikan mantan jenderal ini sebagai sosok yang juga pelik.

Oleh: Mata Mata Politik (The Guardian)

Setelah wawancaranya dengan kandidat penantang di Pilpres 2019, Prabowo Subianto, seorang wartawan dari media Inggris, The Guardian, mengatakan: Prabowo bukanlah seseorang yang ingin Anda pancing kemarahannya.

Kate Lamb, wartawan tersebut, mendapatkan kesempatan yang jarang untuk wawancara langsung dengan mantan jenderal tersebut, menemani Prabowo dalam perjalanan di hari-hari terakhir kampenya Pilpres 2019.

Prabowo mengatakan, dia sudah berkali-kali diserang oleh media. Hal itu membuat pria 67 tahun itu berhati-hati dalam menerima pertanyaan yang dilayangkan The Guardian.

Setelah ditanyai serangkaian pertanyaan tentang apakah dia memainkan politik identitas, mendekatkan diri dengan kelompok Islam garis keras untuk kepentingan politik, Prabowo yang meradang meledak.

“Saya bukan seseorang yang takut dengan orang kulit putih,” gelegarnya, membanting gelas ke atas meja kayu di depannya. Saat itu, Prabowo sedang berada di atas pesawat pribadinya, terbang di atas Laut Jawa setelah berkampanye di Palembang, Sumatera Selatan.

“Jangan datang dan mengajari saya demokrasi! Jangan ajari saya politik identitas, saya tahu! Saya adalah seorang komandan, saya memiliki tentara Kristen, tentara Hindu, yang tewas di bawah komando saya. Anda pikir saya akan mengkhianati mereka?” Melansir The Guardian, Minggu (14/3).

Dengan waktu yang semakin mepet jelang Pipres 2019, emosi tentu tak terkendali. Hasil jajak pendapat mayoritas menunjukkan, kandidat petahana Presiden Joko Widodo masih memimpin dengan jarak yang cukup lebar di depan Prabowo.

Pemilu Indonesia yang akan dilaksanakan pada hari Rabu, 17 April 2019, berlangsung di tengah pergeran kemusliman warga negaranya. Walau tidak “seganas” Pilkada Jakarta yang berujung dengan penahanan Ahok, Pilpres 2019 tetap diliputi isu-isu religius.

Baik Jokowi maupun Prabowo sama-sama berusaha menarik basis Islam konservatif.

Suasana pawai kampanye Prabowo dipenuhi dengan simbol-simbol Islam dan dia telah mendekati kelompok-kelompok Islam garis keras. Ia dilaporkan telah menandatangani kesepakatan akan mempromosikan agenda Islam-konservatif jika menang.

INDONESIA HARUS MANDIRI
Selama kampanyenya, Prabowo dengan berapi-api menyerukan kecamannya terhadap “elit yang korup”. Hal itu adalah salah satu topik favoritnya. Ia gemar mencela politisi-politisi yang katanya berbohong, yang tidak sesuai dengan nasionalisme mereknya.

“Kita harus bisa menjadi negara yang bisa berdiri sendiri, kalau tidak kekayaan kita akan terus dicuri,” teriaknya. Massa yang setuju menyambut dengan liar.

Melihat massa yang tak kalah semangat, lingkar dalam Prabowo merasa percaya diri. “Lima tahun yang lalu tidak seperti ini,” ujar Aryo Djojohadikusumo kepada The Guardian.

Baca Artikel Selengkapnya di sini
 
Top