Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Polisi Bayar 600 Dolar Pada Penjahat Siber
Sebuah berita mengejutkan datang dari Kepolisian Midlothian di Chicago, AS, yg menyatakan bahwa mereka baru saja membayar 600 dolar pada penjahat siber. Uang sejumlah 600 dolar dalam bentuk Bitcoin tersebut diberikan pada penjahat siber karena data-data mereka terenkripsi oleh Cryptomalware. Pihak kepolisian mengaku bahwa penjahat siber tersebut telah menginfeksi sejumlah data penting dengan Cryptomalware sehingga mereka tidak bisa mengakses data tersebut. Karena tidak bisa membuka kode enkripsi tersebut, akhirnya pihak Kepolisian Midlothian terpaksa harus membayar sejumlah uang pada penjahat siber tersebut.
Penyebaran Cryptomalware oleh penjahat siber beberapa waktu yg lalu cukup meresahkan. Malware ini menyebar melalui banyak cara. Penyebaran tersebut bisa melalui surel yg telah terinfeksi, situs phising & bahkan USB Drive. Ketika Crpytomalware itu tereksekusi & menyebar, seketika itu juga malware akan menjangkiti berbagai macam data baik dokumen, excel maupun foto. Data yg sudah terkunci oleh Cyryptomalware tersebut hanya akan bisa dibuka ketika korban mengirimkan sejumlah uang pada penjahat siber. Pada saat uang dalam bentuk Bitcoin itu dikirim, mereka pun akan memberikan cipher key untuk membuka file yg terkunci.
Kepala Polisi Midlothian Harold Kaufman mengakui bahwa sistem komputer mereka sudah dibobol oleh penjahat siber. Ia pun menyatakan bahwa penyebaran Cryptomalware di kantor kepolisian mereka menyebar melalui surel yg disusupi file berbahaya. Ketika disinggung lebih lanjut, Kaufman enggan berkomentar lebih banyak. Pihak kepolisian pun sudah menyewa jasa konsultan TI untuk menanggulangi permasalahan ini. Berdasarkan informasi yg dihimpun oleh perusahaan konsultan tersebut, Cryptomalware itu memang menyebar di jaringan sistem komputer Kepolisian Midlothian. Cryptomalware telah menginfeksi sistem komputer, tetapi tidak secara keseluruhan. Data yg terkunci pun bukan data penting & masih banyak yg bisa diselamatkan, ujar pihak konsultan tersebut.
Kejadian ini bukan yg pertama kalinya. Pada tahun 2013 yg lalu, Pihak Kepolisian Swansea, Massachussetts, pernah diserang oleh Cryptomalware ini. Penjahat siber meminta tuntutan sebanyak 750 dolar. Sejatinya penyebaran Cryptomalware ini sudah bisa diatasi penyebarannya oleh pihak yg berwajib. Namun, Cryptomalware tersebut muncul dengan varian baru yaitu bersi 2.0 yg mana malware tersebut semakin berbahaya. Munculnya varian 2.0 itu pun meluaskan penyebaran Cryptomalware pada telepon pintar.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenPolisi Bayar 600 Dolar Pada Penjahat Siber diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Sebuah berita mengejutkan datang dari Kepolisian Midlothian di Chicago, AS, yg menyatakan bahwa mereka baru saja membayar 600 dolar pada penjahat siber. Uang sejumlah 600 dolar dalam bentuk Bitcoin tersebut diberikan pada penjahat siber karena data-data mereka terenkripsi oleh Cryptomalware. Pihak kepolisian mengaku bahwa penjahat siber tersebut telah menginfeksi sejumlah data penting dengan Cryptomalware sehingga mereka tidak bisa mengakses data tersebut. Karena tidak bisa membuka kode enkripsi tersebut, akhirnya pihak Kepolisian Midlothian terpaksa harus membayar sejumlah uang pada penjahat siber tersebut.
Penyebaran Cryptomalware oleh penjahat siber beberapa waktu yg lalu cukup meresahkan. Malware ini menyebar melalui banyak cara. Penyebaran tersebut bisa melalui surel yg telah terinfeksi, situs phising & bahkan USB Drive. Ketika Crpytomalware itu tereksekusi & menyebar, seketika itu juga malware akan menjangkiti berbagai macam data baik dokumen, excel maupun foto. Data yg sudah terkunci oleh Cyryptomalware tersebut hanya akan bisa dibuka ketika korban mengirimkan sejumlah uang pada penjahat siber. Pada saat uang dalam bentuk Bitcoin itu dikirim, mereka pun akan memberikan cipher key untuk membuka file yg terkunci.
Kepala Polisi Midlothian Harold Kaufman mengakui bahwa sistem komputer mereka sudah dibobol oleh penjahat siber. Ia pun menyatakan bahwa penyebaran Cryptomalware di kantor kepolisian mereka menyebar melalui surel yg disusupi file berbahaya. Ketika disinggung lebih lanjut, Kaufman enggan berkomentar lebih banyak. Pihak kepolisian pun sudah menyewa jasa konsultan TI untuk menanggulangi permasalahan ini. Berdasarkan informasi yg dihimpun oleh perusahaan konsultan tersebut, Cryptomalware itu memang menyebar di jaringan sistem komputer Kepolisian Midlothian. Cryptomalware telah menginfeksi sistem komputer, tetapi tidak secara keseluruhan. Data yg terkunci pun bukan data penting & masih banyak yg bisa diselamatkan, ujar pihak konsultan tersebut.
Kejadian ini bukan yg pertama kalinya. Pada tahun 2013 yg lalu, Pihak Kepolisian Swansea, Massachussetts, pernah diserang oleh Cryptomalware ini. Penjahat siber meminta tuntutan sebanyak 750 dolar. Sejatinya penyebaran Cryptomalware ini sudah bisa diatasi penyebarannya oleh pihak yg berwajib. Namun, Cryptomalware tersebut muncul dengan varian baru yaitu bersi 2.0 yg mana malware tersebut semakin berbahaya. Munculnya varian 2.0 itu pun meluaskan penyebaran Cryptomalware pada telepon pintar.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenPolisi Bayar 600 Dolar Pada Penjahat Siber diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber