Polisi Singapura menahan tersangka hacker yang menyerang situs istana presiden
SINGAPURA, Nov. 28 (Xinhua) Polisi Singapura pada Kamis telah menahan dua tersangka yang diduga terlibat dalam hacking situs Istana, atau istana presiden, ujar polisi.
Polisi menyampaikan pernyataan bahwa dua tersebut adalah orang Singapura, yang berusia 17 dan 42, yang ditahan pada hari sebelumnya dalam laporan diajukan pada tanggal 8 November, oleh administrator web dari situs Istana.
Media lokal mengatakan tersangka adalah seorang pengusaha, Delson Moo, dan pelajar, Melvin Teo, dan mereka mengenal satu sama lain melalui Facebook.
The Strait Times mgatakan bahwa Moo mengakui bahwa dirinya terlibat dalam serangan yang bodoh.
Itu adalah kesalahan yang sangat bodoh, ujar ia. Tangan saya gatal dan saya mendapatkan diri saya kedalam masalah.
Polisi mengatakan bahwa mereka akan disidang di pengadilan pada hari Jumat.
Jika terbukti bersalah, mereka akan menghadapi hukuman maksimal dengan membayar 10,000 dolar Singapura (8,000 dolar A.S) dan kurungan selama 3 tahun.
Para anggota dari kumpulan hacker internasional anonymous meng-upload pesan melalu video pada awal November yang mengancam untuk menyerang infrastruktur internet dari pemerintahan Singapura, mendesak untuk pertimbangankan kembali dari peraturan yang mengharuskan portal berita untuk dilisensi.
Perdana Menteri, Lee Hsien Loong, mengatakan bahwa Singapura berwenang akan “spare no effort” untuk melacak pelaku yang lemuncurkan serangan cyber meskipun mereka berpikir bahwa mereka dapat bersembunyi dibalik anonimitas.
Setelah peringatan tersebut, para hacker mencoba untuk menurunkan situs dari Istana dan Kantor Perdana Menteri pada tanggal 8 November.
Secara terpisah, seorang pria Singapura berusia 35 tahun didakwa pada awal bulan ini karena meng-hack situs dewan kota setempat.
Sumber
SINGAPURA, Nov. 28 (Xinhua) Polisi Singapura pada Kamis telah menahan dua tersangka yang diduga terlibat dalam hacking situs Istana, atau istana presiden, ujar polisi.
Polisi menyampaikan pernyataan bahwa dua tersebut adalah orang Singapura, yang berusia 17 dan 42, yang ditahan pada hari sebelumnya dalam laporan diajukan pada tanggal 8 November, oleh administrator web dari situs Istana.
Media lokal mengatakan tersangka adalah seorang pengusaha, Delson Moo, dan pelajar, Melvin Teo, dan mereka mengenal satu sama lain melalui Facebook.
The Strait Times mgatakan bahwa Moo mengakui bahwa dirinya terlibat dalam serangan yang bodoh.
Itu adalah kesalahan yang sangat bodoh, ujar ia. Tangan saya gatal dan saya mendapatkan diri saya kedalam masalah.
Polisi mengatakan bahwa mereka akan disidang di pengadilan pada hari Jumat.
Jika terbukti bersalah, mereka akan menghadapi hukuman maksimal dengan membayar 10,000 dolar Singapura (8,000 dolar A.S) dan kurungan selama 3 tahun.
Para anggota dari kumpulan hacker internasional anonymous meng-upload pesan melalu video pada awal November yang mengancam untuk menyerang infrastruktur internet dari pemerintahan Singapura, mendesak untuk pertimbangankan kembali dari peraturan yang mengharuskan portal berita untuk dilisensi.
Perdana Menteri, Lee Hsien Loong, mengatakan bahwa Singapura berwenang akan “spare no effort” untuk melacak pelaku yang lemuncurkan serangan cyber meskipun mereka berpikir bahwa mereka dapat bersembunyi dibalik anonimitas.
Setelah peringatan tersebut, para hacker mencoba untuk menurunkan situs dari Istana dan Kantor Perdana Menteri pada tanggal 8 November.
Secara terpisah, seorang pria Singapura berusia 35 tahun didakwa pada awal bulan ini karena meng-hack situs dewan kota setempat.
Sumber