• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Preview Overwatch | Tech in Asia Indonesia

Ophelia

Game Maniacs
Journalist
Masih membekas dengan jelas di kepala saya, sudah tiga tahun berlalu sejak saya terakhir kali memainkan game multiplayer first person shooter alias FPS secara serius (baca: menaikkan level akun setinggi mungkin). Game FPS yg saya mainkan kala itu adalah Call of Duty: Black Ops II. Bagi saya, seri Call of Duty memiliki gameplay multiplayer yg tidak terlalu simpel tetapi tidak terlalu rumit juga, cocok sekali dengan selera saya.
Sayangnya, seri Call of Duty setelah Call of Duty: Black Ops 2 terasa kurang menarik bagi saya. Permainan yg monoton seperti Call of Duty: Ghosts tampak basi di benak saya. Perubahan drastis yg dibawa Call of Duty: Advanced Warfare & Call of Duty: Black Ops III juga kurang mampu membangunkan semangat saya dalam bermain FPS secara serius.
Kini hasrat saya sungguh berbeda dengan tiga tahun belakangan setelah saya memainkan Overwatch. Dengan bumbu kejeniusannya, Blizzard kembali menunjukkan tajinya. Game FPS yg masih dalam tahap beta ini tampak sangat menjanjikan & ternyata mampu menggugah semangat saya untuk kembali bermain multiplayer FPS secara serius.

Terjun ke Medan PerangPada saat pertama kali masuk ke permainan, saya masih beranggapan kalau Overwatch hanyalah game yg kurang lebih sama seperti Team Fortress 2 yg pernah saya mainkan beberapa tahun yg lalu & saya kurang menyukainya. Ditambah lagi dengan tutorial yg menjelaskan teknis-teknis dasar seperti 21 hero yg bisa kamu mainkan yg dibagi menjadi empat kategori yaitu Offense, Defense, Tank, & Support.
Kemudian masing-masing hero memiliki skill yg harus kamu baca penjelasannya secara seksama & butuh waktu untuk mempelajarinya. Awalnya saya mengira hal semacam tadi sangatlah rumit & tidak cocok dengan gaya bermain FPS saya yg lebih berorientasi ke Call of Duty. Setelah terjun langsung ke permainan, saya harus meminta maaf kepada diri saya sendiri karena saya telah salah beranggapan. Saya harus mengakui bahwa game ini sangat luar biasa!
Gerakan hero sangatlah luwes, efek-efek senjata yg dihasilkan sangatlah indah, unsur kekacauan tembak menembak ketika di medan perang terasa seru, & yg terpenting adalah mempelajari skill hero ternyata tidak sesulit yg saya pikirkan di awal.

Sejauh ini saya telah mencoba enam hero, setiap skill hero diberi penjelasan yg singkat, padat, & jelas. Setelah membaca kemudian melakukan tes skill, saya dapat secara cepat menangkap bagaimana & kapan skill tersebut harus digunakan. Sangat jauh dari kata rumit yg sempat terlintas kuat di benak saya.
Jika kamu sudah pernah memainkan Team Fortress 2 sebelumnya, kamu pasti tidak akan canggung memainkan Overwatch & dijamin cepat nyetel dengan gameplay yg ditawarkan oleh Overwatch.
Simpel & MenyenangkanDalam salah satu mode permainan, kamu akan ditempatkan dalam sebuah peta yg memiliki power-up berupa penambah HP di titik-titik tertentu. Kemudian objektif kamu adalah melakukan escort sebuah kendaraan dari dari titik A menuju titik B. Atau jika kamu berada di pihak yg berseberangan, tugas kamu adalah mencegah lawan melakukan escort hingga waktu habis.

Objektif lain yg bisa kamu mainkan adalah Domination, yaitu menguasai (capture) titik tertentu di peta hingga mencapai poin yg telah ditentukan. Selama masa beta ini, hanya ada dua objektif itu saja yg disediakan. Pastinya ketika versi final dirilis,Overwatch akan menawarkan lebih banyak objektif yg ditawarkan.
Mindset bermain yg kamu pakai di Overwatch juga tidak terlalu berbeda jauh dengan Team Fortress 2. Ketika kamu berperan sebagai Tank, kamu akan memiliki HP yg sangat besar & support yg dapat melakukan heal akan menjadi partner terbaik kamu.
Sedangkan jika kamu menjadi Offense, kamu akan memiliki serangan yg lumayan besar & memiliki gerakan lincah sehingga musuh pasti akan resah saking susahnya mereka untuk menembak kamu dengan tepat.

Bagian yg menurut saya paling mengesankan dari Overwatch adalah terdapat ultimate skill yg bisa digunakan ketikan gauge kamu penuh. Cara untuk meningkatkan gauge tersebut adalah dengan membunuh musuh / memberikan assist. Ultimate skill yg kamu dapatkan sangatlah dahsyat & saya sendiri sangat menikmati momen-momen ketika saya mendapatkan ultimate skill.
Contohnya saat saya memainkan hero Widowmaker yg berprofesi sebagai sniper, saya mampu melihat musuh di mana pun posisi mereka berada. Contoh lain adalah ketika memakai hero Reaper yg bersenjatakan shotgun, saya mampu membuat diri saya menjadi tidak dapat di tembak & mampu menembak 360 derajat selama beberapa detik.

Alhasil membunuh beberapa musuh sekaligus dapat saya gapai dengan heroik & hal tersebut sangat-sangatlah menyenangkan. Sudah lama sekali saya tidak mendapatkan perasaan seperti tadi ketika bermain game FPS, terima kasih Overwatch dan Blizzard!
KesimpulanMemang saya belum pantas untuk memberi nilai akhir kepada Overwatch karena saat ini masih dalam tahap beta & masih terdapat kemungkinan terjadinya perubahan dari berbagai sisi. Namun setelah memainkan beta ini, saya tidak akan segan-segan untuk membeli Overwatch ketika versi kompletnya rilis di awal tahun 2016 nanti. Kemudian, melalui Overwatch saya akan bermain multiplayer FPS secara serius seperti tiga tahun yg lalu lagi.

Dikutip dari sini
 
Top