Angin ribut masih belum mereda di atas Olimpico. Status "krisis” kini resmi tersemat kepada AS Roma menyusul dua kekalahan beruntun yang mereka derita untuk semakin memperparah serangkaian hasil seri mengecewakan sejak pergantian tahun.
Tak ayal, hal ini membuat para tifosi Roma benar-benar marah. Menyusul kekalahan 3-0 di kandang sendiri dari Fiorentina pada leg kedua 16 besar Liga Europa, Kamis (19/3) kemarin, ultras dari Curva Sud Olimpico minggat dari tribun ketika pertandingan baru berjalan setengah jam sembari meninggalkan spanduk bertuliskan sindiran untuk klub.
Sepuluh menit jelang pertandingan berakhir, mereka kembali ke stadion, namun hanya untuk mengejek para pemain, manajemen klub, dan tentu saja pelatih Rudi Garcia yang dianggap sebagai orang paling bertanggung jawab atas jebloknya performa tim. Seperti diketahui, dalam 16 laga terakhir di semua ajang, Roma hanya mencatatkan tiga kemenangan, tiga kekalahan, dan sepuluh hasil seri.
Sadar mendapat kritik keras, sejumlah pemain seperti Francesco Totti, Daniele De Rossi dan Juan Iturbe menemui pendukung mereka di pinggir lapangan untuk mendengarkan langsung aspirasi fans. Kabarnya, fans meminta pemain untuk menanggalkan seragam mereka karena dianggap tak layak mengenakan seragam Giallorossi.
Kemenangan kini menjadi harga mati bagi timnya. Setelah hampir mustahil mencegah Juventus kembali merajai Serie A Italia, Roma kini harus fokus mempertahankan peringkat kedua yang sangat rawan tergeser oleh sang rival sekota, Lazio, yang duduk persis di bawahnya dengan selisih hanya satu poin.
"Sekarang kami harus menyelamatkan musim dengan menyegel peringkat kedua. Andai lolos ke Liga Champions, kami akan dimaafkan. Masih ada 11 laga tersisa di Serie A dan saya tidak akan menyerahkan peringkat kedua begitu saja. Kami harus mengangkat kepala dan bangkit," ujar Garcia.
Juru taktik Roma itu tentu menyadari bahwa posisinya juga bisa terancam. Oleh karena itu, lawatan ke markas tim peringkat 19, Cesena, pada Senin (23/3) dini hari WIB mendatang menjadi sebuah partai yang sangat krusial. Inilah tenggat bagi Roma untuk menyudahi keterpurukan mereka.
Namun, ambisi untuk mengejar poin sempurna di Stadio Dino Manuzzi itu sedikit terancam dengan banyaknya pemain yang absen. Belum pulihnya para pemain yang cedera berkepanjangan seperti Kevin Strootman dan Maicon diperparah dengan cedera terbaru yang dialami bek Mapou Yanga-Mbiwa. Lini tengah Roma juga bakal melemah setelah Seydou Keita dan Miralem Pjanic harus absen karena suspensi.
Dalam pertemuan pertama di Olimpico, akhir Oktober lalu, Roma sukses menggasak Cesena 2-0. Rekor Roma kontra Cesena terbilang apik yakni selalu menang dalam empat duel terakhir.
Prediksi Goal Indonesia: Cesena 0-1 Roma
liga italia seri a b, liga italia era digital, liga italia tabla, liga italia terkini, liga italia tvri, liga italia klasemen, PREVIEW Serie A Italia: Cesena - AS Roma
Tak ayal, hal ini membuat para tifosi Roma benar-benar marah. Menyusul kekalahan 3-0 di kandang sendiri dari Fiorentina pada leg kedua 16 besar Liga Europa, Kamis (19/3) kemarin, ultras dari Curva Sud Olimpico minggat dari tribun ketika pertandingan baru berjalan setengah jam sembari meninggalkan spanduk bertuliskan sindiran untuk klub.
Sepuluh menit jelang pertandingan berakhir, mereka kembali ke stadion, namun hanya untuk mengejek para pemain, manajemen klub, dan tentu saja pelatih Rudi Garcia yang dianggap sebagai orang paling bertanggung jawab atas jebloknya performa tim. Seperti diketahui, dalam 16 laga terakhir di semua ajang, Roma hanya mencatatkan tiga kemenangan, tiga kekalahan, dan sepuluh hasil seri.
Sadar mendapat kritik keras, sejumlah pemain seperti Francesco Totti, Daniele De Rossi dan Juan Iturbe menemui pendukung mereka di pinggir lapangan untuk mendengarkan langsung aspirasi fans. Kabarnya, fans meminta pemain untuk menanggalkan seragam mereka karena dianggap tak layak mengenakan seragam Giallorossi.
Kemenangan kini menjadi harga mati bagi timnya. Setelah hampir mustahil mencegah Juventus kembali merajai Serie A Italia, Roma kini harus fokus mempertahankan peringkat kedua yang sangat rawan tergeser oleh sang rival sekota, Lazio, yang duduk persis di bawahnya dengan selisih hanya satu poin.
"Sekarang kami harus menyelamatkan musim dengan menyegel peringkat kedua. Andai lolos ke Liga Champions, kami akan dimaafkan. Masih ada 11 laga tersisa di Serie A dan saya tidak akan menyerahkan peringkat kedua begitu saja. Kami harus mengangkat kepala dan bangkit," ujar Garcia.
Juru taktik Roma itu tentu menyadari bahwa posisinya juga bisa terancam. Oleh karena itu, lawatan ke markas tim peringkat 19, Cesena, pada Senin (23/3) dini hari WIB mendatang menjadi sebuah partai yang sangat krusial. Inilah tenggat bagi Roma untuk menyudahi keterpurukan mereka.
Namun, ambisi untuk mengejar poin sempurna di Stadio Dino Manuzzi itu sedikit terancam dengan banyaknya pemain yang absen. Belum pulihnya para pemain yang cedera berkepanjangan seperti Kevin Strootman dan Maicon diperparah dengan cedera terbaru yang dialami bek Mapou Yanga-Mbiwa. Lini tengah Roma juga bakal melemah setelah Seydou Keita dan Miralem Pjanic harus absen karena suspensi.
KEMUNGKINAN LINE-UP
CESENA
Leali
Perico, Krajnc, Capelli, Magnusson
Giorgi, Feudis, Mudingayi
Defrel, Brienza
Djuric
AS ROMA
De Sanctis
Torosidis, Manolas, Astori, Holebas
Florenzi, De Rossi, Nainggolan
Iturbe, Totti, Ljajic
CESENA
Leali
Perico, Krajnc, Capelli, Magnusson
Giorgi, Feudis, Mudingayi
Defrel, Brienza
Djuric
AS ROMA
De Sanctis
Torosidis, Manolas, Astori, Holebas
Florenzi, De Rossi, Nainggolan
Iturbe, Totti, Ljajic
Prediksi Goal Indonesia: Cesena 0-1 Roma
liga italia seri a b, liga italia era digital, liga italia tabla, liga italia terkini, liga italia tvri, liga italia klasemen, PREVIEW Serie A Italia: Cesena - AS Roma