Jumat (30/1) petang waktu Jerman, Volkswagen Arena menggelar salah satu partai terpenting dalam pagelaran Bundesliga Jerman musim ini. Si empunya stadion, VfL Wolfsburg, yang sedang gemilang dengan menempati pos runner-up klasemen sementara, diharuskan menjamu sang pemuncak sekaligus juara bertahan dua musim beruntun, Bayern Munich.
Publik sepakbola Jerman masih menaruh atensi lebih pada partai pembuka musim dingin ini. Tapi tidak dengan publik dunia. Mereka agak malas menonton duel, lantaran bentrok sang pemuncak dan pendampinya itu dinilai sudah berbeda level. Bayern diprediksi 100 persen menang sesulit apapun kondisinya.
Hasilnya, sungguh di luar akal. Wolfsburg secara mencengangkan mampu membantai Bayern, lewat skor telak 4-1! Kevin De Bruyne kemudian jadi perhatian utama, berkat status Man of the Match. Tapi, publik lantas mengernyitkan dahi, sedikit kebingungan, setelah mengetahui bahwa awal kehancuran FC Hollywood disebabkan oleh sepasang gol dari pemain bernama Bas Dost.
"Dost? Atau Bas Dost? Bagaimana kita menyebut nama aneh yang menyingkirkan seorang Lord Bendtner ini?" begitu kicau media Jerman, menyindir kekalahan tim asuhan Pep Guardiola. Selepas performa gemilanganya tersebut, Dost tak lantas menghilang layaknya pemain medioker.
Sinar bomber asal Belanda itu semakin terang dengan kembali memajang namanya di headline berbagai media sepakbola, selepas mencetak quattrick di kandang Bayer Leverkusen pekan lalu. Dan sejak mencetak brace ke jala Manuel Neuer, Dost secara luar biasa sudah mencetak sembilan gol dari lima penampilannya.
Dost jadi top skor Eredivisie musim 2011/12 saat membela Heerenveen
Melanjutkan rasa penasaran khalayak, sebenarnya siapakah Bas Dost? Bagi Anda penggemar sejati Eredivisie Belanda, tentu tak asing dengan pria kelahiran Deventer 25 tahun silam ini. Dost merupakan top skor kompetisi kasta tertinggi Belanda di musim 2011/12. Bersama SC Heerenveen kala itu, ia sukses mencetak 32 gol dari 34 penampilannya.
Berkat prestasinya, Ajax Amsterdam dan AS Roma sempat kepincut dengan Dost pada bursa musim panas 2012/13. Namun tak ada yang benar-benar menginginkan jasanya selain Wolfsburg, yang akhirnya menebus Dost senilai €7 juta. "Wolfsburg adalah pilihan terbaik meski saya mengimpikan Ajax Amsterdam. Hanya mereka yang benar-benar mengingnkan saya dan saya siap memberikan yang terbaik," tutur Dost, selepas meresmikan transfernya.
Publik Volkswagen memandang transfer tersebut sebagai sebuah langkah brilian. Sebagian dari mereka percaya Dost bisa mengikuti jejak mantan Heerenveen yang sukses di Jerman bersama Schalke 04, Klaas-Jan Huntelaar. Sebagian lagi memprediksi ia akan jadi The Next Edin Dzeko, menilik kesamaan postur yang nyaris serupa.
Segalanya berjalan sempurna dalam debut Dost di Bundesliga, pada 25 Agustus 2012. Ia jadi pahlawan kemenangan Wolfsburg, lewat gol semata wayangnya ke jala VfB Stuttgart. Performa itu bahkan membawanya mengecap manisnya debut bersama timnas Belanda, beberapa hari berselang. Namun proses adaptasinya yang lamban di tambah situasi tak kondusif timnya, membuat Dost perlahan tumpul di depan gawang.
Meski tampil reguler sebanyak 33 kali di semua ajang sepanjang musim 2012/13, Dost hanya sanggup mencetak 12 gol saja. Meski tak sesuai ekspektasi, torehan itu dianggap cukup oleh manajemen klub untuk tetap jadi bagian Radkappen di musim 2013/14.
Di musim itulah petaka menghampiri Dost. Cedera ligamen membuatnya absen setidaknya selama enam bulan, jika diakumulasikan. Begitu jarang tampil, pamornya tenggelam hingga posisinya sebagai ujung tombak utama direbut bomber gaek, Ivica Olic. Momen itu membuat Dost begitu furstrasi, karena impiannya untuk bermain di Piala Dunia 2014 bagi De Oranje pupus.
Sempat dirumorkan bakal dilego ke West Ham United atau Newcastle United pada awal musim ini, Dost yang baru sembuh dari cedera memutuskan untuk bertahan dan memperjuangkan tempatnya di Wolfsburg. Ia percaya dirinya lebih baik dari Olic maupun sang pendatang baru yang didatangkan akibat kemandulannya, Nicklas Bendtner.
Pelatih Wolfsburg, Dieter Hecking, sejatinya sudah memalingkan muka dari Dost sejak awal musim ini. Namanya bahkan dimasukkan dalam daftar jual klub, untuk bursa musim dingin. Secara kejam, pemain bernomor punggung 12 itu bahkan hanya dimainkan selama 13 menit dari dari 14 spieltag pertama Bundesliga.
Namun terus terkikisnya kualitas Olic dan tak padunya Bendtner dengan taktik yang diterapkan, membuat sang nakhoda mulai melirik Dost kembali. Hecking sadar, ia tak mungkin terus menerus mengandalkan De Bruyne di depan atau mamaksakan Aaron Hunt bermain sebagai striker.
Tempat reguler mulai dirasakannya pada spieltag 15 kontra SC Paderborn. Hal itu terjadi selepas dirinya mencetak gol saat jadi pemain pengganti kontra Hannover 96, sepekan sebelumnya. Namun hingga putaran pertama Bundesliga 2014/15 usai, Dost hanya sanggup mencetak sebiji gol tambahan.
Masa liburan Bundesliga yang panjang dimanfaatkan Dost untuk mengevaluasi segala hal yang membuat performanya tak kunjung membaik. Uniknya, ia lantas teringat vonis tim medisnya di Heereveen yang menyebut dirinya terlahir dengan struktur telapak kaki terlalu rata, untuk seorang pesepakbola profesional.
Spontan, Dost kemudian meminta sponsor olahraganya untuk membuat sepatu khusus, yang menutupi kekurangan di telapak kakinya tersebut. Hasilnya? Luar biasa! Dimulai dari brace melawan Munich, satu gol ke jala Hoffenheim, dan quattrick dalam duel dramatis kontra Leverkusen, Dost mencetak tujuh gol dari empat laga terakhir di Bundesliga.
Kegemilangannya lantas berlanjut di pentas Liga Europa. Dost kembali menceploskan sepasang gol yang kali ini membawa Die Wolfe menang 2-0 atas Sporting Lisbon, dalam leg pertama babak 32 besar Liga Europa. Torehan tersebut merupakan gol debut sang pemain di kompetisi Benua Biru.
Menilik sederet catatan emasnya dalam sebulan terakhir, jangan lantas Anda salah menilai Dost sebagai penyerang bertipe poacher. Lulusan akademi FC Emmen itu masuk dalam kategori striker modern yang memiliki fleksibilitas tinggi. Dost tak kaku ketika melakukan dribble, instingnya tinggi dalam memberi ruang rekannya, dirinya pun tak segan untuk kerap turun membantu pertahanan. Satu keisitimewaan lainnya adalah akurasinya dalam mengeksekusi bola mati.
Mulai menunjukkan tanda-tanda ledakan baru di usia 25 tahun, Dost mungkin mencuat sedikit terlambat. Tapi dengan performanya kini, ia tentu siap memimpin Wolfsburg menutup musim ini dengan manis dan memulai kejayaan di musim depan. Tak lupa, dengan terus menuanya Robin van Persie dan Huntelaar dalam skuat De Oranje, sudah saat Guus Hiddink mulai memanggil "Si Tapak Kaki Rata" secara rutin sebagai tonggak regenerasi.
(Individu)
Top Skor Eredivisie Belanda 2011/12 (32 gol)
liga jerman, u19, hari ini, logo, seri b, malam ini, klasemen, PROFIL: Bas Dost, Si Tapak Kaki Rata Yang Siap Melejit
Publik sepakbola Jerman masih menaruh atensi lebih pada partai pembuka musim dingin ini. Tapi tidak dengan publik dunia. Mereka agak malas menonton duel, lantaran bentrok sang pemuncak dan pendampinya itu dinilai sudah berbeda level. Bayern diprediksi 100 persen menang sesulit apapun kondisinya.
Hasilnya, sungguh di luar akal. Wolfsburg secara mencengangkan mampu membantai Bayern, lewat skor telak 4-1! Kevin De Bruyne kemudian jadi perhatian utama, berkat status Man of the Match. Tapi, publik lantas mengernyitkan dahi, sedikit kebingungan, setelah mengetahui bahwa awal kehancuran FC Hollywood disebabkan oleh sepasang gol dari pemain bernama Bas Dost.
"Dost? Atau Bas Dost? Bagaimana kita menyebut nama aneh yang menyingkirkan seorang Lord Bendtner ini?" begitu kicau media Jerman, menyindir kekalahan tim asuhan Pep Guardiola. Selepas performa gemilanganya tersebut, Dost tak lantas menghilang layaknya pemain medioker.
Sinar bomber asal Belanda itu semakin terang dengan kembali memajang namanya di headline berbagai media sepakbola, selepas mencetak quattrick di kandang Bayer Leverkusen pekan lalu. Dan sejak mencetak brace ke jala Manuel Neuer, Dost secara luar biasa sudah mencetak sembilan gol dari lima penampilannya.
Dost jadi top skor Eredivisie musim 2011/12 saat membela Heerenveen
Melanjutkan rasa penasaran khalayak, sebenarnya siapakah Bas Dost? Bagi Anda penggemar sejati Eredivisie Belanda, tentu tak asing dengan pria kelahiran Deventer 25 tahun silam ini. Dost merupakan top skor kompetisi kasta tertinggi Belanda di musim 2011/12. Bersama SC Heerenveen kala itu, ia sukses mencetak 32 gol dari 34 penampilannya.
Berkat prestasinya, Ajax Amsterdam dan AS Roma sempat kepincut dengan Dost pada bursa musim panas 2012/13. Namun tak ada yang benar-benar menginginkan jasanya selain Wolfsburg, yang akhirnya menebus Dost senilai €7 juta. "Wolfsburg adalah pilihan terbaik meski saya mengimpikan Ajax Amsterdam. Hanya mereka yang benar-benar mengingnkan saya dan saya siap memberikan yang terbaik," tutur Dost, selepas meresmikan transfernya.
Publik Volkswagen memandang transfer tersebut sebagai sebuah langkah brilian. Sebagian dari mereka percaya Dost bisa mengikuti jejak mantan Heerenveen yang sukses di Jerman bersama Schalke 04, Klaas-Jan Huntelaar. Sebagian lagi memprediksi ia akan jadi The Next Edin Dzeko, menilik kesamaan postur yang nyaris serupa.
Segalanya berjalan sempurna dalam debut Dost di Bundesliga, pada 25 Agustus 2012. Ia jadi pahlawan kemenangan Wolfsburg, lewat gol semata wayangnya ke jala VfB Stuttgart. Performa itu bahkan membawanya mengecap manisnya debut bersama timnas Belanda, beberapa hari berselang. Namun proses adaptasinya yang lamban di tambah situasi tak kondusif timnya, membuat Dost perlahan tumpul di depan gawang.
Meski tampil reguler sebanyak 33 kali di semua ajang sepanjang musim 2012/13, Dost hanya sanggup mencetak 12 gol saja. Meski tak sesuai ekspektasi, torehan itu dianggap cukup oleh manajemen klub untuk tetap jadi bagian Radkappen di musim 2013/14.
Di musim itulah petaka menghampiri Dost. Cedera ligamen membuatnya absen setidaknya selama enam bulan, jika diakumulasikan. Begitu jarang tampil, pamornya tenggelam hingga posisinya sebagai ujung tombak utama direbut bomber gaek, Ivica Olic. Momen itu membuat Dost begitu furstrasi, karena impiannya untuk bermain di Piala Dunia 2014 bagi De Oranje pupus.
Sempat dirumorkan bakal dilego ke West Ham United atau Newcastle United pada awal musim ini, Dost yang baru sembuh dari cedera memutuskan untuk bertahan dan memperjuangkan tempatnya di Wolfsburg. Ia percaya dirinya lebih baik dari Olic maupun sang pendatang baru yang didatangkan akibat kemandulannya, Nicklas Bendtner.
Pelatih Wolfsburg, Dieter Hecking, sejatinya sudah memalingkan muka dari Dost sejak awal musim ini. Namanya bahkan dimasukkan dalam daftar jual klub, untuk bursa musim dingin. Secara kejam, pemain bernomor punggung 12 itu bahkan hanya dimainkan selama 13 menit dari dari 14 spieltag pertama Bundesliga.
Namun terus terkikisnya kualitas Olic dan tak padunya Bendtner dengan taktik yang diterapkan, membuat sang nakhoda mulai melirik Dost kembali. Hecking sadar, ia tak mungkin terus menerus mengandalkan De Bruyne di depan atau mamaksakan Aaron Hunt bermain sebagai striker.
Tempat reguler mulai dirasakannya pada spieltag 15 kontra SC Paderborn. Hal itu terjadi selepas dirinya mencetak gol saat jadi pemain pengganti kontra Hannover 96, sepekan sebelumnya. Namun hingga putaran pertama Bundesliga 2014/15 usai, Dost hanya sanggup mencetak sebiji gol tambahan.
Masa liburan Bundesliga yang panjang dimanfaatkan Dost untuk mengevaluasi segala hal yang membuat performanya tak kunjung membaik. Uniknya, ia lantas teringat vonis tim medisnya di Heereveen yang menyebut dirinya terlahir dengan struktur telapak kaki terlalu rata, untuk seorang pesepakbola profesional.
Spontan, Dost kemudian meminta sponsor olahraganya untuk membuat sepatu khusus, yang menutupi kekurangan di telapak kakinya tersebut. Hasilnya? Luar biasa! Dimulai dari brace melawan Munich, satu gol ke jala Hoffenheim, dan quattrick dalam duel dramatis kontra Leverkusen, Dost mencetak tujuh gol dari empat laga terakhir di Bundesliga.
Kegemilangannya lantas berlanjut di pentas Liga Europa. Dost kembali menceploskan sepasang gol yang kali ini membawa Die Wolfe menang 2-0 atas Sporting Lisbon, dalam leg pertama babak 32 besar Liga Europa. Torehan tersebut merupakan gol debut sang pemain di kompetisi Benua Biru.
Menilik sederet catatan emasnya dalam sebulan terakhir, jangan lantas Anda salah menilai Dost sebagai penyerang bertipe poacher. Lulusan akademi FC Emmen itu masuk dalam kategori striker modern yang memiliki fleksibilitas tinggi. Dost tak kaku ketika melakukan dribble, instingnya tinggi dalam memberi ruang rekannya, dirinya pun tak segan untuk kerap turun membantu pertahanan. Satu keisitimewaan lainnya adalah akurasinya dalam mengeksekusi bola mati.
Mulai menunjukkan tanda-tanda ledakan baru di usia 25 tahun, Dost mungkin mencuat sedikit terlambat. Tapi dengan performanya kini, ia tentu siap memimpin Wolfsburg menutup musim ini dengan manis dan memulai kejayaan di musim depan. Tak lupa, dengan terus menuanya Robin van Persie dan Huntelaar dalam skuat De Oranje, sudah saat Guus Hiddink mulai memanggil "Si Tapak Kaki Rata" secara rutin sebagai tonggak regenerasi.
BAS DOST
Nama: Bas Dost
Tempat, Tanggal Lahir: Deventer, Belanda, 31 Mei 1989
Klub: Emmen (2007 - 2008)
Heracles Almelo (2008 - 2010)
Heerenveen (2010 - 2012)
Wolfsburg (2012 - ...)
Caps Timnas Belanda: 0/0 gol
Koleksi GelarTempat, Tanggal Lahir: Deventer, Belanda, 31 Mei 1989
Klub: Emmen (2007 - 2008)
Heracles Almelo (2008 - 2010)
Heerenveen (2010 - 2012)
Wolfsburg (2012 - ...)
Caps Timnas Belanda: 0/0 gol
(Individu)
Top Skor Eredivisie Belanda 2011/12 (32 gol)
liga jerman, u19, hari ini, logo, seri b, malam ini, klasemen, PROFIL: Bas Dost, Si Tapak Kaki Rata Yang Siap Melejit