Sempat vakum beberapa bulan setelah kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 dihentikan, Semen Padang FC secara perlahan mulai bangkit menunjukkan eksistensi mereka di pentas sepakbola nasional. Kebangkitan itu ditandai dengan mereka menjadi runner-up Piala Jenderal Sudirman (PJS).
Meski, performa tim yang dilatih Nilmaizar itu kembali menurun pada turnamen Piala Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) 2016. Bagi publik Sumatera Barat, khususnya para suporter, bangunnya klub sisa-sisa Galatama ini, adalah hal yang patut disyukuri. Antusias publik dan suporter kembali hidup, setelah sebelumnya tim kesayangan mereka hanya jadi penonton di Piala Presiden 2015.
Nilmaizar sebagai pelatih, benar-benar kerja keras menyiapkan tim bersama para asistennya. Memang, terjadi perubahan besar dalam komposisi pemain usai mengikuti PJS.
Banyak pemain andalan memilih hengkang seperti Yu Hyun-koo, Hendra Adi Bayauw, Saepulloh Maulana, Ricky Ohorella, James Koko Lomell, maupun Mamadou El Hadji. Namun, posisi mereka bisa diisi kembali oleh para pemain anyar seperti Rivky Mokodompit, Riko Simanjuntak, Defri Rizki, Agung Prasetyo, serta para pemain asing baru asal Brasil.
Manajemen tim Semen Padang pun memutuskan memberi kontrak setahun kepada para pemain. "Ada atau tidak kompetisi, kami tetap ikat kontrak pemain untuk jangka waktu setahun. Itu sudah jadi komitmen kami," ucap Daconi, direktur utama PT Kabau Sirah Semen Padang, perusahaan pengelola Semen Padang.
Dan, Indonesia Soccer Championship A (ISC A), yang akan mulai 29 April mendatang, menjadi agenda utama Semen Padang tahun ini. Walau bukan kompetisi resmi, tapi itu tak mengurangi antusias dan keseriusan mereka dalam mempersiapkan tim.
Sedangkan soal target di ISC A, Semen Padang memilih merendah dan tak memasang target muluk-muluk. Karena yang terpenting adalah, mempersiapkan tim dengan serius, pemain bisa fokus dan total bermain, dan tim pelatih bekerja dengan baik.
"Kalau sudah begitu kami tinggal menunggu hasilnya saja. Tak perlu mengumbar target yang muluk-muluk," tegas Daconi.
Nama lengkap: Nilmaizar
Kelahiran: Payakumbuh, 2 Januari 1970
Pendidikan: S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Eka Sakti Padang
Pekerjaan: Pelatih Sepakbola
Sertifikasi: A AFC (2010)
Karier pemain: Persepak Payakumbuh (1980-1986), Diklat Padang (1986-1987), Diklat Ragunan (1987-1988), Sparta Praha (1990), Semen Padang (1992-1997), PSP Padang (1997-1999), timnas Indonesia U-23 (1991), PSSI Garuda II (1987-1991), timnas Indonesia (1990)
Karier kepelatihan: Semen Padang U-21 (2000-2003), Semen Padang (asisten pelatih, 2004-2005 & 2009-2010), Semen Padang (2010-2012), Timnas Indonesia (2012-2013), Persisam Putra Samarinda (2014), Semen Padang (2015-sekarang)
Pulang kembali ke Semen Padang, usai melatih timnas Indonesia dan sempat singgah setengah musim di Persisam Putra Samarinda, mungkin bukan saat yang ideal bagi Nilmaizar. Terlalu banyak kendala yang dihadapi di awal kepulangannya.
Kembali melatih tim almamaternya, Nil menggantikan Jafri Sastra untuk ISL 2015. Namun, Nil belum sempat bekerja maksimal, kompetisi pun terhenti.
Imbasnya tim vakum tanpa kejelasan, dan Nil "menganggur" beberapa bulan. Bahkan, dia hanya jadi penonton ketika tim lain turun di Piala Presiden, karena Semen Padang tak ikut.
Lelaki enerjik ini kembali bergairah di akhir tahun, ketika Semen Padang turun di Piala Jenderal Sudirman. Dia benar-benar total dan bekerja keras mempersiapkan timnya di PJS.
Di sini Nil kembali membuktikan kapasitasnya sebagai salah satu pelatih paling berbakat di Indonesia. Walau dengan persiapan singkat, tim "tambal sulam" yang dibawanya, mampu melaju ke partai puncak PJS.
Usai PJS, Nil mendapat kepercayaan untuk terus menjadi sutradara tim. Tapi ujian datang, ketika banyak pemain pilar yang hengkang. Nil pun harus bekerja keras membentuk tim baru, karena lebih 50 persen pemain yang ikut andil membawa tim ke final PJS, justru memilih hengkang.
Hasilnya, dengan tim yang jauh berubah, Nil sempat jeblok di penyisihan grup bersama timnya di Piala Gubernur Kaltim di awal tahun 2016. Walau gagal, tapi Nil tetap diberi kesempatan memegang tim.
Kini, target besar tim ada di pundak pelatih kelahiran 2 Januari 1970 ini. Minimal mampu menempatkan Semen Padang di papan atas ISC A, adalah tugas berat yang mesti ditunaikan alumni PSSI Garuda II ini.
Nama lengkap: Irsyad Maulana
Kelahiran: Payakumbuh, 27 September 1993
Posisi: Winger, gelandang serang
Karier klub: Semen Padang U-21 (2009-2011), Pelita Jaya U-21 (2011-2012), Arema Cronus (2013-2014), Semen Padang (2014)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Profil Klub Indonesia Soccer Championship A 2016: Semen Padang
Meski, performa tim yang dilatih Nilmaizar itu kembali menurun pada turnamen Piala Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) 2016. Bagi publik Sumatera Barat, khususnya para suporter, bangunnya klub sisa-sisa Galatama ini, adalah hal yang patut disyukuri. Antusias publik dan suporter kembali hidup, setelah sebelumnya tim kesayangan mereka hanya jadi penonton di Piala Presiden 2015.
Nilmaizar sebagai pelatih, benar-benar kerja keras menyiapkan tim bersama para asistennya. Memang, terjadi perubahan besar dalam komposisi pemain usai mengikuti PJS.
Banyak pemain andalan memilih hengkang seperti Yu Hyun-koo, Hendra Adi Bayauw, Saepulloh Maulana, Ricky Ohorella, James Koko Lomell, maupun Mamadou El Hadji. Namun, posisi mereka bisa diisi kembali oleh para pemain anyar seperti Rivky Mokodompit, Riko Simanjuntak, Defri Rizki, Agung Prasetyo, serta para pemain asing baru asal Brasil.
Manajemen tim Semen Padang pun memutuskan memberi kontrak setahun kepada para pemain. "Ada atau tidak kompetisi, kami tetap ikat kontrak pemain untuk jangka waktu setahun. Itu sudah jadi komitmen kami," ucap Daconi, direktur utama PT Kabau Sirah Semen Padang, perusahaan pengelola Semen Padang.
Dan, Indonesia Soccer Championship A (ISC A), yang akan mulai 29 April mendatang, menjadi agenda utama Semen Padang tahun ini. Walau bukan kompetisi resmi, tapi itu tak mengurangi antusias dan keseriusan mereka dalam mempersiapkan tim.
Sedangkan soal target di ISC A, Semen Padang memilih merendah dan tak memasang target muluk-muluk. Karena yang terpenting adalah, mempersiapkan tim dengan serius, pemain bisa fokus dan total bermain, dan tim pelatih bekerja dengan baik.
"Kalau sudah begitu kami tinggal menunggu hasilnya saja. Tak perlu mengumbar target yang muluk-muluk," tegas Daconi.
PELATIH: Nilmaizar
PROFIL SINGKAT
Nama lengkap: Nilmaizar
Kelahiran: Payakumbuh, 2 Januari 1970
Pendidikan: S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Eka Sakti Padang
Pekerjaan: Pelatih Sepakbola
Sertifikasi: A AFC (2010)
Karier pemain: Persepak Payakumbuh (1980-1986), Diklat Padang (1986-1987), Diklat Ragunan (1987-1988), Sparta Praha (1990), Semen Padang (1992-1997), PSP Padang (1997-1999), timnas Indonesia U-23 (1991), PSSI Garuda II (1987-1991), timnas Indonesia (1990)
Karier kepelatihan: Semen Padang U-21 (2000-2003), Semen Padang (asisten pelatih, 2004-2005 & 2009-2010), Semen Padang (2010-2012), Timnas Indonesia (2012-2013), Persisam Putra Samarinda (2014), Semen Padang (2015-sekarang)
Pulang kembali ke Semen Padang, usai melatih timnas Indonesia dan sempat singgah setengah musim di Persisam Putra Samarinda, mungkin bukan saat yang ideal bagi Nilmaizar. Terlalu banyak kendala yang dihadapi di awal kepulangannya.
Kembali melatih tim almamaternya, Nil menggantikan Jafri Sastra untuk ISL 2015. Namun, Nil belum sempat bekerja maksimal, kompetisi pun terhenti.
Imbasnya tim vakum tanpa kejelasan, dan Nil "menganggur" beberapa bulan. Bahkan, dia hanya jadi penonton ketika tim lain turun di Piala Presiden, karena Semen Padang tak ikut.
Lelaki enerjik ini kembali bergairah di akhir tahun, ketika Semen Padang turun di Piala Jenderal Sudirman. Dia benar-benar total dan bekerja keras mempersiapkan timnya di PJS.
Di sini Nil kembali membuktikan kapasitasnya sebagai salah satu pelatih paling berbakat di Indonesia. Walau dengan persiapan singkat, tim "tambal sulam" yang dibawanya, mampu melaju ke partai puncak PJS.
Usai PJS, Nil mendapat kepercayaan untuk terus menjadi sutradara tim. Tapi ujian datang, ketika banyak pemain pilar yang hengkang. Nil pun harus bekerja keras membentuk tim baru, karena lebih 50 persen pemain yang ikut andil membawa tim ke final PJS, justru memilih hengkang.
Hasilnya, dengan tim yang jauh berubah, Nil sempat jeblok di penyisihan grup bersama timnya di Piala Gubernur Kaltim di awal tahun 2016. Walau gagal, tapi Nil tetap diberi kesempatan memegang tim.
Kini, target besar tim ada di pundak pelatih kelahiran 2 Januari 1970 ini. Minimal mampu menempatkan Semen Padang di papan atas ISC A, adalah tugas berat yang mesti ditunaikan alumni PSSI Garuda II ini.
PEMAIN ANDALAN: Irsyad Maulana
PROFIL SINGKAT
Nama lengkap: Irsyad Maulana
Kelahiran: Payakumbuh, 27 September 1993
Posisi: Winger, gelandang serang
Karier klub: Semen Padang U-21 (2009-2011), Pelita Jaya U-21 (2011-2012), Arema Cronus (2013-2014), Semen Padang (2014)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Profil Klub Indonesia Soccer Championship A 2016: Semen Padang