Sepp Blatter segera lengser. Menyusul skandal korupsi yang mengguncang FIFA pada Mei 2015, badan tertinggi sepakbola dunia itu pun berbenah. Mengganti pucuk pimpinan tertinggi organisasi menjadi langkah yang ditempuh dengan menggelar pemilihan presiden, berharap reformasi akan segera tiba.
Itulah salah satu agenda besar yang akan dihelat FIFA dalam Kongres Luar Biasa di Zurich, Swiss pada Jumat (26/2) ini.
Sejak pilpres FIFA diagendakan satu tahun lalu, calon-calon pengganti Blatter banyak bermunculan. Nama-nama beken seperti presiden UEFA Michel Platini hingga Pangeran Ali muncul ke permukaan, termasuk mantan bintang sepakbola seperti Luis Figo, David Ginola, hingga Zico.
Blatter sendiri memastikan tidak akan maju kembali sebagai presiden, mengakhiri posisi yang telah dijabatnya sejak 1998. Kasus hukumnya dengan Platini membuat Blatter dilarang aktif bekerja di lingkungan sepakbola sehingga saat ini posisi presiden FIFA dipegang sementara oleh Issa Hayatou. Kasus itu pula yang mengganjal langkah Platini untuk mencalonkan diri sebagai capres FIFA.
Pada akhirnya, hanya ada lima calon yang memenuhi kriteria sebagaimana telah ditetapkan FIFA pada 12 November lalu. Kelima capres sah itu adalah Pangeran Ali, Gianni Infantino, Jerome Champagne, Sheikh Salman bin Ebrahim al-Khalifa, dan Tokyo Sexwale. Mereka bakal bersaing untuk memperebutkan 209 suara anggota.
Berikut Goal Indonesia menghadirkan profil singkat kelima kandidat presiden FIFA.
Didorong untuk menggantikan Michel Platini yang terkena skorsing, Gianni Infantiono langsung mendapat dukungan bulat dari Komite Eksekutif UEFA. Infantino, yang sudah bekerja di UEFA sejak 2000, baru mengonfirmasi untuk mencalonkan diri sebagai presiden FIFA pada deadline day pengumpulan berkas.
Pria Swiss keturunan Italia ini merupakan salah satu unggulan untuk pilpres FIFA 2016 setelah ia mendapat dukungan dari negara-negara kuat Eropa dan Amerika Selatan. Namun, ia masih butuh suara dari tempat lain -- terutama dari Amerika Utara dan Tengah -- jika ingin menang.
Pendukung Infantino: UEFA, CONMBEOL, UNCAF, Suriname, Sudan Selatan, Trinidad-Tobago.
Nazar unik langsung dikeluarkan oleh Sheikh Salman bin Ebrahim al-Khalifa ketika mencalonkan diri, bahwa ia tidak akan menerima gaji dari FIFA jika menang dalam pilpres tahun ini. Masih menjabat sebagai presiden AFC, Sheikh Salman merupakan sepupu langsung dari Raja Bahrain. Tak heran, ia mendapat dukungan dari sebagian besar negara-negara di Asia.
Ia dituduh oleh lembaga hak asasi manusia terlibat dalam kasus penganiayaan atlet pada 2011 setelah beberapa anggota pemain timnas Bahrain menyatakan diri pro-demokrasi. Namun, ia menolak semua tuduhan itu. Pesaing Sheikh Salman, Prince Ali, merupakan eks pendukungnya saat ia maju sebagai capres AFC.
Pendukung Sheikh Salman: AFC, CAF, beberapa negara dari UEFA.
Kiprah Pangeran Ali dikenal lewat jabatannya sebagai wakil presiden FIFA untuk Asia sejak 2011 dan sempat bersaing dengan Blatter dalam pemilu Mei 2015, namun akhirnya memilih mengundurkan diri dalam ronde kedua.
Saat ini, ia masih bertugas sebagai presiden Federasi Sepakbola Yordania. Pangeran Ali berjanji untuk mereformasi internal FIFA dan memperbaiki reputasi organisasi yang telah jatuh ke titik nadir dalam satu tahun terakhir.
Pendukung Pangeran Ali: Liberia, Irak, Palestina, Mesir, Malta, dan beberapa negara Asia.
Merupakan eks penasihat Blatter, Jerome Champagne pernah mengajukan diri dalam pilpres tahun lalu, namun gagal memenuhi syarat sehingga terpaksa mundur. Selama 11 tahun di FIFA, eks diplomat Prancis ini pernah menjabat sebagai direktur humas sebelum meninggalkan FIFA pada 2010.
Selama skandal yang mengguncang FIFA, Champagne memilih untuk tidak mengecam Blatter. Namun, ia berjanji untuk menerapkan standar tertinggi dalam transparansi dan etika di tubuh FIFA jika terpilih menjadi presiden.
Pendukung Champagne: Mengklaim telah mendapat dukungan lebih dari delapan federasi serta disokong oleh beberapa bintang sepakbola dunia seperti Pele dan Robbie Keane.
Paling tua dibanding kandidat lainnya, Tokyo Sexwale merupakan eks aktivis anti-apartheid di Afsel yang pernah mendekam 13 tahun penjara di Pulau Robben bersama tokoh nasional Nelson Mandela atas tuduhan kudeta.
Sexwale menjadi sosok kunci dibalik keberhasilan Afsel menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010, namun dituduh melakukan suap $10 juta untuk memenangkan Afsel dalam proses bidding. Selebihnya, ia adalah pebisnis tambang yang kaya raya, pejuang anti-rasisme, dan bahkan menjadi host dalam serial televisi The Apprentice versi Afsel.
Pendukung Sexwale: Afrika Selatan, Lesotho, Mozambik, Swaziland, Zimbabwe.
liga spanyol table, klasemen, seri b, malam ini, terkini, divisi 2, Profil Lima Kandidat Pengganti Sepp Blatter
Itulah salah satu agenda besar yang akan dihelat FIFA dalam Kongres Luar Biasa di Zurich, Swiss pada Jumat (26/2) ini.
Sejak pilpres FIFA diagendakan satu tahun lalu, calon-calon pengganti Blatter banyak bermunculan. Nama-nama beken seperti presiden UEFA Michel Platini hingga Pangeran Ali muncul ke permukaan, termasuk mantan bintang sepakbola seperti Luis Figo, David Ginola, hingga Zico.
SIMAK JUGA
FIFA Kurangi Hukuman Sepp Blatter & Michel Platini
26 Februari, Pemilihan Presiden FIFA
UEFA Dukung Penuh Pencalonan Gianni Infantino
FIFA Kurangi Hukuman Sepp Blatter & Michel Platini
26 Februari, Pemilihan Presiden FIFA
UEFA Dukung Penuh Pencalonan Gianni Infantino
Blatter sendiri memastikan tidak akan maju kembali sebagai presiden, mengakhiri posisi yang telah dijabatnya sejak 1998. Kasus hukumnya dengan Platini membuat Blatter dilarang aktif bekerja di lingkungan sepakbola sehingga saat ini posisi presiden FIFA dipegang sementara oleh Issa Hayatou. Kasus itu pula yang mengganjal langkah Platini untuk mencalonkan diri sebagai capres FIFA.
Pada akhirnya, hanya ada lima calon yang memenuhi kriteria sebagaimana telah ditetapkan FIFA pada 12 November lalu. Kelima capres sah itu adalah Pangeran Ali, Gianni Infantino, Jerome Champagne, Sheikh Salman bin Ebrahim al-Khalifa, dan Tokyo Sexwale. Mereka bakal bersaing untuk memperebutkan 209 suara anggota.
Berikut Goal Indonesia menghadirkan profil singkat kelima kandidat presiden FIFA.
GIANNI INFANTINO
Umur: 45 tahun | Negara: Swiss | Jabatan Terakhir: Sekjen UEFA
Umur: 45 tahun | Negara: Swiss | Jabatan Terakhir: Sekjen UEFA
Didorong untuk menggantikan Michel Platini yang terkena skorsing, Gianni Infantiono langsung mendapat dukungan bulat dari Komite Eksekutif UEFA. Infantino, yang sudah bekerja di UEFA sejak 2000, baru mengonfirmasi untuk mencalonkan diri sebagai presiden FIFA pada deadline day pengumpulan berkas.
Pria Swiss keturunan Italia ini merupakan salah satu unggulan untuk pilpres FIFA 2016 setelah ia mendapat dukungan dari negara-negara kuat Eropa dan Amerika Selatan. Namun, ia masih butuh suara dari tempat lain -- terutama dari Amerika Utara dan Tengah -- jika ingin menang.
Pendukung Infantino: UEFA, CONMBEOL, UNCAF, Suriname, Sudan Selatan, Trinidad-Tobago.
SHEIKH SALMAN BIN EBRAHIM AL-KHALIFA
Umur: 50 tahun | Negara: Bahrain | Jabatan Terakhir: Presiden AFC, Wapres FIFA
Umur: 50 tahun | Negara: Bahrain | Jabatan Terakhir: Presiden AFC, Wapres FIFA
Nazar unik langsung dikeluarkan oleh Sheikh Salman bin Ebrahim al-Khalifa ketika mencalonkan diri, bahwa ia tidak akan menerima gaji dari FIFA jika menang dalam pilpres tahun ini. Masih menjabat sebagai presiden AFC, Sheikh Salman merupakan sepupu langsung dari Raja Bahrain. Tak heran, ia mendapat dukungan dari sebagian besar negara-negara di Asia.
Ia dituduh oleh lembaga hak asasi manusia terlibat dalam kasus penganiayaan atlet pada 2011 setelah beberapa anggota pemain timnas Bahrain menyatakan diri pro-demokrasi. Namun, ia menolak semua tuduhan itu. Pesaing Sheikh Salman, Prince Ali, merupakan eks pendukungnya saat ia maju sebagai capres AFC.
Pendukung Sheikh Salman: AFC, CAF, beberapa negara dari UEFA.
PANGERAN ALI BIN AL-HUSSEIN
Umur: 40 tahun | Negara: Yordania | Jabatan Terakhir: Wapres FIFA, Presiden JFA
Umur: 40 tahun | Negara: Yordania | Jabatan Terakhir: Wapres FIFA, Presiden JFA
Kiprah Pangeran Ali dikenal lewat jabatannya sebagai wakil presiden FIFA untuk Asia sejak 2011 dan sempat bersaing dengan Blatter dalam pemilu Mei 2015, namun akhirnya memilih mengundurkan diri dalam ronde kedua.
Saat ini, ia masih bertugas sebagai presiden Federasi Sepakbola Yordania. Pangeran Ali berjanji untuk mereformasi internal FIFA dan memperbaiki reputasi organisasi yang telah jatuh ke titik nadir dalam satu tahun terakhir.
Pendukung Pangeran Ali: Liberia, Irak, Palestina, Mesir, Malta, dan beberapa negara Asia.
JEROME CHAMPAGNE
Umur: 57 tahun | Negara: Prancis | Jabatan Terakhir: Anggota Eksekutif FIFA
Merupakan eks penasihat Blatter, Jerome Champagne pernah mengajukan diri dalam pilpres tahun lalu, namun gagal memenuhi syarat sehingga terpaksa mundur. Selama 11 tahun di FIFA, eks diplomat Prancis ini pernah menjabat sebagai direktur humas sebelum meninggalkan FIFA pada 2010.
Selama skandal yang mengguncang FIFA, Champagne memilih untuk tidak mengecam Blatter. Namun, ia berjanji untuk menerapkan standar tertinggi dalam transparansi dan etika di tubuh FIFA jika terpilih menjadi presiden.
Pendukung Champagne: Mengklaim telah mendapat dukungan lebih dari delapan federasi serta disokong oleh beberapa bintang sepakbola dunia seperti Pele dan Robbie Keane.
TOKYO SEXWALE
Umur: 62 tahun | Negara: Afrika Selatan | Jabatan Terakhir: Menteri Permukiman Afsel
Paling tua dibanding kandidat lainnya, Tokyo Sexwale merupakan eks aktivis anti-apartheid di Afsel yang pernah mendekam 13 tahun penjara di Pulau Robben bersama tokoh nasional Nelson Mandela atas tuduhan kudeta.
Sexwale menjadi sosok kunci dibalik keberhasilan Afsel menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010, namun dituduh melakukan suap $10 juta untuk memenangkan Afsel dalam proses bidding. Selebihnya, ia adalah pebisnis tambang yang kaya raya, pejuang anti-rasisme, dan bahkan menjadi host dalam serial televisi The Apprentice versi Afsel.
Pendukung Sexwale: Afrika Selatan, Lesotho, Mozambik, Swaziland, Zimbabwe.
liga spanyol table, klasemen, seri b, malam ini, terkini, divisi 2, Profil Lima Kandidat Pengganti Sepp Blatter