Papy Djilobodji mengubah haluan kariernya dari Ligue 1 Prancis menuju Liga Primer Inggris musim panas ini. Namun kepindahannya dari Nantes ke Chelsea merupakan sesuatu yang tak terduga jelang ditutupnya jendela transfer.
Penggawa internasional Senegal tersebut telah menghabiskan lima tahun terkahir untuk membangun reputasi sebagai bek berpengalaman di kasta tertinggi Prancis - namun apakah kualitasnya dibutuhkan Chelsea? Belum diketahui.
Dengan tinggi menjulang yang mencapai enam kaki, tak banyak keraguan bahwa bek 26 tahun itu akan memiliki masalah fisik di kompetisi Inggris. Secara postur, ia bisa diharapkan dalam duel-duel udara, hanya saja mungkin butuh waktu untuk beradaptasi dengan kecepatan maupun membaca permainan sepakbola Inggris.
Selama di Ligue 1, kemampuan dalam penempatan posisi masih dipertanyakan meski bisa ditutup dengan respon cepatnya untuk menutup kesalahan. Namun dalam level permainan yang lebih tinggi, hal tersebut berpotensi untuk lebih dieksploitasi lawan.
Pun demikian saat membawa bola, Djilobodji kerap kesulitan saat mendapat tekanan. Saat awal pindah ke Nantes, ia sempat dicoba untuk ditempatkan sebagai gelandang bertahan, namun tak maksimal hingga akhirnya dikembalikan ke posisi awal. Yang pasti, kedua kakinya hidup, kendati lebih dominan kaki kirinya.
Dalam pandangan lain, mustahil untuk melihat kedatangan Djilobodji andai Chelsea sukses menggaet John Stones. Bek muda Everton tersebut mungkin akan menghabiskan dana sepuluh kali lebih besar dari banderol Djilobodji, tapi setidaknya akan lebih mampu menambah kualitas pertahanan tim.
Statistik Djilobodji di Ligue 1 musim 2014/15
Fans Chelsea mungkin kini mengarahkan perhatian mereka pada rekor tangguh pertahanan Nantes sebagai sumber optimisme baru terhadap perekrutan Djilobodji, sayangnya hal itu seakan memberikan kesan palsu terhadap kemampuan asli sang pemain dalam penampilannya secara kolektif bersama tim.
Nantes yang dilatih Michel Der Zakarian cenderung bermain pragmatis, mereka lebih banyak menunggu lawan untuk menekan, situasi yang sebenarnya bisa menggambarkan mengapa Djilobodji bisa memenangkan banyak duel dan intersep - situasi yang memaksanya bekerja lebih keras ketimbang pemain bertahan di lini lainnya.
Selain itu, ada banyak pemain yang bergerombol di depan posisinya yang menjadi pelapis pertama terhadap serangan lawan, secara langsung cukup mengurangi tekanan yang datang langsung kepadanya.
Singkatnya, catatan tersebut membuktikan bahwa Djilobodji sangat cocok bagi Chelsea - yang kerap dicibir akibat menerapkan skema 'parkir bus' di area pertahanan.
Beberapa klub dengan level permainan di bawah Chelsea telah memantau Djilobodji sepanjang musim panas ini. Bournemouth misalnya, mereka telah memantaunya sejak akhir musim lalu. Sementara ada juga pendekatan dari sejumlah klub lainnya seperti Sunderland, Celta Vigo, Olympique Marseille, Bologna dan Trabzonspor.
Dengan satu musim tersisa pada kontraknya, sang pemain telah memantapkan untuk pergi dan sempat memiliki konflik dengan Nantes sebelum akhirnya benar-benar hengkang. Situasi yang menuntunnya harus absen dalam empat laga pembuka Ligue 1 musim ini. Menariknya, tanpa kehadiran Djilobodji, Nantes masih mampu mencatatkan rekor pertahanan impresif dengan catatan tiga clean sheet sejauh ini.
Juli lalu, presiden Nantes, Waldemar Kita yang sebelumnya juga melepas kepergian kapten tim Jordan Veretout menuju Aston Villa, pernah meontarkan kecaman pada Djilobodji.
"Ia membuat tim kami seperti sirkus ... Ia lupa jika kami merekrutnya dari kompetisi CFA [kasta keempat Prancis] di Paris. Kami merekrutnya dan mengajarinya bermain sepakbola. Saya membesar-besarkan masalah ini, memang kenyataannya seperti itu. Ia harusnya lebih terhormat dan berhenti memeras kami,” tuturnya pada L’Equipe.
Tidak ada resolusi atas konflik yang tersulut, meskipun, ambisi sang pemain sudah terisi sepenuhnya dengan ketertarikan dari Chelsea.
"Ini kesepakatan [yang berlangsung] selama beberapa pekan, tapi dipercepat selama beberapa hari terakhir," ujar wakil presiden, Frank Kita pada France Bleu Loire Ocean radio.
"Ia memiliki mimpi untuk bermain di Liga Champions bersama Real Madrid, tapi saya harap ia akan puas bersama Chelsea. Saya tahu mereka punya masalah pada pertahanan tim."
Komentar mengenai ambisi memperkuat Madrid tampaknya merupakan angan-angan berlebihan dari sang pemain, meskipun pada akhirnya sekarang impiannya untuk bergabung dengan salah satu klub besar Eropa terwujud, tim yang jelas-jelas kurang menaruh kepercayaan terhadap para penggawa muda mereka yang sukses memenangkan kompetisi usia muda UEFA pada April lalu.
Sebuah proses transfer yang seakan sukar dipercaya, tapi sekarang yang pasti tantangan akan dihadapi Djilobodji, akankah ia sukses di tempat di mana sejumlah pemain yang lebih bertalenta seperti Kevin De Bruyne, Flilipe Luis dan Juan Cuadrado gagal bersaing menjadi bagian dari skuat Jose Mourinho.
liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, PROFIL: Papy Djilobodji, Komponen Anyar 'Bus' Chelsea
Penggawa internasional Senegal tersebut telah menghabiskan lima tahun terkahir untuk membangun reputasi sebagai bek berpengalaman di kasta tertinggi Prancis - namun apakah kualitasnya dibutuhkan Chelsea? Belum diketahui.
Dengan tinggi menjulang yang mencapai enam kaki, tak banyak keraguan bahwa bek 26 tahun itu akan memiliki masalah fisik di kompetisi Inggris. Secara postur, ia bisa diharapkan dalam duel-duel udara, hanya saja mungkin butuh waktu untuk beradaptasi dengan kecepatan maupun membaca permainan sepakbola Inggris.
Selama di Ligue 1, kemampuan dalam penempatan posisi masih dipertanyakan meski bisa ditutup dengan respon cepatnya untuk menutup kesalahan. Namun dalam level permainan yang lebih tinggi, hal tersebut berpotensi untuk lebih dieksploitasi lawan.
Pun demikian saat membawa bola, Djilobodji kerap kesulitan saat mendapat tekanan. Saat awal pindah ke Nantes, ia sempat dicoba untuk ditempatkan sebagai gelandang bertahan, namun tak maksimal hingga akhirnya dikembalikan ke posisi awal. Yang pasti, kedua kakinya hidup, kendati lebih dominan kaki kirinya.
Dalam pandangan lain, mustahil untuk melihat kedatangan Djilobodji andai Chelsea sukses menggaet John Stones. Bek muda Everton tersebut mungkin akan menghabiskan dana sepuluh kali lebih besar dari banderol Djilobodji, tapi setidaknya akan lebih mampu menambah kualitas pertahanan tim.
Statistik Djilobodji di Ligue 1 musim 2014/15
Fans Chelsea mungkin kini mengarahkan perhatian mereka pada rekor tangguh pertahanan Nantes sebagai sumber optimisme baru terhadap perekrutan Djilobodji, sayangnya hal itu seakan memberikan kesan palsu terhadap kemampuan asli sang pemain dalam penampilannya secara kolektif bersama tim.
Nantes yang dilatih Michel Der Zakarian cenderung bermain pragmatis, mereka lebih banyak menunggu lawan untuk menekan, situasi yang sebenarnya bisa menggambarkan mengapa Djilobodji bisa memenangkan banyak duel dan intersep - situasi yang memaksanya bekerja lebih keras ketimbang pemain bertahan di lini lainnya.
Selain itu, ada banyak pemain yang bergerombol di depan posisinya yang menjadi pelapis pertama terhadap serangan lawan, secara langsung cukup mengurangi tekanan yang datang langsung kepadanya.
Singkatnya, catatan tersebut membuktikan bahwa Djilobodji sangat cocok bagi Chelsea - yang kerap dicibir akibat menerapkan skema 'parkir bus' di area pertahanan.
Beberapa klub dengan level permainan di bawah Chelsea telah memantau Djilobodji sepanjang musim panas ini. Bournemouth misalnya, mereka telah memantaunya sejak akhir musim lalu. Sementara ada juga pendekatan dari sejumlah klub lainnya seperti Sunderland, Celta Vigo, Olympique Marseille, Bologna dan Trabzonspor.
Dengan satu musim tersisa pada kontraknya, sang pemain telah memantapkan untuk pergi dan sempat memiliki konflik dengan Nantes sebelum akhirnya benar-benar hengkang. Situasi yang menuntunnya harus absen dalam empat laga pembuka Ligue 1 musim ini. Menariknya, tanpa kehadiran Djilobodji, Nantes masih mampu mencatatkan rekor pertahanan impresif dengan catatan tiga clean sheet sejauh ini.
Juli lalu, presiden Nantes, Waldemar Kita yang sebelumnya juga melepas kepergian kapten tim Jordan Veretout menuju Aston Villa, pernah meontarkan kecaman pada Djilobodji.
"Ia membuat tim kami seperti sirkus ... Ia lupa jika kami merekrutnya dari kompetisi CFA [kasta keempat Prancis] di Paris. Kami merekrutnya dan mengajarinya bermain sepakbola. Saya membesar-besarkan masalah ini, memang kenyataannya seperti itu. Ia harusnya lebih terhormat dan berhenti memeras kami,” tuturnya pada L’Equipe.
Tidak ada resolusi atas konflik yang tersulut, meskipun, ambisi sang pemain sudah terisi sepenuhnya dengan ketertarikan dari Chelsea.
"Ini kesepakatan [yang berlangsung] selama beberapa pekan, tapi dipercepat selama beberapa hari terakhir," ujar wakil presiden, Frank Kita pada France Bleu Loire Ocean radio.
"Ia memiliki mimpi untuk bermain di Liga Champions bersama Real Madrid, tapi saya harap ia akan puas bersama Chelsea. Saya tahu mereka punya masalah pada pertahanan tim."
Komentar mengenai ambisi memperkuat Madrid tampaknya merupakan angan-angan berlebihan dari sang pemain, meskipun pada akhirnya sekarang impiannya untuk bergabung dengan salah satu klub besar Eropa terwujud, tim yang jelas-jelas kurang menaruh kepercayaan terhadap para penggawa muda mereka yang sukses memenangkan kompetisi usia muda UEFA pada April lalu.
Sebuah proses transfer yang seakan sukar dipercaya, tapi sekarang yang pasti tantangan akan dihadapi Djilobodji, akankah ia sukses di tempat di mana sejumlah pemain yang lebih bertalenta seperti Kevin De Bruyne, Flilipe Luis dan Juan Cuadrado gagal bersaing menjadi bagian dari skuat Jose Mourinho.
liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, PROFIL: Papy Djilobodji, Komponen Anyar 'Bus' Chelsea