Sosok dalang pengaturan skor asal Indonesia pada SEA Games 2015 di Singapura akhirnya tertangkap oleh Biro Investigasi Praktik Korupsi Singapura (CPIB). Pria bernama Nasiruddin itu pun akhirnya dijatuhi hukuman 30 bulan penjara oleh pengadilan Singapura.
PSSI pun selaku federasi sepakbola Indonesia angkat bicara terkait penangkapan Nasiruddin. Yang ternyata, bukan orang baru di sisi kelam sepakbola nasional. Sebagaimana pria 52 tahun tersebut pernah menjadi wasit pada 2013, zaman liga unifikasi.
Pengaturan skor bukan 'mainan' baru Nasiruddin, ia sudah pernah menjadi aktor balik layar saat SEA Games 1997. Kasus tersebut turut menyeret nama wakil ketua umum Komisi Wasit Djafar Umar. Pada 1998, ia pun diskorsing selama 20 tahun dilarang aktif di dunia sepakbola.
Tommy Welly selaku juru bicara PSSI mengapresiasi tindakan nyata dari CPIB yang memerangi pengaturan skor di lapangan hijau. Sebagaimana kini isu tersebut menjadi bola panas yang dilemparkan sejumlah pihak kepada kepengurusan PSSI sekarang, namun belum terbukti.
"Ini baru namanya tindak nyata, tangkap, eksekusi terbukti. Tidak perlu malah dijadikan isu, pengalihan isu bahkan fitnah yang diapungkan menjadi opini masyarakat. Kami PSSI juga sudah bekerja sama dengan interpol untuk memerangi ini, PSSI yang ada sekarang adalah PSSI anti mafia, PSSI yang juga sangat mendukung penangkapan di Singapura ini, babat habis para perusak sepakbola seperti ini," beber pria yang akrab disapa Bung Towel itu.
Nasiruddin sendiri sebenarnya pernah dihukum selama sepuluh tahun untuk beraktivitas sepakbola karena kepemimpinannya sebagai wasit. Hal itu dibeberkan oleh Aristo Pangaribuan selaku direktur hukum PSSI.
"Soal kasus Nasiruddin, Iya, memang pernah. Namun tidak sampai ke tahap penyelidikan tindak pidana pengaturan skor, karena tidak ada delik aduan. Memang, ada indikasi ke arah pengaturan skor, tapi tidak cukup bukti untuk dilaporkan ke polisi," urainya dikutip laman resmi PSSI.
addResponsivePlayer('q6v8cb4tbk1p1m07d4de1za61', '', '', 'perfq6v8cb4tbk1p1m07d4de1za61', 'eplayer40', {age:1433393646224});
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, PSSI Angkat Bicara Soal Kasus Nasiruddin
PSSI pun selaku federasi sepakbola Indonesia angkat bicara terkait penangkapan Nasiruddin. Yang ternyata, bukan orang baru di sisi kelam sepakbola nasional. Sebagaimana pria 52 tahun tersebut pernah menjadi wasit pada 2013, zaman liga unifikasi.
Pengaturan skor bukan 'mainan' baru Nasiruddin, ia sudah pernah menjadi aktor balik layar saat SEA Games 1997. Kasus tersebut turut menyeret nama wakil ketua umum Komisi Wasit Djafar Umar. Pada 1998, ia pun diskorsing selama 20 tahun dilarang aktif di dunia sepakbola.
Tommy Welly selaku juru bicara PSSI mengapresiasi tindakan nyata dari CPIB yang memerangi pengaturan skor di lapangan hijau. Sebagaimana kini isu tersebut menjadi bola panas yang dilemparkan sejumlah pihak kepada kepengurusan PSSI sekarang, namun belum terbukti.
"Ini baru namanya tindak nyata, tangkap, eksekusi terbukti. Tidak perlu malah dijadikan isu, pengalihan isu bahkan fitnah yang diapungkan menjadi opini masyarakat. Kami PSSI juga sudah bekerja sama dengan interpol untuk memerangi ini, PSSI yang ada sekarang adalah PSSI anti mafia, PSSI yang juga sangat mendukung penangkapan di Singapura ini, babat habis para perusak sepakbola seperti ini," beber pria yang akrab disapa Bung Towel itu.
Nasiruddin sendiri sebenarnya pernah dihukum selama sepuluh tahun untuk beraktivitas sepakbola karena kepemimpinannya sebagai wasit. Hal itu dibeberkan oleh Aristo Pangaribuan selaku direktur hukum PSSI.
"Soal kasus Nasiruddin, Iya, memang pernah. Namun tidak sampai ke tahap penyelidikan tindak pidana pengaturan skor, karena tidak ada delik aduan. Memang, ada indikasi ke arah pengaturan skor, tapi tidak cukup bukti untuk dilaporkan ke polisi," urainya dikutip laman resmi PSSI.
addResponsivePlayer('q6v8cb4tbk1p1m07d4de1za61', '', '', 'perfq6v8cb4tbk1p1m07d4de1za61', 'eplayer40', {age:1433393646224});
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, PSSI Angkat Bicara Soal Kasus Nasiruddin