Kinerja PSSI saat ini sedang menjadi sorotan masyarakat pecinta sepakbola nasional. Itu tidak terlepas dari buruknya prestasi timnas Indonesia di semua level. Seperti diketahui, untuk turnamen internasional di semua level timnas pada 2014 ini, tim Merah Putih gagal meraih target ataupun gelar juara.
Mulai dari timnas U-19 (Piala Asia U-19 2014), U-23 (Asian Games 2014), hingga timnas senior (Piala AFF 2014), tak ada yang bisa meraih juara. Bisa dibilang, hanya timnas U-23 yang bisa memenuhi target lolos dari fase grup, meski tetap dengan berbagai catatan minor.
Untuk itu, PSSI disarankan untuk lebih fokus dalam menjalankan tugas dan fungsi mereka. Nah, mengingat begitu luasnya geografi, serta besarnya potensi sepakbola Indonesia, pengamat sepakbola Sumohadi Marsis menyarankan PSSI untuk membagi kekuasaannya.
"Saya menilai harus ada pembentukan komisariat daerah di Indonesia, minimal empat komda. Tugas mereka membantu PSSI menggelar kejuaraan nasional amatir di zona masing-masing," ucap Sumohadi, dalam acara diskusi di Jakarta, Senin (15/12).
"PSSI terlalu kecil untuk mengurusi sepakbola Indonesia dengan banyaknya potensi di seluruh daerah. Mereka tidak mungkin dikelola dengan baik karena ada banyak keterbatasan," tambah mantan wartawan yang mengamati olahraga Indonesia sejak 1970-an itu.
Di samping itu, dia menuturkan PSSI harus memperkuat tugas dan fungsi badan khusus untuk menyelenggarakan kompetisi profesional, serta Badan Tim Nasional (BTN). Dengan demikian, tugas dan fungsi PSSI lebih pada membuat kebijakan umum, melaksanakan semua program internasional, mengkoordinasikan semua kompetisi amatir hingga senior, menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan bagi pelatih, wasit, perangkat pertandingan, dan administrator secara nasional dan internasional.
"Selanjutnya, demi kepentingan dan kualitas timnas sebagai muara tujuan, jumlah pemain asing harus dibatasi. Katakanlah maksimal tiga pemain, dan utamakan pemain asing dari Asia. Karena kita bicaranya masih level Asia, sehingga ketemunya pasti dengan pemain Asia di level timnas," jelasnya.
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, PSSI Dinilai Terlalu Kecil Untuk Mengurus Sepakbola Indonesia
Mulai dari timnas U-19 (Piala Asia U-19 2014), U-23 (Asian Games 2014), hingga timnas senior (Piala AFF 2014), tak ada yang bisa meraih juara. Bisa dibilang, hanya timnas U-23 yang bisa memenuhi target lolos dari fase grup, meski tetap dengan berbagai catatan minor.
Untuk itu, PSSI disarankan untuk lebih fokus dalam menjalankan tugas dan fungsi mereka. Nah, mengingat begitu luasnya geografi, serta besarnya potensi sepakbola Indonesia, pengamat sepakbola Sumohadi Marsis menyarankan PSSI untuk membagi kekuasaannya.
"Saya menilai harus ada pembentukan komisariat daerah di Indonesia, minimal empat komda. Tugas mereka membantu PSSI menggelar kejuaraan nasional amatir di zona masing-masing," ucap Sumohadi, dalam acara diskusi di Jakarta, Senin (15/12).
"PSSI terlalu kecil untuk mengurusi sepakbola Indonesia dengan banyaknya potensi di seluruh daerah. Mereka tidak mungkin dikelola dengan baik karena ada banyak keterbatasan," tambah mantan wartawan yang mengamati olahraga Indonesia sejak 1970-an itu.
Di samping itu, dia menuturkan PSSI harus memperkuat tugas dan fungsi badan khusus untuk menyelenggarakan kompetisi profesional, serta Badan Tim Nasional (BTN). Dengan demikian, tugas dan fungsi PSSI lebih pada membuat kebijakan umum, melaksanakan semua program internasional, mengkoordinasikan semua kompetisi amatir hingga senior, menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan bagi pelatih, wasit, perangkat pertandingan, dan administrator secara nasional dan internasional.
"Selanjutnya, demi kepentingan dan kualitas timnas sebagai muara tujuan, jumlah pemain asing harus dibatasi. Katakanlah maksimal tiga pemain, dan utamakan pemain asing dari Asia. Karena kita bicaranya masih level Asia, sehingga ketemunya pasti dengan pemain Asia di level timnas," jelasnya.
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, PSSI Dinilai Terlalu Kecil Untuk Mengurus Sepakbola Indonesia