PSSI coba meluruskan pernyataan dari mantan ketua umum periode lalu, Djohar Arifin Husin, yang selalu menyebut bahwa keuangan PSSI surplus setiap tahunnya. Hal itu coba dijelaskan oleh Aria Yudistira selaku direktur keuangan.
Menurutnya seperti dilansir laman resmi PSSI, Djohar kurang memahami bagaimana membaca laporan keuangan yang selalu dibacakan setiap PSSI menggelar kongres. Terakhir dilaporkan, bahwa PSSI mengalami suprlus Rp4,6 miliar.
"Di setiap kongres tahunan, disampaikan laporan aktivitas dan laporan posisi keuangan. Sehingga anggota PSSI dapat melihat secara utuh. Bahwa dalam sisi aktivitas keuangan tahun ini, kita bisa saja punya surplus. Tetapi secara menyeluruh di dalam posisi neraca, PSSI minus," ungkap Aria.
"Nah, Pak Djohar nggak membaca secara utuh atau mungkin tidak bisa membaca dengan benar laporan keuangan, sehingga hanya dibaca laporan aktivitas tahunan. Sehingga begitu tertulis ada surplus, dianggap PSSI surplus, padahal itu hanya neraca pemasukan dan pengeluaran berdasar program atau aktivitas di tahun itu saja. Bukan posisi keuangan atau neraca," urainya menambahkan.
Periode Indonesian Premier League disebut Aria paling kelam dan membuat neraca keuangan PSSI benar-benar buruk. Perlahan, keuangan PSSI membaik meski belum bisa mencapai surplus dengan nilai yang disebutkan Djohar.
"Kalau mau dilihat dari laporan aktivitas saja, justru periode Pak Djohar saat bersama IPL di tahun 2012 adalah periode paling buruk karena laporan aktivitas saja minus Rp7,2 M. Setelah Pak Nyalla masuk PSSI, tahun 2013 dan 2014 laporan aktivitas menjadi surplus, meskipun posisi neraca minus akibat beban utang sebelumnya."
addResponsivePlayer('q6v8cb4tbk1p1m07d4de1za61', '', '', 'perfq6v8cb4tbk1p1m07d4de1za61', 'eplayer40', {age:1433393646224});
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, PSSI Klarifikasi Penjelasan Djohar Arifin Soal Keuangan
Menurutnya seperti dilansir laman resmi PSSI, Djohar kurang memahami bagaimana membaca laporan keuangan yang selalu dibacakan setiap PSSI menggelar kongres. Terakhir dilaporkan, bahwa PSSI mengalami suprlus Rp4,6 miliar.
"Di setiap kongres tahunan, disampaikan laporan aktivitas dan laporan posisi keuangan. Sehingga anggota PSSI dapat melihat secara utuh. Bahwa dalam sisi aktivitas keuangan tahun ini, kita bisa saja punya surplus. Tetapi secara menyeluruh di dalam posisi neraca, PSSI minus," ungkap Aria.
"Nah, Pak Djohar nggak membaca secara utuh atau mungkin tidak bisa membaca dengan benar laporan keuangan, sehingga hanya dibaca laporan aktivitas tahunan. Sehingga begitu tertulis ada surplus, dianggap PSSI surplus, padahal itu hanya neraca pemasukan dan pengeluaran berdasar program atau aktivitas di tahun itu saja. Bukan posisi keuangan atau neraca," urainya menambahkan.
Periode Indonesian Premier League disebut Aria paling kelam dan membuat neraca keuangan PSSI benar-benar buruk. Perlahan, keuangan PSSI membaik meski belum bisa mencapai surplus dengan nilai yang disebutkan Djohar.
"Kalau mau dilihat dari laporan aktivitas saja, justru periode Pak Djohar saat bersama IPL di tahun 2012 adalah periode paling buruk karena laporan aktivitas saja minus Rp7,2 M. Setelah Pak Nyalla masuk PSSI, tahun 2013 dan 2014 laporan aktivitas menjadi surplus, meskipun posisi neraca minus akibat beban utang sebelumnya."
addResponsivePlayer('q6v8cb4tbk1p1m07d4de1za61', '', '', 'perfq6v8cb4tbk1p1m07d4de1za61', 'eplayer40', {age:1433393646224});
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, PSSI Klarifikasi Penjelasan Djohar Arifin Soal Keuangan