PSSI memberikan reaksi keras terkait Kemenpora yang mengundang Kepengurusan PSSI era Djohar Arifin Husin dalam pertemuan yang akan digelar di kantor Kemenpora, siang ini. Pertemuan itu sendiri merupakan tindak lanjut dari desakan Komisi X DPR RI kepada Kemenpora agar melakukan pertemuan dengan PSSI, guna menyelesaikan konflik yang ada.
Namun nyatanya, Kemenpora hanya mengundang Kepengurusan PSSI era Djohar plus empat Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Bengkulu, dan Nusa Tenggara Timur.
"Tindakan Menpora dengan mengundang pengurus PSSI lama dan empat Asprov sulit dicerna secara nalar atau logika akal sehat sebagai upaya menindaklanjuti perintah Komisi X DPR RI. Ini bisa jadi untuk memecah belah PSSI. Hal ini juga bisa diartikan sebagai bentuk penghinaan terhadap intelektualitas. Baik kepada Komisi X DPR RI, kepada PSSI maupun kepada masyarakat luas," kata Tommy Welly, general manager Football Development PSSI, dilansir laman resmi PSSI.
PSSI pun menilai Kemenpora salah kaprah, jika acuan yang dipakai dalam mengundang Djohar adalah surat keputusan (SK) Menpora nomor 01307 tentang sanksi administratif terhadap PSSI.
"Mereka tidak bisa seenaknya memutuskan siapa yang berhak untuk diundang dan yang tidak. Kalau acuan mereka dari SK Menpora tanggal 17 April 2015 yang mengakui Djohar Arifin Husin masih sebagai ketum PSSI, itu salah. SK-nya saja sudah tidak berlaku sejak ada putusan sela PTUN. Jadi terlihat di sini siapa yang membangkang dan menghina peradilan," jelas Aristo Pangaribuan, direktur Hukum PSSI.
addResponsivePlayer('q6v8cb4tbk1p1m07d4de1za61', '', '', 'perfq6v8cb4tbk1p1m07d4de1za61', 'eplayer40', {age:1433393646224});
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, PSSI Merasa Dipecah Belah Menpora
Namun nyatanya, Kemenpora hanya mengundang Kepengurusan PSSI era Djohar plus empat Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Bengkulu, dan Nusa Tenggara Timur.
"Tindakan Menpora dengan mengundang pengurus PSSI lama dan empat Asprov sulit dicerna secara nalar atau logika akal sehat sebagai upaya menindaklanjuti perintah Komisi X DPR RI. Ini bisa jadi untuk memecah belah PSSI. Hal ini juga bisa diartikan sebagai bentuk penghinaan terhadap intelektualitas. Baik kepada Komisi X DPR RI, kepada PSSI maupun kepada masyarakat luas," kata Tommy Welly, general manager Football Development PSSI, dilansir laman resmi PSSI.
PSSI pun menilai Kemenpora salah kaprah, jika acuan yang dipakai dalam mengundang Djohar adalah surat keputusan (SK) Menpora nomor 01307 tentang sanksi administratif terhadap PSSI.
"Mereka tidak bisa seenaknya memutuskan siapa yang berhak untuk diundang dan yang tidak. Kalau acuan mereka dari SK Menpora tanggal 17 April 2015 yang mengakui Djohar Arifin Husin masih sebagai ketum PSSI, itu salah. SK-nya saja sudah tidak berlaku sejak ada putusan sela PTUN. Jadi terlihat di sini siapa yang membangkang dan menghina peradilan," jelas Aristo Pangaribuan, direktur Hukum PSSI.
addResponsivePlayer('q6v8cb4tbk1p1m07d4de1za61', '', '', 'perfq6v8cb4tbk1p1m07d4de1za61', 'eplayer40', {age:1433393646224});
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, PSSI Merasa Dipecah Belah Menpora