Di belantika sepakbola Eropa, namanya tidak terlalu familiar. Tapi di Amerika Latin, terutama di Cile, sosok yang satu ini cukup membintang.
Charles Aranguiz. Pilar Cili yang belakangan namanya tersorot media-media Eropa karena performa menjanjikannya bersama negaranya di ajang Copa America 2015.
Di kancah Chilean Primera Division, pemain 26 tahun ini dipandang sebagai gelandang terbaik nan komplet. Memiliki kecerdasan taktis, stamina yang impresif, kepiawaian dalam playmaking, cekatan dalam me-marking lawan, dan kemampuan passing yang aduhai.
Tak sebatas itu, pemain milik raksasa Brasil, Internacional, ini juga memiliki daya defensif yang tak kalah bagusnya, makanya dia pun kerapkali diposisikan lebih ke dalam atau bermain di tengah sebagaimana posisi naturalnya, bahkan terkadang dia bisa pula ditempatkan sebagai sayap kanan.
Musim lalu, Aranguiz mengantarkan Internacional lolos otomatis ke Copa Libertadores setelah finis di urutan ketiga Serie A Brasil, di mana dia tampil di 24 pertandingan dengan menjadi pencetak gol kedua terbaik klub dengan koleksi enam gol.
Hari ini, Aranguiz menjadi bagian tak terpisahkan dari keberhasilan Cile menembus perempat-final turnamen paling prestisius sepakbla Amerika Selatan itu. Di seluruh tiga laga Grup A, kontribusi sang gelandang kental terasa.
Kehadiran Aranguiz di lini tengah Cile menjadi salah satu faktor penting kenapa La Roja mampu mencatatkan penguasaan bola rata-rata di atas 60 persen di semua tiga pertandingan grup.
Di laga pembuka, Aranguiz bermain 85 menit untuk membantu Cile meraup tiga angka perdananya dengan mengalahkan Ekuardor 2-0, sebelum di partai berikutnya Aranguiz mulai unjuk kebolehan dengan turut memberi assist yang memudahkan gol Arturo Vidal saat bermain alot kontra Meksiko, 3-3. Dan semua mata pun tertuju pada Aranguiz di laga pamungkas grup menyusul torehan dua golnya dalam kemenangan telak 5-0 Cile atas Bolivia yang menjadikan timnya keluar sebagai juara Grup A.
Tak mengherankan, dengan segala atribut bermain yang dimilikinya, Aranguiz menjadi pemain yang paling banyak membuat kreasi bagi timnya dibanding seluruh penggawa lain yang terlibat di Copa America sejauh ini.
Pantas saja FIFA dalam lamannya sempat menuliskan profil Aranguiz sebagai sosok yang "penuh tipu daya, berfisik alot, pandai mecuri bola dan mendistribusikan kembali dalam alunan permainan timnya".
Permainan impresifnya sepanjang Copa America edisi tahun ini telah melambungkan namanya sampai ke daratan Eropa. Sebagaimana diklaim media, kini Manchester City dan Bayer Leverkusen datang bergantian untuk mengetuk pintu Aranguiz.
Utusan Bundesliga itu masih terus memonitori kemungkinan mengangkut Aranguiz ke Jerman. Namun, The Citizens selangkah lebih di depan, di mana mereka dilaporkan mulai bergerak konkret untuk memenangkan transfer Aranguiz dengan mengandalkan koneksi Cile yang ada pada diri manajer Manuel Pellegrini, yang selama perhelatan Copa America ini tak pernah memalingkan pandangan dari kompatriotnya itu.
"Kabar itu [ketertarikan City dan Leverkusen] membuat saya merasa senang. Saya menyambut dengan sangat baik. Saya ingin sekali hijrah," ungkap Aranguiz antusias.
Tentu setiap pemain punya klub impian. Tak terkcuali Aranguiz. Meski City dan Leverkusen datang untuk mejembataninya hasratnya bermain di Eropa, hanya saja sang pemain ingin merasakan kompetisi Benua Biru bersama klub pujaannya, yakni Arsenal.
Bagai gayung bersambut, manajer Arsene Wenger sendiri disebut-sebut telah memantau dia sejak Piala Dunia 2014 silam, meski diakui Aranguiz dirinya belum mendapatkan kontak apa pun dari The Gunners.
"Arsenal adalah tim yang luar biasa, dan pindah ke sana adalah impian saya. Tapi saya juga sadar, untuk sekarang ini masih hanya akan menjadi mimpi," papar Aranguiz, berangan-angan.
Bila meninjau dari segi keuntungan, Arsenal bisa memanfaatkan segala potensi yang dimiliki Aranguiz. Lini tengah klub London Utara ini terbilang kompetitif, hanya saja banyak pula pemain-pemain yang silih berganti masuk ruang perawatan karena cedera. Kehadiran Aranguiz bisa memberikan solusi.
Wenger juga tak perlu terlalu khawatir soal adapatsi, karena Aranguiz bakal bergabung dengan rekan sekampungnya, Alexis Sanchez, yang telah membuktikan diri mampu menaklukkan Liga Primer Inggris hanya dalam semusim.
Harga Aranguiz pun relatif terjangkau. Menurut Transfermarkt, €9,5 juta adalah kisaran ongkos yang bisa dikeluarkan klub peminat untuk memperoleh jasa pemain yang sejatinya baru bergabung dengan Internacional tahun lalu dan masih terikat kontrak hingga 2018 itu.
Copa America tahun ini bisa menjadi panggung emas bagi Aranguiz untuk menunjukkan kelasnya ke dunia. Keberhasilan Cile menapak ke fase delapan besar membuka peluang mereka menjuarai turnamen ini untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Dengan mendapatkan suntikan moril lebih besar dari para suporter karena bertindak sebagai tuan rumah, bukan mustahil titel Copa America 2015 bisa dalam genggaman pasukan Jorge Sampaoli.
Kalau sudah begini, nilai jual dan posisi tawar Aranguiz bisa membumbung tinggi. Tapi di sisi lain, pencapaian ini akan semakin menggugah Wenger untuk merealisasikan keinginannya sedari Piala Dunai 2014 untuk memilikinya, sekaligus mewujudkan mimpi sang pemain.
//
liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, RADAR TRANSFER: Charles Aranguiz, Meniti Copa America Menuju Mimpi Arsenal
Charles Aranguiz. Pilar Cili yang belakangan namanya tersorot media-media Eropa karena performa menjanjikannya bersama negaranya di ajang Copa America 2015.
Di kancah Chilean Primera Division, pemain 26 tahun ini dipandang sebagai gelandang terbaik nan komplet. Memiliki kecerdasan taktis, stamina yang impresif, kepiawaian dalam playmaking, cekatan dalam me-marking lawan, dan kemampuan passing yang aduhai.
Tak sebatas itu, pemain milik raksasa Brasil, Internacional, ini juga memiliki daya defensif yang tak kalah bagusnya, makanya dia pun kerapkali diposisikan lebih ke dalam atau bermain di tengah sebagaimana posisi naturalnya, bahkan terkadang dia bisa pula ditempatkan sebagai sayap kanan.
Musim lalu, Aranguiz mengantarkan Internacional lolos otomatis ke Copa Libertadores setelah finis di urutan ketiga Serie A Brasil, di mana dia tampil di 24 pertandingan dengan menjadi pencetak gol kedua terbaik klub dengan koleksi enam gol.
Hari ini, Aranguiz menjadi bagian tak terpisahkan dari keberhasilan Cile menembus perempat-final turnamen paling prestisius sepakbla Amerika Selatan itu. Di seluruh tiga laga Grup A, kontribusi sang gelandang kental terasa.
Kehadiran Aranguiz di lini tengah Cile menjadi salah satu faktor penting kenapa La Roja mampu mencatatkan penguasaan bola rata-rata di atas 60 persen di semua tiga pertandingan grup.
Di laga pembuka, Aranguiz bermain 85 menit untuk membantu Cile meraup tiga angka perdananya dengan mengalahkan Ekuardor 2-0, sebelum di partai berikutnya Aranguiz mulai unjuk kebolehan dengan turut memberi assist yang memudahkan gol Arturo Vidal saat bermain alot kontra Meksiko, 3-3. Dan semua mata pun tertuju pada Aranguiz di laga pamungkas grup menyusul torehan dua golnya dalam kemenangan telak 5-0 Cile atas Bolivia yang menjadikan timnya keluar sebagai juara Grup A.
Tak mengherankan, dengan segala atribut bermain yang dimilikinya, Aranguiz menjadi pemain yang paling banyak membuat kreasi bagi timnya dibanding seluruh penggawa lain yang terlibat di Copa America sejauh ini.
Pantas saja FIFA dalam lamannya sempat menuliskan profil Aranguiz sebagai sosok yang "penuh tipu daya, berfisik alot, pandai mecuri bola dan mendistribusikan kembali dalam alunan permainan timnya".
Permainan impresifnya sepanjang Copa America edisi tahun ini telah melambungkan namanya sampai ke daratan Eropa. Sebagaimana diklaim media, kini Manchester City dan Bayer Leverkusen datang bergantian untuk mengetuk pintu Aranguiz.
Utusan Bundesliga itu masih terus memonitori kemungkinan mengangkut Aranguiz ke Jerman. Namun, The Citizens selangkah lebih di depan, di mana mereka dilaporkan mulai bergerak konkret untuk memenangkan transfer Aranguiz dengan mengandalkan koneksi Cile yang ada pada diri manajer Manuel Pellegrini, yang selama perhelatan Copa America ini tak pernah memalingkan pandangan dari kompatriotnya itu.
"Kabar itu [ketertarikan City dan Leverkusen] membuat saya merasa senang. Saya menyambut dengan sangat baik. Saya ingin sekali hijrah," ungkap Aranguiz antusias.
Tentu setiap pemain punya klub impian. Tak terkcuali Aranguiz. Meski City dan Leverkusen datang untuk mejembataninya hasratnya bermain di Eropa, hanya saja sang pemain ingin merasakan kompetisi Benua Biru bersama klub pujaannya, yakni Arsenal.
Bagai gayung bersambut, manajer Arsene Wenger sendiri disebut-sebut telah memantau dia sejak Piala Dunia 2014 silam, meski diakui Aranguiz dirinya belum mendapatkan kontak apa pun dari The Gunners.
"Arsenal adalah tim yang luar biasa, dan pindah ke sana adalah impian saya. Tapi saya juga sadar, untuk sekarang ini masih hanya akan menjadi mimpi," papar Aranguiz, berangan-angan.
Bila meninjau dari segi keuntungan, Arsenal bisa memanfaatkan segala potensi yang dimiliki Aranguiz. Lini tengah klub London Utara ini terbilang kompetitif, hanya saja banyak pula pemain-pemain yang silih berganti masuk ruang perawatan karena cedera. Kehadiran Aranguiz bisa memberikan solusi.
Wenger juga tak perlu terlalu khawatir soal adapatsi, karena Aranguiz bakal bergabung dengan rekan sekampungnya, Alexis Sanchez, yang telah membuktikan diri mampu menaklukkan Liga Primer Inggris hanya dalam semusim.
Harga Aranguiz pun relatif terjangkau. Menurut Transfermarkt, €9,5 juta adalah kisaran ongkos yang bisa dikeluarkan klub peminat untuk memperoleh jasa pemain yang sejatinya baru bergabung dengan Internacional tahun lalu dan masih terikat kontrak hingga 2018 itu.
Copa America tahun ini bisa menjadi panggung emas bagi Aranguiz untuk menunjukkan kelasnya ke dunia. Keberhasilan Cile menapak ke fase delapan besar membuka peluang mereka menjuarai turnamen ini untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Dengan mendapatkan suntikan moril lebih besar dari para suporter karena bertindak sebagai tuan rumah, bukan mustahil titel Copa America 2015 bisa dalam genggaman pasukan Jorge Sampaoli.
Kalau sudah begini, nilai jual dan posisi tawar Aranguiz bisa membumbung tinggi. Tapi di sisi lain, pencapaian ini akan semakin menggugah Wenger untuk merealisasikan keinginannya sedari Piala Dunai 2014 untuk memilikinya, sekaligus mewujudkan mimpi sang pemain.
//
liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, RADAR TRANSFER: Charles Aranguiz, Meniti Copa America Menuju Mimpi Arsenal