• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Rangkuman Berita Teknologi Minggu Ini

Ophelia

Game Maniacs
Journalist

Minggu ini, telah kami rangkumbeberapa berita teknologi paling menarik. Mulai dari pivot-nya Mozilla OS dari mobile ke IoT, kritik publik terhadap casingiPhone berpunuk dari Apple, trik Google & Pixardalam membuat anak perempuan tertarik dengan codinging, layanan SaaS Microsoft yg memungkinkan perusahaan membuat aplikasi sendiri, hingga proyek kecerdasan buatan garapan Tesla & beberapa perusahaan teknologi lainnya.

Simakulasan lengkapnya berikut ini.
Mozilla OS pivot menjadi sistem operasi untuk perangkat IoT
Sumber gambar Wikimedia

Beberapa tahun yg lalu, Mozilla mengumumkan rencana mereka berkompetisi dalam perang sistem operasi mobile dengan mengembangkan Firefox OS. Sama seperti Android, sistem operasi tersebut berbasis open-source. Melihat persaingan sengit yg mustahil ditembus, mereka pun pivot. Firefox OS kini dikembangkan untuk menyasar segmen IoT, yg diprediksi oleh Firefox akan menjadi the next big thing di masa depan.

Keputusan pivot ini diumumkan pada konferensi developer di Orlando, AS, Kamis (11/12). Ari Jaaksi, senior vice president Mozilla, mengatakan:

Tim Firefox OS akan terus melanjutkan pengembangan dengan bereksperimen di semua perangkat connected.
Casing berpunuk keluaran Apple jadi bahan gunjingan


Apple dicibir saat merilis casing iPhone 6 & 6s yg dilengkapi baterai eksternal. Pasalnya, casing bernama Smart Battery Case tersebut memiliki punuk pada tempat baterainya. Tidak jelas siapa yg pertama kali menjulukinya sebagai the hump, tetapi kabar tak mengenakkan ini sampai ke telinga Apple.

Pada acara Hour of Code Workshop yg diadakan di New York, Kamis (10/12), Tim Cook, CEO Apple, menyisihkan sedikit waktu untuk membela produk teranyarnya. Menurutnya, Apple sengaja mendesain agar baterai berada di tengah perangkat, agar bagian atas & bawah casing tetap lentur. Dengan begitu, pengguna dapat memasang & melepas iPhone dengan mudah.

“Mungkin kita jangan menyebutnya ‘the hump‘,” jelas Tim, mencoba menyetir opini publik.

Namun, ada satu hal yg tidak disebutkan oleh Tim. Mereka memilih desain tersebut demi menghindari perseteruan paten. Saat ini, paten untuk casing dengan baterai yg dapat dibelah menjadi dua bagian dimiliki oleh Mophie. Setelah pertarungan yg sengit dengan Samsung terkait isu paten, Apple tentunya lebih hati-hati saat merilis produk. Mungkin Tim berpendapat, ketimbang berurusan dengan pengadilan, lebih baik ramai dibicarakan publik. Hitung-hitung promosi gratis.
Google & Pixar merayu perempuan agar tertarik dengan coding


Selasa (8/12) lalu, Google memasang tautan di bawah halaman mukanya, yg berisi ajakan buat para peremuan untuk coding adegan film. Mengeklik tautan tersebut akan membuka laman Made with Code, yg merupakan hasil kolaborasi dengan Pixar. Begitu mengeklik “start coding,” kamu akan masuk ke dalam adegan dari film Inside Out.

Seperti dikutip dari Fortune, program ini memungkinkan kamu mengontrol animasi Riley, tokoh protagonis dalam film ini, menggunakan Blockly, bahasa coding simpel yg berbasis grafis. Saat disusun dalam urutan yg benar, balok-balok coding akan menginstruksikan Riley untuk menjalankan berbagai aktivitas. Menurut Google, yg menciptakan bahasa pemrograman tersebut, Blockly memperkenalkan prinsip-prinsip dasar coding, seperti sequencing, pernyataan “if / then,” & looping.

Kolaborasi ini digagas untuk merayakan Computer Science Education Week, yg jatuh pada hari Senin (7/12). Danielle Feinberge menuturkan tujuan proyek ini adalah untuk mematahkan stigma bahwa coding hanya bisa dilakukan oleh orang-orang jenius saja.
Dengan PowerApps dari Microsoft, bos pun kini bisa buat aplikasi
Sumber gambar Business Insider

Dulu, siapa saja dengan PowerPoint bisa membuat logo. Kini, dengan PowerApps, layanan enterprise terbaru dari Microsoft, bos maupun stafnya bisa membuat aplikasi bisnis. Diperkenalkan pada acara Convergence MEA beberapa waktu lalu, produk SaaS ini juga dapat tersambung ke sistem milik perusahaan secara aman, sehingga tiap staf dapat berbagi aplikasi buatan mereka dengan anggota tim lainnya.

Layanan ini dirancang agar mudah digunakan. Aplikasi buatan PowerApps juga sengaja dibuat menyerupai Microsoft Office, yg sangat familier bagi pelaku bisnis. Antarmukanya berupa sistem drag and drop, & Microsoft telah menyediakan berbagai template agar pengguna bisa membuat aplikasi simpel dengan beberapa kali klik saja.

PowerApps akan menjadi bagian dari ekosistem Azure, mengingat developer dapat membangun koneksi data & API ke sistem perusahaan yg sudah ada. Developer juga dapat mengelola API perusahaan yg sudah ada menggunakan Azure Active Directory.
Elon Musk & petinggi perusahaan teknologi ternama garap proyek AI
Sumber gambar OnInnovation

Era Skynet tampaknya makin dekat dengan kita. CEO Tesla Motors, Elon Musk, & beberapa petinggi perusahaan teknologi lainnya, menggelontorkan dana sebesar $1 miliar (sekitar Rp13,9 triliun) untuk proyek penelitian nirlaba tentang kecerdasan buatan / AI.

Proyek bernama OpenAI ini mendapat sumber dana dari Alphabet (Google), Facebook, & Amazon, yg telah menggunakan kecerdasan buatan untuk “menajamkan” layanan mereka, seperti facial recognition & pemrosesan bahasa.

Seperti tertulis dalam laman blog di situs OpenAI, tujuan proyek ini adalah mengembangkan kecerdasan buatan yg bermanfaat bagi manusia, bukan demi keuntungan pribadi.

Meski nominal dukungan dananya sudah jelas, namun pengeluaran akan dilakukan secara bertahap. Bahkan, sebagian kecil dari kesuluruhan bujet baru akan habis dalam beberapa tahun ke depan. Sehingga ada kemungkinan hasilnya baru akan kita nikmati jauh di masa depan.

Jika dibandingkan dengan dana riset Siri, asisten pribadi iOS, yg berada di angka $150 juta (sekitar Rp2,1 triliun), kita bisa mengharapkan kecerdasan buatan yg tidak hanya mampu merespons berdasarkan template yg sudah dibuat, tetapi benar-benar mampu berpikir secara mandiri.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

Dikutip dari sini
 
Top