Kerusuhan suporter yang terjadi pada laga Persija Jakarta kontra Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (24/6) malam, ternyata berimbas pada penyelenggaraan Indonesia Soccer Championship (ISC) A secara keseluruhan. Menyusul, lantaran kerusuhan itu pihak Kemenpora mempertimbangkan untuk menghentikan ISC.
Menurut Kemenpora, rencana itu dipertimbangkan lantaran bukan kali ini saja kerusuhan suporter di ISC terjadi. Sebelumnya pernah ada kerusuhan atau bentrokan antarsuporter di Gresik dan Sleman.
Keputusan jadi atau tidaknya kebijakan itu dilakukan bakal dituangkan dalam surat resmi, setelah Kemenpora bertemu berbagai pihak terkait, Senin (27/6). Wacana yang diapungkan Kemenpora itu ternyata memunculkan reaksi dari klub maupun pemain yang berkiprah di ISC.
Mereka pun beranggapan dihentikannya ISC bukanlah sebuah solusi yang baik. Mengingat, klub maupun pemain itu sudah merasakan pengalaman pahit saat tak adanya kompetisi pada 2015 lalu.
Ada yang beranggapan, lebih baik pihak terkait saja yang disanksi. Jadi, klub lainnya tidak terkena imbasnya. Berikut pendapat klub maupun pemain yang berhasil dihimpun koresponden Goal Indonesia:
Daconi (CEO Semen Padang)
"Kita tunggu saja hasil investigasinya. Tapi menurut pendapat saya, seharusnya suporter klub yang bermasalah saja yang diberi sanksi. Masih lebih banyak klub-klub yang suporternya tertib, salah satunya Semen Padang. Punishment (hukuman) sekaligus memberi contoh kepada klub-klub lain untuk menghindari kejadian yang sama. Tidak bisa digeneralisir seperti itu." (Rizal Marajo, koresponden Goal Padang)
Umuh Muchtar (Manajer Persib Bandung)
"Tidak harus seperti itu (menghentikan ISC). Enak saja berbicara, itu kan ada aturan dan sanksi. Kalau seperti itu apakah Menpora bijaksana? Apa tidak banyak orang yang dirugikan? Kalau mau memberhentikan itu langkah yang sangat bodoh saya kira. Banyak sekali yang akan dirugikan, padahal kan itu hanya ulah oknum saja." (Pandu Persada, koresponden Goal Bandung)
Sudarmaji (Media Officer Arema Cronus)
"Mungkin info yg beredar terlalu reaktif. Langkah yang dilakukan adalah meminta informasi obyektif terlebih dahulu kepada panpel GTS dan Kepolisian. ISC sudah berjalan dengan baik, GTS memberikan pembinaan berupa sanksi kepada klub terkait sejumlah pelanggaran. Sudah direspons positif oleh klub dengan melakukan pembenahan termasuk kepada Arema."
"Yang sekarang perlu dilakukan bersama dengan pemerintah adalah membangun komunikasi dan edukasi dengan suporter dan semua pihak yg terlibat dalam sepakbola. Terkait tragedi SUGBK pihak keamanan sudah kantongi pelaku, diproses hukum sesuai tindakannya. Kepada pihak keamanan dan suporter untuk saling menahan diri dan jalin komunikasi untuk cari solusi damai."
"Penanganan harus kasuistis. Sebab klub-klub lain dan suporter melakukan pembinaan dan makin menyadari bahwa anarkisme harus dilarang terjadi." (Ahsani Takwim, koresponden Goal Malang)
Muchendi Mahzareki (Asisten Manajer Sriwijaya FC)
"Semoga itu tidak terjadi (penghentian ISC). Yang harus dipikirkan itu bagaimana caranya menghentikan suporter yang selalu membuat rusuh bukan kompetisinya. Masih banyak klub dan suporter yang sehat ingin berkompetisi di Tanah Air.
"Kita semua tahu dan hafal dengan suporter yang membuat onar, itu yang harus diantisipasi ke depan. Bisa dengan cara meningkatkan pengamanan atau partai usiran. Kami berharap kompetisi ini tidak dihentikan, karena sepakbola Indonesia mulai bangkit. Dan ini hiburan masyarakat dan banyak juga yang menggantungkan hidupnya dari sepakbola." (Aldi Fathir, koresponden Goal Palembang)
Choirul Anam (Ketua Panpel Persegres Gresik United)
"Semoga saja wacana pemberhentian itu tidak jadi dilakukan. Dan saya juga berharap, seluruh elemen suporter dapat menahan diri, memahami, serta mematuhi setiap peraturan dalam pertandingan." (Hamzah Arfah, koresponden Goal Lamongan dan Gresik)
Antonio Teles (Kapten Tim Persiba Balikpapan)
"Rugi besar bukan hanya untuk pemain, tapi untuk semua pencinta sepakbola di Indonesia (kalau ISC dihentikan). Dan itu tidak adil gara-gara satu tim (ulah suporter) semua kena." (Abraham Johan, koresponden Goal Balikpapan)
Fadil Sausu (Kapten Tim Bali United FC)
"Saya menyayangkan kericuhan saat laga Persija vs SFC yang berakhir bentrok dan menimbulkan jatuhnya korban jiwa. Saya berharap kepada semua pihak agar bersama-sama memajukan sepakbola indonesia, serta suporter harus lebih pintar dan dewasa." (Aldiv Alfasera, koresponden Goal Bali)
Syamsul Chaeruddin (Kapten Tim PSM Makassar)
"Saya menyayangkan soal kericuhan saat Persija Jakarta vs Sriwijaya. Namun jika ISC yang mau dihentikan, ya jangan. Biarkan penegak hukum yang menuntaskan kasus itu. Kami harapkan semoga tidak ada lagi kompetisi dihentikan, cukup musim lalu. Kalau gara gara itu (rusuh suporter), cukup aparat yang menegakkan dan menyelesaikan masalahnya." (Muhammad Sholihin, koresponden Goal Makassar)
Dendi Sulistyawan (Pemain Persela Lamongan)
"Bila itu terjadi (ISC dihentikan), saya sebagai pemain cukup menyayangkan. Karena sepakbola Indonesia juga baru saja kembali normal usai dibekukan. Seharusnya semua pihak dapat koreksi diri, termasuk para suporter." (Hamzah Arfah, koresponden Goal Lamongan dan Gresik)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Reaksi Klub & Pemain: Tak Ingin ISC Dihentikan
Menurut Kemenpora, rencana itu dipertimbangkan lantaran bukan kali ini saja kerusuhan suporter di ISC terjadi. Sebelumnya pernah ada kerusuhan atau bentrokan antarsuporter di Gresik dan Sleman.
Keputusan jadi atau tidaknya kebijakan itu dilakukan bakal dituangkan dalam surat resmi, setelah Kemenpora bertemu berbagai pihak terkait, Senin (27/6). Wacana yang diapungkan Kemenpora itu ternyata memunculkan reaksi dari klub maupun pemain yang berkiprah di ISC.
SIMAK JUGA
PT GTS Akan Bahas Status Laga Persija - Sriwijaya
VIDEO: Rusuh Suporter Di Laga Persija Jakarta - Sriwijaya FC
Kemenpora Pertimbangkan ISC Dihentikan
PT GTS Akan Bahas Status Laga Persija - Sriwijaya
VIDEO: Rusuh Suporter Di Laga Persija Jakarta - Sriwijaya FC
Kemenpora Pertimbangkan ISC Dihentikan
Mereka pun beranggapan dihentikannya ISC bukanlah sebuah solusi yang baik. Mengingat, klub maupun pemain itu sudah merasakan pengalaman pahit saat tak adanya kompetisi pada 2015 lalu.
Ada yang beranggapan, lebih baik pihak terkait saja yang disanksi. Jadi, klub lainnya tidak terkena imbasnya. Berikut pendapat klub maupun pemain yang berhasil dihimpun koresponden Goal Indonesia:
Daconi (CEO Semen Padang)
"Kita tunggu saja hasil investigasinya. Tapi menurut pendapat saya, seharusnya suporter klub yang bermasalah saja yang diberi sanksi. Masih lebih banyak klub-klub yang suporternya tertib, salah satunya Semen Padang. Punishment (hukuman) sekaligus memberi contoh kepada klub-klub lain untuk menghindari kejadian yang sama. Tidak bisa digeneralisir seperti itu." (Rizal Marajo, koresponden Goal Padang)
Umuh Muchtar (Manajer Persib Bandung)
"Tidak harus seperti itu (menghentikan ISC). Enak saja berbicara, itu kan ada aturan dan sanksi. Kalau seperti itu apakah Menpora bijaksana? Apa tidak banyak orang yang dirugikan? Kalau mau memberhentikan itu langkah yang sangat bodoh saya kira. Banyak sekali yang akan dirugikan, padahal kan itu hanya ulah oknum saja." (Pandu Persada, koresponden Goal Bandung)
Sudarmaji (Media Officer Arema Cronus)
"Mungkin info yg beredar terlalu reaktif. Langkah yang dilakukan adalah meminta informasi obyektif terlebih dahulu kepada panpel GTS dan Kepolisian. ISC sudah berjalan dengan baik, GTS memberikan pembinaan berupa sanksi kepada klub terkait sejumlah pelanggaran. Sudah direspons positif oleh klub dengan melakukan pembenahan termasuk kepada Arema."
"Yang sekarang perlu dilakukan bersama dengan pemerintah adalah membangun komunikasi dan edukasi dengan suporter dan semua pihak yg terlibat dalam sepakbola. Terkait tragedi SUGBK pihak keamanan sudah kantongi pelaku, diproses hukum sesuai tindakannya. Kepada pihak keamanan dan suporter untuk saling menahan diri dan jalin komunikasi untuk cari solusi damai."
"Penanganan harus kasuistis. Sebab klub-klub lain dan suporter melakukan pembinaan dan makin menyadari bahwa anarkisme harus dilarang terjadi." (Ahsani Takwim, koresponden Goal Malang)
Muchendi Mahzareki (Asisten Manajer Sriwijaya FC)
"Semoga itu tidak terjadi (penghentian ISC). Yang harus dipikirkan itu bagaimana caranya menghentikan suporter yang selalu membuat rusuh bukan kompetisinya. Masih banyak klub dan suporter yang sehat ingin berkompetisi di Tanah Air.
"Kita semua tahu dan hafal dengan suporter yang membuat onar, itu yang harus diantisipasi ke depan. Bisa dengan cara meningkatkan pengamanan atau partai usiran. Kami berharap kompetisi ini tidak dihentikan, karena sepakbola Indonesia mulai bangkit. Dan ini hiburan masyarakat dan banyak juga yang menggantungkan hidupnya dari sepakbola." (Aldi Fathir, koresponden Goal Palembang)
Choirul Anam (Ketua Panpel Persegres Gresik United)
"Semoga saja wacana pemberhentian itu tidak jadi dilakukan. Dan saya juga berharap, seluruh elemen suporter dapat menahan diri, memahami, serta mematuhi setiap peraturan dalam pertandingan." (Hamzah Arfah, koresponden Goal Lamongan dan Gresik)
Antonio Teles (Kapten Tim Persiba Balikpapan)
"Rugi besar bukan hanya untuk pemain, tapi untuk semua pencinta sepakbola di Indonesia (kalau ISC dihentikan). Dan itu tidak adil gara-gara satu tim (ulah suporter) semua kena." (Abraham Johan, koresponden Goal Balikpapan)
Fadil Sausu (Kapten Tim Bali United FC)
"Saya menyayangkan kericuhan saat laga Persija vs SFC yang berakhir bentrok dan menimbulkan jatuhnya korban jiwa. Saya berharap kepada semua pihak agar bersama-sama memajukan sepakbola indonesia, serta suporter harus lebih pintar dan dewasa." (Aldiv Alfasera, koresponden Goal Bali)
Syamsul Chaeruddin (Kapten Tim PSM Makassar)
"Saya menyayangkan soal kericuhan saat Persija Jakarta vs Sriwijaya. Namun jika ISC yang mau dihentikan, ya jangan. Biarkan penegak hukum yang menuntaskan kasus itu. Kami harapkan semoga tidak ada lagi kompetisi dihentikan, cukup musim lalu. Kalau gara gara itu (rusuh suporter), cukup aparat yang menegakkan dan menyelesaikan masalahnya." (Muhammad Sholihin, koresponden Goal Makassar)
Dendi Sulistyawan (Pemain Persela Lamongan)
"Bila itu terjadi (ISC dihentikan), saya sebagai pemain cukup menyayangkan. Karena sepakbola Indonesia juga baru saja kembali normal usai dibekukan. Seharusnya semua pihak dapat koreksi diri, termasuk para suporter." (Hamzah Arfah, koresponden Goal Lamongan dan Gresik)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Reaksi Klub & Pemain: Tak Ingin ISC Dihentikan