Ya, habis-habisan (menggempur) atau tidak sama sekali (gagal) hanya ini jadi pilihan Real Madrid besutan Carlo Ancelotti lawan Juventus di Santiago Bernabeu dini hari nanti.
Unggul 2-1 di Turin membuat Juventus di memasuki lapangan di ibu kota Spanyol dengan kepala tegak tetapi satu gol tandang dari Cristiano Ronaldo dan satu gol tambahan lainnya di kandang sendiri bisa mengubah arah angin.
Tetapi apakah semudah itu skenario di atas? Tentu tidak, Juventus bukan tim kemarin sore yang mudah dikelabui. Empat sabuk gelar juara Serie A Italia selama empat musim beruntun melilit di pinggang mereka. Jelas El Real tidak bisa mengandalkan bayang-bayang mimpi indah untuk melangkah ke final.
Tim-tim Italia termasuk Juventus secara tradisional punya lini belakang kokoh. Sejauh ini Si Nyonya Tua hanya kebobolan 20 di Serie A dengan catatan mencetak gol terbaik bersama Lazio (65).
Tetapi apakah ancaman besar yang bisa dihadirkan Juventus harus membuat Madrid mengendurkan gempuran demi membagi fokus ke pertahanan? Jawabannya tidak.
Fase yang sekarang dihadapi situasi kedua tim sama, yaitu siapa terjungkal mereka terlempar. Bagi Madrid yang dalam posisi tertinggal, tidak ada kata lain kecuali menggempur habis-habisan dari menit pertama hingga laga berakhir.
Dengan daya ledak yang dimiliki Juventus, sanggup merangkai satu gol bukan posisi aman bagi Los Blancos, begitu juga dengan dua karena satu gol balasan akan memaksakan perpanjangan waktu hingga adu keberuntungan dari titik putih.
Bukan, jalan di atas bukan yang harus diambil Madrid, taruhannya terlalu besar dengan risiko tinggi.
Andai benar langkah yang akan diambil Carlo Ancelotti adalah membombardir benteng pertahanan Juventus, maka diskusi menarik bagi Madridista akan beralih ke formasi dan siapa penggawa Los Vikingos yang akan diturunkan.
Kemungkinan paling dekat adalah Ancelotti akan mengusung formasi menyerang total 4-3-3. Pulihnya Karim Benzema membuka lebar kans trio BBC bermain bersama dengan Javier Hernandez sebagai alternatif. Sulit menggeser kemungkinan di luar ini untuk sektor depan.
Seperti halnya di lini depan, sektor pertahanan pun kemungkinan besar tidak akan banyak perubahan. Dani Carvajal, Pepe, Sergio Ramos dan Marcelo akan berdiri tegak di depan gawang Iker Casillas.
Tiga slot di lini tengah jadi bahan diskusi menarik. Sergio Ramos mungkin bisa didorong ke depan pada formasi 4-4-2, tetapi bukan opsi menggoda hati untuk 4-3-3. Akan tetapi, jika gempuran demi gempuran yang akan ditayangkan, Ancelotti rasanya akan menampilkan Isco, Toni Kroos dan James Rodriguez.
Hanya satu dari tiga gelandang di atas jadi kekhawatiran yaitu si bintang asal Jerman. Tidak, bukan kemampuannya diragukan tetapi karena kondisi kebugarannya dipertanyakan. Kroos ditarik keluar di menit 25 saat menghadapi Valencia. Meski dinyatakan sehat tetap saja loyalis Madrid berdebar.
Andai Kroos tidak bisa dimainkan, tidak ada kata lain kecuali Asier Illarramendi diselipkan Ancelotti. Bukan pilihan buruk karena meskipun selama ini terkesan dianggap sebelah mata padahal kemampuan Illarra cukup menawan.
Statistik di atas cukup memperlihatkan Illarra jarang melakukan kesalahan dan punya kemapuan tidak kalah bagus untuk mendistribusikan bola. Andai Kroos tak bisa bermain, mantan idola di Anoeta ini bisa jadi opsi.
Bagaimana? Anda sependapat Real Madrid harus tampil spartan habis-habisan melakukan serangan melawan Juventus? Atau memilih Los Merengues bersikap hati-hati menghadapi Juventus di kandang sendiri meski sekarang dalam kondisi tertinggal? Sampaikan pendapat Anda melalui kolom yang telah kami sediakan di bawah. Happy posting
liga italia seri a b, liga italia era digital, liga italia tabla, liga italia terkini, liga italia tvri, liga italia klasemen, Real Madrid - Juventus: Do Or Die Los Blancos!
Unggul 2-1 di Turin membuat Juventus di memasuki lapangan di ibu kota Spanyol dengan kepala tegak tetapi satu gol tandang dari Cristiano Ronaldo dan satu gol tambahan lainnya di kandang sendiri bisa mengubah arah angin.
Tetapi apakah semudah itu skenario di atas? Tentu tidak, Juventus bukan tim kemarin sore yang mudah dikelabui. Empat sabuk gelar juara Serie A Italia selama empat musim beruntun melilit di pinggang mereka. Jelas El Real tidak bisa mengandalkan bayang-bayang mimpi indah untuk melangkah ke final.
Tim-tim Italia termasuk Juventus secara tradisional punya lini belakang kokoh. Sejauh ini Si Nyonya Tua hanya kebobolan 20 di Serie A dengan catatan mencetak gol terbaik bersama Lazio (65).
Tetapi apakah ancaman besar yang bisa dihadirkan Juventus harus membuat Madrid mengendurkan gempuran demi membagi fokus ke pertahanan? Jawabannya tidak.
Fase yang sekarang dihadapi situasi kedua tim sama, yaitu siapa terjungkal mereka terlempar. Bagi Madrid yang dalam posisi tertinggal, tidak ada kata lain kecuali menggempur habis-habisan dari menit pertama hingga laga berakhir.
Dengan daya ledak yang dimiliki Juventus, sanggup merangkai satu gol bukan posisi aman bagi Los Blancos, begitu juga dengan dua karena satu gol balasan akan memaksakan perpanjangan waktu hingga adu keberuntungan dari titik putih.
Bukan, jalan di atas bukan yang harus diambil Madrid, taruhannya terlalu besar dengan risiko tinggi.
Andai benar langkah yang akan diambil Carlo Ancelotti adalah membombardir benteng pertahanan Juventus, maka diskusi menarik bagi Madridista akan beralih ke formasi dan siapa penggawa Los Vikingos yang akan diturunkan.
Kemungkinan paling dekat adalah Ancelotti akan mengusung formasi menyerang total 4-3-3. Pulihnya Karim Benzema membuka lebar kans trio BBC bermain bersama dengan Javier Hernandez sebagai alternatif. Sulit menggeser kemungkinan di luar ini untuk sektor depan.
Seperti halnya di lini depan, sektor pertahanan pun kemungkinan besar tidak akan banyak perubahan. Dani Carvajal, Pepe, Sergio Ramos dan Marcelo akan berdiri tegak di depan gawang Iker Casillas.
Tiga slot di lini tengah jadi bahan diskusi menarik. Sergio Ramos mungkin bisa didorong ke depan pada formasi 4-4-2, tetapi bukan opsi menggoda hati untuk 4-3-3. Akan tetapi, jika gempuran demi gempuran yang akan ditayangkan, Ancelotti rasanya akan menampilkan Isco, Toni Kroos dan James Rodriguez.
Hanya satu dari tiga gelandang di atas jadi kekhawatiran yaitu si bintang asal Jerman. Tidak, bukan kemampuannya diragukan tetapi karena kondisi kebugarannya dipertanyakan. Kroos ditarik keluar di menit 25 saat menghadapi Valencia. Meski dinyatakan sehat tetap saja loyalis Madrid berdebar.
Andai Kroos tidak bisa dimainkan, tidak ada kata lain kecuali Asier Illarramendi diselipkan Ancelotti. Bukan pilihan buruk karena meskipun selama ini terkesan dianggap sebelah mata padahal kemampuan Illarra cukup menawan.
Statistik di atas cukup memperlihatkan Illarra jarang melakukan kesalahan dan punya kemapuan tidak kalah bagus untuk mendistribusikan bola. Andai Kroos tak bisa bermain, mantan idola di Anoeta ini bisa jadi opsi.
Bagaimana? Anda sependapat Real Madrid harus tampil spartan habis-habisan melakukan serangan melawan Juventus? Atau memilih Los Merengues bersikap hati-hati menghadapi Juventus di kandang sendiri meski sekarang dalam kondisi tertinggal? Sampaikan pendapat Anda melalui kolom yang telah kami sediakan di bawah. Happy posting
liga italia seri a b, liga italia era digital, liga italia tabla, liga italia terkini, liga italia tvri, liga italia klasemen, Real Madrid - Juventus: Do Or Die Los Blancos!