Hegemoni Bayern Munich sebagai penguasa Bundesliga Jerman tertancap semakin dalam seiring raihan gelar juara musim lalu. Kemenangan 1-0 saat menjamu Hertha Berlin pada Spieltag 30 mengunci titel ketiga berturut-turut untuk Die Roten, atau yang ke-25 secara keseluruhan.
Namun, seiring kian menjulangnya kemegahan dan reputasi klub dalam beberapa tahun terakhir, tak ayal terselip kekecewaan dalam kampanye yang sejatinya bakal disambut sebagai sukses besar bagi tim-tim pada umumnya.
Bayern telah lama berstatus raksasa Eropa, tetapi level ekspektasi untuk The Bavarians semakin membumbung tinggi menyusul rengkuhan treble 2012/13 dan kedatangan Pep Guardiola pada musim berikutnya.
Prestasi sempurna persembahan pamungkas Jupp Heynckes kini dijadikan tolok ukur kesuksesan Bayern oleh khalayak umum. Suka tidak suka, mau tidak mau, Guardiola dan anak buahnya mesti menerima itu.
Karenanya, eliminasi di babak semi-final DFB-Pokal dan, terutama, Liga Champions membuat keberhasilan Bayern mengangkat Meisterschale ke-25 dianggap "biasa saja”. Buat memenuhi tuntutan mahatinggi pada edisi 2015/16 mendatang, yang kemungkinan menjadi musim terakhir Guardiola di Sabener Strasse, pembenahan skuat - meski tidak besar-besaran - wajib dilakukan.
Penambahan amunisi berkualitas di sektor penyerangan jadi kebutuhan mutlak bagi Bayern menghadapi musim depan. Overall skuat yang dimiliki Guardiola pada dasarnya masuk kategori kelas satu dan cukup memiliki kedalaman. Namun, krisis cedera yang menghantam musim lalu mengekspos keterbatasan stok pemain sayap mumpuni di Allianz Arena.
Di tengah kendala fisik yang menghalangi Arjen Robben dan Franck Ribery untuk beraksi, Mario Gotze terlihat masih belum meyakinkan. Sementara Thomas Muller, meski bisa diplot di sisi lapangan, bukanlah tipe pendribel jempolan. Keputusan Guardiola untuk melego Xherdan Shaqiri ke Internazionale terlihat menjadi sebuah blunder besar.
Dengan masalah cedera Ribery masih berkelanjutan plus usianya yang telah mencapai 32 tahun, perekrutan penyerang sayap baru jadi prioritas. Antoine Griezmann (Atletico Madrid), Angel Di Maria (Manchester United), serta Felipe Anderson (Lazio) mencuat di media massa sebagai target Bayern.
Tidak satu pun di antara mereka bakal datang dengan banderol murah, tetapi Bayern punya kekuatan finansial memadai buat mewujudkan transfer walaupun, seperti dikatakan CEO Karl-Heinz Rummenigge, tak akan menggelontorkan €100 juta hanya buat seorang pemain.
Griezmann tampak jadi opsi paling ideal dan sesuai dengan kriteria Guardiola, karena selain di kedua sisi sayap, pemuda Prancis 24 tahun itu juga mampu bermain sebagai striker lubang dan bahkan memimpin lini depan. Hanya, akan butuh usaha - dan uang - ekstra buat membujuk Atletico Madrid melego kolektor 25 gol pada kampanye debutnya di Vicente Calderon. Plus Bayern juga harus menghadapi persaingan dengan Chelsea untuk menggaet eks bintang Real Sociedad itu.
Area lain yang juga patut menjadi perhatian adalah sisi kanan pertahanan. Dengan Philipp Lahm sekarang banyak bermain di lapangan tengah, praktis Bayern cuma mengandalkan Rafinha di posisi tersebut. Untuk itu, Bayern diketahui menargetkan Matteo Darmian. Pemain Italia ini berkibar bersama Torino dalam beberapa musim terakhir. Ia pun tampil produktif pada gelaran 2014/15 kemarin dengan mengemas lima gol.
Terlepas dari nama-nama incaran di atas, satu yang telah pasti bakal mendarat di Bavaria musim panas ini adalah gelandang belia Joshua Kimmich dari VfB Stuttgart, yang kesepakatan transfernya diamankan sejak Januari silam. Sementara, sejumlah pemain kembali dari masa peminjaman di klub lain, yaitu Pierre-Emile Hojbjerg dari Augsburg, Julian Green (Hamburg SV), dan Jan Kirchhoff (Schalke 04).
Ada paling tidak dua personel dalam skuat utama yang bakal menjadi free agent pada akhir Juni tapi kontraknya belum diperpanjang klub: Mitchell Weiser dan Claudio Pizarro. Kendati merupakan pelapis yang bisa diandalkan, agaknya kedua pemain beda generasi yang dipisahkan jarak usia 15 tahun tersebut bakal dipersilakan mencari tim anyar.
Seturut kemerosotan performa yang diwarnai kesalahan-kesalahan fatal musim lalu – salah satu yang paling menonjol adalah kontra FC Porto di Liga Champions, bek tengah Dante Bonfim Costa Santos juga kemungkinan bakal masuk daftar jual klub.
Kendati baru semusim memperkuat tim, kiper cadangan Pepe Reina juga berpeluang menuju pintu keluar Allianz Arena. Ia dilaporkan Kicker bakal kembali ke Napoli dengan catatan klub Serie A itu bersedia merogoh dana di kisaran €2 juta.
Rumor transfer juga mengemukakan probabilitas penjualan Bastian Schweinsteiger dan Mario Gotze, namun sejatinya tipis sekali kans dua bintang internasional Jerman itu bakal dilego Bayern. Adapun Xherdan Shaqiri sudah tentu akan menjadi pemain permanen Inter setelah sebelumnya menghabiskan paruh musim lalu dengan status pinjaman di Appiano Gentile.
Riwayat kejayaan Pep Guardiola kala menakhodai Barcelona melahirkan tuntutan prestasi tinggi untuk putra asli Catalan ini.
Guardiola mempersembahkan empat buah trofi pada kampanye debutnya di Jerman, dan kembali memimpin langkah Die Rekordmeister mempertahankan mahkota juara Bundesliga musim kemarin. Di segi permainan, pria 44 tahun ini terbilang berhasil menanamkan karakteristik khasnya, tetapi itu tidak melulu menghasilkan rapor positif dari fans dan pengamat.
Alasannya apa lagi kalau bukan trofi Liga Champions yang masih di luar jangkauan skuat Bavarians asuhan Pep.
Sebagian suporter Bayern pun lebih menyukai gaya tim di bawah kepemimpinan Jupp Heynckes, dan Guardiola mendapat kritik lantaran dinilai terlalu setia dengan filosofi possession football – walau kenyataannya di beberapa kesempatan sang pelatih terbukti fleksibel dalam penggunaaan taktiknya.
Opini negatif dari luar lingkup klub diketahui tdak melunturkan keyakinan pihak manajemen Bayern, dan Guardiola saat ini tetap menjadi salah satu arsitek tim yang paling diinginkan di dunia. Ia pun telah berulang kali menegaskan akan bertahan menukangi Bayern musim depan di tengah spekulasi yang terus mengaitkannya dengan Manchester City.
2015/16 bakal menjadi tahun terakhir dalam kontrak terkini Guardiola di Sabener Strasse. Entah ia berencana meneken ekstensi atau tidak, motivasi dan hasratnya untuk membawa Si Merah jadi raja Eropa akan makin berkobar musim mendatang.
Bayern di tangan Guardiola jarang terpaku pada satu pola baku. Mulai dari 4-1-4-1, 4-2-3-1, 4-3-3, 4-2-4, 4-4-2, hingga 3-4-3 dan 3-4-1-2 semuanya telah dijajal, tapi diyakini bahwa niatan awal Guardiola adalah mempraktikkan sistem tiga bek dengan Javi Martinez berdiri sebagai sweeper atau libero. Kekuatan fisik Martinez akan sangat berguna dalam menjaga kekokohan pertahanan, sementara visi bermainnya sebagai gelandang jempolan bisa diandalkan untuk menginisiasi serangan balik.
Strategi ini sebelumnya sukar terlaksana lantaran Martinez kerapkali terkapar di ruang perawatan. Andai bekas pilar Athletic Bilbao itu bebas sepenuhnya dari problema cedera musim mendatang, bukan mustahil kita akan banyak melihat penerapan skema ini.
Martinez akan didampingi David Alaba dan Jerome Boateng di belakang. Nama pertama adalah pemain multifungsi yang beberapa kali dicoba menjadi bek tengah pada musim lalu. Pada praktiknya Alaba – dan nyaris seluruh penggawa Bayern – tak akan terpatok pada posisi awal. Ia punya lisensi untuk maju jauh membantu serangan sebagai gelandang maupun winger tambahan.
Di lapangan tengah, mobilitas tinggi Philipp Lahm dan Thiago Alcantara akan memaksa Xabi Alonso dan Bastian Schweinsteiger "mengalah”. Khusus Alonso, distribusi bolanya tetap kelas wahid, namun ia tak punya kecepatan dan ini kerap merugikan Bayern saat menerima counter lawan. Dua posisi wing-back menjadi hak milik Matteo Darmian – jika sukses didatangkan – dan Juan Bernat.
Arjen Robben, Robert Lewandowski, dan calon rekrutan anyar lainnya, Antoine Griezmann, bakal membentuk trisula penyerang menakutkan untuk lawan-lawan Bayern.
//
liga jerman, u19, hari ini, logo, seri b, malam ini, klasemen, Rencana Transfer Bayern Munich Musim Panas Ini
Namun, seiring kian menjulangnya kemegahan dan reputasi klub dalam beberapa tahun terakhir, tak ayal terselip kekecewaan dalam kampanye yang sejatinya bakal disambut sebagai sukses besar bagi tim-tim pada umumnya.
Bayern telah lama berstatus raksasa Eropa, tetapi level ekspektasi untuk The Bavarians semakin membumbung tinggi menyusul rengkuhan treble 2012/13 dan kedatangan Pep Guardiola pada musim berikutnya.
Prestasi sempurna persembahan pamungkas Jupp Heynckes kini dijadikan tolok ukur kesuksesan Bayern oleh khalayak umum. Suka tidak suka, mau tidak mau, Guardiola dan anak buahnya mesti menerima itu.
Karenanya, eliminasi di babak semi-final DFB-Pokal dan, terutama, Liga Champions membuat keberhasilan Bayern mengangkat Meisterschale ke-25 dianggap "biasa saja”. Buat memenuhi tuntutan mahatinggi pada edisi 2015/16 mendatang, yang kemungkinan menjadi musim terakhir Guardiola di Sabener Strasse, pembenahan skuat - meski tidak besar-besaran - wajib dilakukan.
TARGET TRANSFER
*Statistik La Liga 2014/15
Penambahan amunisi berkualitas di sektor penyerangan jadi kebutuhan mutlak bagi Bayern menghadapi musim depan. Overall skuat yang dimiliki Guardiola pada dasarnya masuk kategori kelas satu dan cukup memiliki kedalaman. Namun, krisis cedera yang menghantam musim lalu mengekspos keterbatasan stok pemain sayap mumpuni di Allianz Arena.
Di tengah kendala fisik yang menghalangi Arjen Robben dan Franck Ribery untuk beraksi, Mario Gotze terlihat masih belum meyakinkan. Sementara Thomas Muller, meski bisa diplot di sisi lapangan, bukanlah tipe pendribel jempolan. Keputusan Guardiola untuk melego Xherdan Shaqiri ke Internazionale terlihat menjadi sebuah blunder besar.
Dengan masalah cedera Ribery masih berkelanjutan plus usianya yang telah mencapai 32 tahun, perekrutan penyerang sayap baru jadi prioritas. Antoine Griezmann (Atletico Madrid), Angel Di Maria (Manchester United), serta Felipe Anderson (Lazio) mencuat di media massa sebagai target Bayern.
Tidak satu pun di antara mereka bakal datang dengan banderol murah, tetapi Bayern punya kekuatan finansial memadai buat mewujudkan transfer walaupun, seperti dikatakan CEO Karl-Heinz Rummenigge, tak akan menggelontorkan €100 juta hanya buat seorang pemain.
Griezmann tampak jadi opsi paling ideal dan sesuai dengan kriteria Guardiola, karena selain di kedua sisi sayap, pemuda Prancis 24 tahun itu juga mampu bermain sebagai striker lubang dan bahkan memimpin lini depan. Hanya, akan butuh usaha - dan uang - ekstra buat membujuk Atletico Madrid melego kolektor 25 gol pada kampanye debutnya di Vicente Calderon. Plus Bayern juga harus menghadapi persaingan dengan Chelsea untuk menggaet eks bintang Real Sociedad itu.
Area lain yang juga patut menjadi perhatian adalah sisi kanan pertahanan. Dengan Philipp Lahm sekarang banyak bermain di lapangan tengah, praktis Bayern cuma mengandalkan Rafinha di posisi tersebut. Untuk itu, Bayern diketahui menargetkan Matteo Darmian. Pemain Italia ini berkibar bersama Torino dalam beberapa musim terakhir. Ia pun tampil produktif pada gelaran 2014/15 kemarin dengan mengemas lima gol.
Terlepas dari nama-nama incaran di atas, satu yang telah pasti bakal mendarat di Bavaria musim panas ini adalah gelandang belia Joshua Kimmich dari VfB Stuttgart, yang kesepakatan transfernya diamankan sejak Januari silam. Sementara, sejumlah pemain kembali dari masa peminjaman di klub lain, yaitu Pierre-Emile Hojbjerg dari Augsburg, Julian Green (Hamburg SV), dan Jan Kirchhoff (Schalke 04).
PEMAIN YANG MUNGKIN HENGKANG
Ada paling tidak dua personel dalam skuat utama yang bakal menjadi free agent pada akhir Juni tapi kontraknya belum diperpanjang klub: Mitchell Weiser dan Claudio Pizarro. Kendati merupakan pelapis yang bisa diandalkan, agaknya kedua pemain beda generasi yang dipisahkan jarak usia 15 tahun tersebut bakal dipersilakan mencari tim anyar.
Seturut kemerosotan performa yang diwarnai kesalahan-kesalahan fatal musim lalu – salah satu yang paling menonjol adalah kontra FC Porto di Liga Champions, bek tengah Dante Bonfim Costa Santos juga kemungkinan bakal masuk daftar jual klub.
Kendati baru semusim memperkuat tim, kiper cadangan Pepe Reina juga berpeluang menuju pintu keluar Allianz Arena. Ia dilaporkan Kicker bakal kembali ke Napoli dengan catatan klub Serie A itu bersedia merogoh dana di kisaran €2 juta.
Rumor transfer juga mengemukakan probabilitas penjualan Bastian Schweinsteiger dan Mario Gotze, namun sejatinya tipis sekali kans dua bintang internasional Jerman itu bakal dilego Bayern. Adapun Xherdan Shaqiri sudah tentu akan menjadi pemain permanen Inter setelah sebelumnya menghabiskan paruh musim lalu dengan status pinjaman di Appiano Gentile.
PELATIH
Riwayat kejayaan Pep Guardiola kala menakhodai Barcelona melahirkan tuntutan prestasi tinggi untuk putra asli Catalan ini.
Guardiola mempersembahkan empat buah trofi pada kampanye debutnya di Jerman, dan kembali memimpin langkah Die Rekordmeister mempertahankan mahkota juara Bundesliga musim kemarin. Di segi permainan, pria 44 tahun ini terbilang berhasil menanamkan karakteristik khasnya, tetapi itu tidak melulu menghasilkan rapor positif dari fans dan pengamat.
Alasannya apa lagi kalau bukan trofi Liga Champions yang masih di luar jangkauan skuat Bavarians asuhan Pep.
Sebagian suporter Bayern pun lebih menyukai gaya tim di bawah kepemimpinan Jupp Heynckes, dan Guardiola mendapat kritik lantaran dinilai terlalu setia dengan filosofi possession football – walau kenyataannya di beberapa kesempatan sang pelatih terbukti fleksibel dalam penggunaaan taktiknya.
Opini negatif dari luar lingkup klub diketahui tdak melunturkan keyakinan pihak manajemen Bayern, dan Guardiola saat ini tetap menjadi salah satu arsitek tim yang paling diinginkan di dunia. Ia pun telah berulang kali menegaskan akan bertahan menukangi Bayern musim depan di tengah spekulasi yang terus mengaitkannya dengan Manchester City.
2015/16 bakal menjadi tahun terakhir dalam kontrak terkini Guardiola di Sabener Strasse. Entah ia berencana meneken ekstensi atau tidak, motivasi dan hasratnya untuk membawa Si Merah jadi raja Eropa akan makin berkobar musim mendatang.
PREDIKSI FORMASI
Bayern di tangan Guardiola jarang terpaku pada satu pola baku. Mulai dari 4-1-4-1, 4-2-3-1, 4-3-3, 4-2-4, 4-4-2, hingga 3-4-3 dan 3-4-1-2 semuanya telah dijajal, tapi diyakini bahwa niatan awal Guardiola adalah mempraktikkan sistem tiga bek dengan Javi Martinez berdiri sebagai sweeper atau libero. Kekuatan fisik Martinez akan sangat berguna dalam menjaga kekokohan pertahanan, sementara visi bermainnya sebagai gelandang jempolan bisa diandalkan untuk menginisiasi serangan balik.
Strategi ini sebelumnya sukar terlaksana lantaran Martinez kerapkali terkapar di ruang perawatan. Andai bekas pilar Athletic Bilbao itu bebas sepenuhnya dari problema cedera musim mendatang, bukan mustahil kita akan banyak melihat penerapan skema ini.
Martinez akan didampingi David Alaba dan Jerome Boateng di belakang. Nama pertama adalah pemain multifungsi yang beberapa kali dicoba menjadi bek tengah pada musim lalu. Pada praktiknya Alaba – dan nyaris seluruh penggawa Bayern – tak akan terpatok pada posisi awal. Ia punya lisensi untuk maju jauh membantu serangan sebagai gelandang maupun winger tambahan.
Di lapangan tengah, mobilitas tinggi Philipp Lahm dan Thiago Alcantara akan memaksa Xabi Alonso dan Bastian Schweinsteiger "mengalah”. Khusus Alonso, distribusi bolanya tetap kelas wahid, namun ia tak punya kecepatan dan ini kerap merugikan Bayern saat menerima counter lawan. Dua posisi wing-back menjadi hak milik Matteo Darmian – jika sukses didatangkan – dan Juan Bernat.
Arjen Robben, Robert Lewandowski, dan calon rekrutan anyar lainnya, Antoine Griezmann, bakal membentuk trisula penyerang menakutkan untuk lawan-lawan Bayern.
//
liga jerman, u19, hari ini, logo, seri b, malam ini, klasemen, Rencana Transfer Bayern Munich Musim Panas Ini