• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Review Cinderella: Kisah Klasik Yang Menghibur dengan Sedikit Sentuhan Magis

ON3

Mahasiswa
Journalist
Yo N3 Mania! Selamat membaca Review Cinderella: Kisah Klasik Yang Menghibur dengan Sedikit Sentuhan Magis.
Kisah klasik Cinderella, meskipun tidak menawarkan sesuatu yg benar-benar baru & berarti, tetapi film ini berhasil menghibur penonton.
Awalnya, saya sempat skeptis dengan film Cinderella. Saya merasa kalau film ini akan biasa-biasa saja. Saya juga sempat mengira bahwa hype & banyaknya orang yg melihat Cinderella karena film ini menanyangkan animasi pendek Frozen Fever sebelum filmnya diputar. Akan tetapi, setelah melihat filmnya sendiri, saya jadi tahu kenapa Cinderella begitu hype.

Frozen Fever, Begini Jadinya Ketika Putri Salju Terserang FluBaca Juga

The Story
Warning: May Contain Spoilers Lewati Bagian Ini Jika Tidak Ingin Terkena Spoiler



Cinderella sendiri mengisahkan sebuah kisah tentang seorang remaja perempuan Ella (Lily James) yg awalnya hidup bahagia bersama Ibu (Hayley Atwell) & Ayah-nya (Ben Chaplin). Semua kebahagian tersebut tiba-tiba musnah begitu saja ketika Ibu-nya tiba-tiba meninggal karena suatu penyakit tertentu. Ayah-nya yg berusaha untuk move on, akhirnya menikah lagi dengan seorang janda, Lady Tremaine (Cate Blanchett), & kedua putri-nya: Drizella (Sophie McShera) & Anastasia (Holliday Grainger).

Awalnya semua terlihat (lumayan) normal, hingga akhirnya Ayah Ella meninggal selama perjalanan. Dengan alasan untuk menghemat biaya hidup, Lady Tremaine mulai memecat semua pembantu yg ada & menyuruh Ella mengurusi seluruh kegiatan rumah tangga. Ella pun menjadi seorang pesuruh. Tidak ingin meninggalkan rumahnya yg merupakan sisa kenangan dirinya dengan Ayah & Ibu kandungnya, Ella berusaha untuk tetap tegar. Sampai suatu ketika, dia bertemu dengan seorang pangeran bernama Kit (Richard Madden) & memimpikan sesuatu yg besar dengan sedikit bantuan dari ibu peri (Helena Bonham Carter).

The Review

Lily James sebagai Ella

Lily James berperan sebagai Ella dengan cukup bagus. Meskipun penampilannya tidak bisa dibilang spesial, tetapi dia berhasil menjadi tokoh yg disukai dalam film. Lily James memerankan tokoh Ella dengan baik & cukup meyakinkan terutama ketika Ella berinteraksi dengan hewan-hewan CGI, Pangeran Kit & tokoh-tokoh lainnya. Selain itu, tokoh Ella sendiri disini digambar dengan cukup bagus. Tidak seperti kisah klasik dimana sang tokoh hanya bisa pasrah di-bully, ada saat-saat dimana Ella akan berontak, dalam artian Ella berani melawan balik sang Ibu Tiri walaupun maksimal hanya membantah ucapannya. Dialog yg dia ucapkan kepada sang Ibu Tiri dipenghujung film cukup mengena, bagus & memorable.

Sandra Dewi, Cinderella Asal Indonesia!Baca Juga


Lady Tremaine (Cate Blanchett), & kedua putri-nya: Drizella (Sophie McShera) & Anastasia (Holliday Grainger)

Sebagai seorang bintang terkenal, Cate Blanchett berperan dengan baik sebagai Lady Tremaine. Semua tingkah lakunya & tindakan-tindakannya sebagai seorang tokoh antagonis terlihat begitu elegan. Pendek kata, bisa dibilang tokoh ini jahat tapi likeable semuanya berkat penampilan Cate Blanchett. Sophie McShera & Holliday Grainger yg memerankan saudara tiri Ella juga berperan dengan baik & mampu mengeksekusi humor-humor ringan dengan baik bahkan ada beberapa bagian yg bisa membuat kita tertawa lepas.


Bellatrix Lestrange, is that you?

Ibu Peri dalam Cinderella digambarkan sebagai sosok yg unik. Tokoh ini memiliki peran yg sama seperti kedua saudara tiri Ella: sebagai penghibur dalam film dengan tingkah lakunya yg lucu. Lucunya lagi, entah kenapa saya melihat tingkah laku Ibu Peri ini mirip Bellatrix Lestrange. Mungkinkah karena keduanya sama-sama diperankan oleh Helena Bonham Carter? Haha.


Richard Madden sebagai Princess ‘Kit’ Charming

Richard Madden yg berperan sebagai Pangeran Kit juga bisa dibilang membawakan tokohnya tersebut dengan baik. Tidak ada yg benar-benar spesial dari pembawaannya, tetapi kurasa dia mampu membuat penonton perempuan jatuh hati padanya sebagaimana Ella.

Selain para pemain, sang sutradara Kenneth Branagh juga patut diacungi jempol. Dia mampu mengarahkan Cinderella dengan baik. Pembangunan ceritanya semenjak awal bagus, tetapi sayang berubah menjadi membosankan begitu memasuki pertengahan film. Cinderella tampak terlihat putus asa untuk menambahkan sesuatu yg baru ke dalam ceritanya. Beberapa konflik baru memang ditambahkan ke dalam cerita tetapi konflik-konflik tersebut tidak begitu berarti & berakhir begitu saja.

Hal ini mungkin saja karena Branagh tidak ingin membuat film ini menjadi terlalu rumit sehingga membingungkan penonton yg kebanyakan juga masih anak-anak. Ataukah mungkin ingin membawa konflik-konflik tersebut menuju sekuel? Yah, siapa yg tahu.


Jahat, tapi kurang greget

Selain konflik, ada beberapa hal yg cukup disayangkan. Perlakuan jahat keluarga tiri Ella kurang greget tetapi mungkin masih bisa dimaafkan karena Cinderella ditujukan sebagai film keluarga. Adegan-adegan sedihnya secara keseluruhan kurang begitu mengena kepada penonton. Dari sekian banyaknya adegan sedih, mungkin hanya adegan perpisahan Ella & Ibunya yg meninggal yg terlihat sedih.

Bagian terbaik dari film ini menurut saya ada dua: penggambaran sosok orang tua kandung & juga pesan moral yg ingin disampaikan. Sosok orang tua kandung disini terasa begitu hangat, mendukung & menyangi anaknya dengan penuh kasih sayang. Pesan moral yg disampaikan: Be Kind. Be Courageous / dalam bahasa Indonesia: baik hatilah & miliki keberanian secara sukses tersampaikan kepada penonton sepanjang film.

Kesimpulan


Sejatinya, cerita dari Cinderella sendiri tidak banyak menawarkan sesuatu yg benar-benar baru. Mungkin sesuatu yg baru salah satunya adalah origin dari nama Cinderella itu. Nama ini diberikan oleh keluarga tirinya karena tubuh Ella yg kotor terkena abu (Cinder) selama menjadi pesuruh. Ceritanya sederhana, tetapi kesederhanaan cerita itu menjadi nilai plus tersendiri bagi filmini.

Yuk, Kita Dengarkan Raisa Menyanyikan OST Cinderella! (Video)Baca Juga

Cinderella memang memiliki kekurangan, tetapi film ini secara keseluruhan cukup menghibur penonton. Jika ingin memberikan nilai, maka saya akan beri nilai 8/10 untuk Cinderella.

Cinderella kini tengah tayang dibioskop-bioskop Indonesia. Sudahkah kamu menontonnya?

N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten Review Cinderella: Kisah Klasik Yang Menghibur dengan Sedikit Sentuhan Magis diatas dikutip dari Internet secara gamblang.

Sumber

Forum N3 Nyit-nyit.net membahas Video games, indie games, standalone games, plugins, free games, game extensions, expansion packs, game episode, game cheat, cara curang, cheat engine, game mods, modifications, mods, development, total conversions, modification, enhancement, games, plugins, addons, extensions, episode, expansion packs. We talks about latest Game Cheats, Cracks, Keygens and Hacks. Hacks & Cheats and trainers for many other multiplayer games. Free download games, hacks, cheats tools, projects, graphics. We create Hacks for Games,Cheats Tools,Trainer Tools. Hack,Cheats,Hack iOS Games,Hack Android Games,Cheats facebook games, Online games hack. Review Cinderella: Kisah Klasik Yang Menghibur dengan Sedikit Sentuhan Magis.
 
Top