• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Ritual Seks untuk Pesugihan di Gunung Kemukus

ON3

Mahasiswa
Journalist

Gunung Kemukus, sebuah bukit yg terkenal sebagai tempat ziarah, terletak di daerah Sragen Jawa Tengah. Sebuah bukit yg terletak agak ke tengah or menjorok ke tengah Waduk Kedung Ombo ini, dipercaya (bagi yg percaya) merupakan tempat untuk mencari pesugihan (kekayaan), yg salah satu syaratnya adalah dengan mengadakan ritual seks antara peziarah laki-laki & peziarah perempuan yg sama, selama 7 kali, & dilaksanakan tiap hari pasaran di malam Jumat Pon.

Syarat ritual ini dipercaya merupakan pesan dari Pangeran Samodra yg dimakamkan di puncak bukit yg mati merana karena kisah cintanya terhadap ibu tirinya R.Ay Ontrowulan terbongkar oleh oleh ayahnya. Pangeran Samodra yg diusir oleh ayahnya kemudian melanglang buana seorang diri sampai akhirnya berhenti di sebuah bukit yg sekarang ini dikenal dengan nama Gunung Kemukus ini. Ternyata kepergian sang Pangeran ini juga membuat R.Ay Ontrowulan, nekad demi cintanya, melarikan diri dari istana & mencari pujaan hatinya. Akhirnya, sang Putri berhasil menemukan sang Pangeran di gunung ini.

Malangnya, ketika bertemu & belum sempat memadu kasih, keburu kelakuan mereka berdua diketahui oleh masyarakat sekitarnya. Tanpa ampun keduanya lalu dihukum beramai-ramai sampai akhirnya mereka menemui ajalnya. Sebelum ajal menjemput, Pangeran Samodra meninggalkan pesan jika ada orang yg bersedia melakukan hubungan ba& dengan orang yg sama selama 7 kali pada hari pasaran dimana dia meninggal bersama Ontrowulan, maka keinginan orang tersebut akan terpenuhi.

Nah, berbekal rasa ingin tahu, akhirnya seseorang mengikuti sebuah acara wisata religi yg diadakan oleh salah satu perguruan tinggi di Jogja & menuliska pengalamannya di bawah ini:

Sesampai disana, semua peserta wisata religi ini dipecah menjadi beberapa kelompok. Aku beruntung karena yg menjadi kelompokku adalah orang-orang yg sudah kukenal dengan baik, baik laki-laki maupun perempuan. Kelompok kami tediri dari 2 perempuan & 4 laki-laki.

Perjalanan yg sebenarnya baru dimulai, kami berjalan pelan-pelan mendaki bukit melalui jalan setapak yg sidah diperkeras. Mendekati areal pemakaman Pangeran Samudra di puncak bukit, banyak warung-warung yg menjajakan berbagai kebutuhan untuk berziarah , makanan & minuman berada disisi jalan. Tidak hanya itu, mereka juga menawarkan kamar-kamar, yg lebih pas disebut bilik, bagi peziarah yg ingin beristirahat plus dengan wanita penghibur (PSK).

Suasana yg berbau mesum sudah mulai terasa. Dengan cepat kugandeng gadis cantik bertangan lembut yg selalu menempel diriku karena takut, sehingga seolah-olah kami ini pasangan yg se&g berpacaran. Ternyata semua yg ikut dalam wisata ini banyak yg meniru cara kami, hanya yg tidak beruntung saja, terpaksa berkelompok or berdua sesama laki-laki. Perjalanan terus dilanjutkan, & sampailah kami di area puncak bukit, tempat pemakaman Pangeran Samudra. Sesampai disini, terus mau apa ? Itulah yg jadi pertanyaan kami semua. Mau ikut ritual ? Kebingungan melanda kami semua.

Bagiku, kepalang basah, sudah sampai kalau cuma bengong buat apa. Akhirnya dengan modal nekad aku jadi satu-satunya relawan yg melakukan ritual di tempat ini. Mulai dari membeli bunga kemudian mandi di sen&g Ontrowulan sampai masuk ke makam Pangeran Samudra & menghadap juru kunci kulakukan semua. Ketika ditanya mau apa ziarah ke tempat ini, sekedar basa-basi kujawab kalau aku minta didoakan agar kami serombongan yg datang ke tempat ini mendapat keselamatan hingga sampai nanti pulang ke Jogja.

Acara berikutnya, ini untuk membuktikan, adalah mencoba mengintip pasangan yg melakukan hubungan seks di tempat terbuka, sebagai bagian ritual mencari pesugihan. Tentu saja aku masih berpasangan dengan gadis cantik yg bertangan lembut itu mencoba mencari-cari di sekitar rimbunnya pepohonan or belukar sampai ke pinggiran waduk. Terus terang saja, hati ini dag-dig-dug, bukan hanya karena hendak mengintip, tapi juga karena berjalan berdua dengan tubuh berdempetan bikin suasana makin mendebarkan. Bahkan aku sempat berdoa kepada Tuhan semoga kami berdua khilafhehehe

Ternyata kegiatan kami gagal, tidak ditemukan a&ya sepasang laki-perempuan yg se&g bercinta. Ini tidak seperti apa yg digembar-gemborkan dalam cerita jika berjalan kurang hati-hati bisa tersandung ba& orang yg lagi berhubungan seks. Dengan ba& yg lelah, akhirnya kami beristirahat di sebuah tempat yg cukup luas sembari menunggu saat unttuk pulang.

Di saat se&g beristirahat, di depan kami ada laki-laki usia pertengahan bersama seorang perempuan yg sepantar juga se&g duduk-duduk. Aku bersama gadis bertangan lembut dengan gaya sok akrab lalu menyapa mereka. Melihat kami berdua saja ( teman-teman ada di jarak tertentu) mereka pun juga menyambut sapaan kami dengan ramah. Singkatnya, menurut cerita mereka, mereka ini sudah tiga kali menjalani ritual di Gunung Kemukus, & malam itu adalah yg keempat kalinya. Yang laki-laki cukup tampan se&gkan yg perempuan juga masih kelihatan cantik, tapi mereka bukan suami istri. Obrolan kami tidak lama karena mereka segera pergi untuk pulang ke rumah masing-masing. Mereka berdua pergi yg tersisa hanya bau harum yg menandakan bahwa mereka berdua baru saja mandi keramas, berbeda dengan kami yg sedikit berbau apek karena berkeringat akibat muter-muter jalan naik turun bukit. Kami berdua saling berpan&gan & tertawa pelan menyaksikan kepergian mereka. Sebuah bukti a&ya ritual seks mengejar kekayaan lewat pesugihan masih berlangsung saat itu.Tak lama kemudian kami serombongan berkumpul & pulang kembali ke Jogja.

Apakah sekarang bentuk ritual semacam itu masih berlangsung ? Entahlah.! Yang pasti kenangan perjalanan 20 tahun yg lalu masih sempat kutuliskan, meski gadis bertangan lembut itu kini tak bersamaku lagi.

N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten Ritual Seks untuk Pesugihan di Gunung Kemukus diatas dikutip dari Internet secara gamblang.

Sumber
 
Top