Riyad Mahrez mengaku tertarik untuk memperkuat Barcelona dan akan senang jika bisa bermain bareng Lionel Messi.
Bintang asal Aljazair itu membantu Leicester City memuncaki klasemen Liga Primer Inggris musim ini dengan keunggulan lima poin atas pesaing terdekat seperti Tottenham Hotspur dan Arsenal, setelah sebelumnya mengalahkan Manchester City 3-1 di Etihad Stadium.
Mahrez di pertandingan itu mencetak satu gol dengan terlebih dahulu melewati hadangan Martin Demichels untuk kemudian memperdaya Joe Hart, dan performa mengesankannya tersebut dikabarkan menarik minat juara bertahan Liga Champions Barcelona.
"Itu bukan tujuan atau mimpi saya, namun sudah pasti semua orang ingin bermain dengan Messi. Suatu hari nanti, mungkin. Mengapa tidak?” ujar pemuda 24 tahun itu kepada Goal, di sela-sela peluncuran FIFA 16 Ultimate Team Winter Upgrades.
"Saya tidak punya pahlawan namun ada beberapa pemain yang saya sering amati,” lanjut Mahrez. "Pemain seperti Zinedine Zidane, Didier Drogba, Messi, Cristiano Ronaldo.”
Perkembangan Mahrez, bersama dengan rekan setimnya jamie Vardy, menjadi paket dalam kegemilangan Leicester secara keseluruhan, yang dimulai di musim 2008/09 di kasta ketiga dan kini, di bawah arahan Claudio Ranieri, memimpin tabel klasemen Liga Primer dengan 13 laga tersisa.
Ranieri kembali ke Inggris setelah dipecat tim nasional Yunani menyusul performa buruk di kualifikasi Euro 2016. Dan Mahrez punya pandangan soal pelatih asal Italia tersebut dengan mengatakan bahwa "dirinya, dia itu positif,” meski kemudian menolak untuk membandingkan pelatih awalnya di Inggris Nigel Pearson, yang berperan besar dalam mendatangkannya ke King Power Stadium.
Perkembangan karier Mahrez dimulai pada 2009, di mana di saat bersamaan Leicester promosi dari League One ke Championship. Setelah pindah ke Quimper, klub kasta keempat Prancis, Mahrez lantas bergabung dengan Le Havre pada 2010 dan kemudian Leicester empat tahun berselang, dengan memenangkan tiket promosi ke Liga Primer di musim pertamanya bersama The Foxes.
Namun sepakbola Inggris dan Liga Primer sejatinya bukan tujuannya. Ia mengaku lebih senang bersaing dengan Paris Saint-Germain, Marseille dan AS Monaco ketimbang melawan Arsenal, Chelsea dan Manchester United.
"Tidak [ketika saya masih di Le Havre] saya tidak ingin bermain di Liga Primer, saya ingin bermain di Ligue 1 Prancis,” ujar Mahrez. "Ketika saya datang ke sini, saya selalu memikirkan soal Liga Primer, namun sebelumnya, tidak.”
Setelah menahbiskan dirinya di Inggris dan Liga Primer, Mahrez lantas dipanggil untuk memperkuat Aljazair di Piala Dunia 2014 dan terpilih sebagai Pemain Terbaik Aljazair 2015.
Setelah mencapai capaian tersebut dalam dua tahun, 2016 bisa saja menjadi kesuksesan pertama buat Mahrez, dengan Leicester berusaha mempertahankan puncak klasemen sampai akhir musim.
Meski begitu, ia tidak ingin membicarakan soal peluang tersebut, dengan menekankan bahwa semua pemain di timnya berusaha fokus untuk menikmati setiap pertandingan.
Ditanya apakah The Foxes bisa menjuarai Liga Primer, Mahrez mengatakan: "Saya tidak tahu, kita lihat nanti.
"Kami menargetkan 40 poin [di awal musim] namun kini kami ingin menikmati apa yang kita lakukan. Kita tidak memikirkan hal lainnya.”
Mahrez kini tersedia sebagai bagian dari FIFA 16 Ultimate Team Winter Upgrades. Untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai upgrade terakhir silakan kunjungi www.easports.com/uk/fifa/ultimateteam.
liga spanyol table, klasemen, seri b, malam ini, terkini, divisi 2, Riyad Mahrez Tertarik Bela Barcelona
Bintang asal Aljazair itu membantu Leicester City memuncaki klasemen Liga Primer Inggris musim ini dengan keunggulan lima poin atas pesaing terdekat seperti Tottenham Hotspur dan Arsenal, setelah sebelumnya mengalahkan Manchester City 3-1 di Etihad Stadium.
Mahrez di pertandingan itu mencetak satu gol dengan terlebih dahulu melewati hadangan Martin Demichels untuk kemudian memperdaya Joe Hart, dan performa mengesankannya tersebut dikabarkan menarik minat juara bertahan Liga Champions Barcelona.
"Itu bukan tujuan atau mimpi saya, namun sudah pasti semua orang ingin bermain dengan Messi. Suatu hari nanti, mungkin. Mengapa tidak?” ujar pemuda 24 tahun itu kepada Goal, di sela-sela peluncuran FIFA 16 Ultimate Team Winter Upgrades.
"Saya tidak punya pahlawan namun ada beberapa pemain yang saya sering amati,” lanjut Mahrez. "Pemain seperti Zinedine Zidane, Didier Drogba, Messi, Cristiano Ronaldo.”
Perkembangan Mahrez, bersama dengan rekan setimnya jamie Vardy, menjadi paket dalam kegemilangan Leicester secara keseluruhan, yang dimulai di musim 2008/09 di kasta ketiga dan kini, di bawah arahan Claudio Ranieri, memimpin tabel klasemen Liga Primer dengan 13 laga tersisa.
Ranieri kembali ke Inggris setelah dipecat tim nasional Yunani menyusul performa buruk di kualifikasi Euro 2016. Dan Mahrez punya pandangan soal pelatih asal Italia tersebut dengan mengatakan bahwa "dirinya, dia itu positif,” meski kemudian menolak untuk membandingkan pelatih awalnya di Inggris Nigel Pearson, yang berperan besar dalam mendatangkannya ke King Power Stadium.
Perkembangan karier Mahrez dimulai pada 2009, di mana di saat bersamaan Leicester promosi dari League One ke Championship. Setelah pindah ke Quimper, klub kasta keempat Prancis, Mahrez lantas bergabung dengan Le Havre pada 2010 dan kemudian Leicester empat tahun berselang, dengan memenangkan tiket promosi ke Liga Primer di musim pertamanya bersama The Foxes.
Namun sepakbola Inggris dan Liga Primer sejatinya bukan tujuannya. Ia mengaku lebih senang bersaing dengan Paris Saint-Germain, Marseille dan AS Monaco ketimbang melawan Arsenal, Chelsea dan Manchester United.
"Tidak [ketika saya masih di Le Havre] saya tidak ingin bermain di Liga Primer, saya ingin bermain di Ligue 1 Prancis,” ujar Mahrez. "Ketika saya datang ke sini, saya selalu memikirkan soal Liga Primer, namun sebelumnya, tidak.”
Setelah menahbiskan dirinya di Inggris dan Liga Primer, Mahrez lantas dipanggil untuk memperkuat Aljazair di Piala Dunia 2014 dan terpilih sebagai Pemain Terbaik Aljazair 2015.
Setelah mencapai capaian tersebut dalam dua tahun, 2016 bisa saja menjadi kesuksesan pertama buat Mahrez, dengan Leicester berusaha mempertahankan puncak klasemen sampai akhir musim.
Meski begitu, ia tidak ingin membicarakan soal peluang tersebut, dengan menekankan bahwa semua pemain di timnya berusaha fokus untuk menikmati setiap pertandingan.
Ditanya apakah The Foxes bisa menjuarai Liga Primer, Mahrez mengatakan: "Saya tidak tahu, kita lihat nanti.
"Kami menargetkan 40 poin [di awal musim] namun kini kami ingin menikmati apa yang kita lakukan. Kita tidak memikirkan hal lainnya.”
Mahrez kini tersedia sebagai bagian dari FIFA 16 Ultimate Team Winter Upgrades. Untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai upgrade terakhir silakan kunjungi www.easports.com/uk/fifa/ultimateteam.
liga spanyol table, klasemen, seri b, malam ini, terkini, divisi 2, Riyad Mahrez Tertarik Bela Barcelona