Puluhan sistem komputer di Ukraina telah terinfeksi oleh program jahat baru bernama Snake.
Senjata siber itu telah muncul sejak awal tahun ini, bahkan sebelum aksi demonstrasi yang menyebabkan mundurnya Viktor Yanukovych dari jabatanPresiden Ukraina, yang memicu ketegangan antara negara tersebut dengan Rusia.
Perusahaan security asal Inggris, BAE System, melaporkan komposisi dari Snake mirip dengan Stuxnet, program jahat yang dulu mengacaukan sistem fasilitas nuklir Iran pada 2010.
Snake atau dikenal dengan Ourobos, nama naga dalam mitologi Yunani bisa membuat hackers menyerang dari jarak jauh dan mengendalikan sistem yang terinfeksi secara penuh. Malware ini bisa tetap dalam status inactive selama beberapa hari, sehingga sangat sulit untuk dideteksi.
Meskipun belum jelas darimana asal serangan Snake ini, developernya terlihat beroperasi pada zona waktu yang sama dengan Moscow dan ada sebagian teks dalam kode konfigurasinya yang menggunakan aksara Rusia.
BAE sudah mengidentifikasi 14 kasus penyerangan Snake di Ukraina sejak awal tahun ini, menyusul 8 kasus yang terjadi pada 2013. Sejak 2010, telah tercatat 32 kasus terjadi di Ukraina, dari total 56 serangan Snake di seluruh dunia.
Nigel Inkster, kepala operasional Badan Intelijen Luar Negeri Inggris MI6, mengatakan bahwa Rusia sangat mungkin berada di balik rangkaian serangan cyber di Ukraina.
Sampai sekarang Rusia terlihat tenang, tetapi saya tidak ragu mereka bisa melancarkan serangan cyber secara luas dengan peralatan super canggih, jelas Nigel.
Sumber
Senjata siber itu telah muncul sejak awal tahun ini, bahkan sebelum aksi demonstrasi yang menyebabkan mundurnya Viktor Yanukovych dari jabatanPresiden Ukraina, yang memicu ketegangan antara negara tersebut dengan Rusia.
Perusahaan security asal Inggris, BAE System, melaporkan komposisi dari Snake mirip dengan Stuxnet, program jahat yang dulu mengacaukan sistem fasilitas nuklir Iran pada 2010.
Snake atau dikenal dengan Ourobos, nama naga dalam mitologi Yunani bisa membuat hackers menyerang dari jarak jauh dan mengendalikan sistem yang terinfeksi secara penuh. Malware ini bisa tetap dalam status inactive selama beberapa hari, sehingga sangat sulit untuk dideteksi.
Meskipun belum jelas darimana asal serangan Snake ini, developernya terlihat beroperasi pada zona waktu yang sama dengan Moscow dan ada sebagian teks dalam kode konfigurasinya yang menggunakan aksara Rusia.
BAE sudah mengidentifikasi 14 kasus penyerangan Snake di Ukraina sejak awal tahun ini, menyusul 8 kasus yang terjadi pada 2013. Sejak 2010, telah tercatat 32 kasus terjadi di Ukraina, dari total 56 serangan Snake di seluruh dunia.
Nigel Inkster, kepala operasional Badan Intelijen Luar Negeri Inggris MI6, mengatakan bahwa Rusia sangat mungkin berada di balik rangkaian serangan cyber di Ukraina.
Sampai sekarang Rusia terlihat tenang, tetapi saya tidak ragu mereka bisa melancarkan serangan cyber secara luas dengan peralatan super canggih, jelas Nigel.
Sumber