• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Liga Italia Sami Khedira, Solusi Atau Polusi Bagi Juventus?

Bola

SBOBET
Journalist
Juara absolut Italia dan finalis Liga Champions 2014/15, Juventus, bergerak amat cepat untuk memperkuat skuatnya guna hadapi musim depan. Dua penggawa sekaligus sudah resmi didatangkan, yakni Paulo Dybala dan Sami Khedira, kendati jendela transfer musim panas belum resmi dibuka. Keduanya bukan pemain sembarangan, Dybala disebut sebagai prospek terbaik Serie A Italia saat ini, sementara Khedira merupakan juara Liga Champions dan Piala Dunia.

"Juve sengaja bergerak cepat di bursa transfer musim panas ini. Kami ingin para pemain baru bisa langsung bersinergi dengan pemain lama, saat kompetisi musim baru bergulir. Selain itu kami adalah tim juara, yang selalu mengambil kesempatan di waktu yang tepat," tutur direktur olahraga Juve, Beppe Marotta, menanggapi gerak cepat Si Nyonya.

Untuk Dybala, selain harganya yang dinilai terlalu mahal (total bisa mencapai €40 juta), tak ada perdebatan lainnya. Jelang kepergian Carlos Tevez, Juve dinilai sudah membuat pilihan tepat karena gaya pemain berusia 22 tahun ini tak jauh beda dengan El Apache. Selain itu, potensinya yang luar biasa masih bisa berkembang lebih jauh seturut usianya.

Tanda tanya lantas terletak pada Khedira. Ya, tiga atau empat tahun lalu dirinya mungkin merupakan salah satu gelandang terbaik dunia. Pemain keturunan Tunisia itu bahkan sudah merasakan manisnya seluruh gelar domestik, Liga Champions, hingga Piala Dunia.

Namun sosok yang kini sudah berusia 28 tahun itu, mulai melempem dalam kurun dua musim terakhir. Cedera lutut kambuhan secara signifikan menggerogoti kualitasnya, Real Madrid bahkan tak keberatan kehilangan jasanya secara gratis di musim panas ini. Kapasitas Khedira diragukan, menilik Juve yang kini sudah kembali ke level atas Eropa.

Diproyeksikan sebagai sosok pengganti Andrea Pirlo, Paul Pogba, atau bahkan Arturo Vidal yang berpotensi hengkang, mampukah Khedira jadi solusi atau malah jadi polusi dalam skuat juara La Fidanzata d'Italia musim depan?



Sebelum kedatangan Khedira, sepanjang sejarah, Juve hanya pernah dibela tujuh pemain asal Jerman. Jumlah minor itu lahir lantaran kontribusi mayoritas dari mereka yang tak signifikan bagi I Bianconeri.

Dinasti keberadaan pemain Jerman di Juve dimulai oleh Mayer Heuberger dan Josef Edmund Hess. Mereka datang pada masa awal berdirinya klub pada 1900-an. Enam dekade berselang ada nama Helmut Haller. Kemudian memasuki periode 1990-an, terdapat sosok juara dunia dalam diri Thomas Haessler, Stefan Reuter, dan Juergen Kohler. Terakhir, ada Andres Moeller yang bergabung dengan Tim Hitam-Putih di musim 1992/93.

Dari ketujuh nama tersebut, hanya Helmut Haller yang bisa dibilang layak masuk dalam sejarah emas Juve. Trequartista yang ditransfer dari Bologna itu jadi aktor penting keberhasilan Juve merengkuh dua scudetto (1971/72 & 1972/73), plus mencapai final Piala Champions 1972/73. Enam lainnya? Berujung pada kekecewaan. Bahkan mereka bertahan di Turin tak lebih dari semusim.

Bagaimana dengan sejarah para penggawa Madrid yang membelot ke Juve? Bisa dibilang tak jauh berbeda dengan sejarah pemain Negeri Panser. Hingga kini, mungkin hanya ada dua pemain saja yang bisa dikatakan sukses, yakni Luis Del Sol dan Alvaro Morata. Mereka mengoleksi masing-masing satu scudetto dan Coppa Italia. Sementara nama lain seperti Fabio Cannavaro da Nicolas Anelka bisa dibilang gagal total.

Menilik hamparan fakta tersebut, sejarah mana yang akan ditorehkan Khedira di Juve nanti? Jadi pecundang layaknya para pemain Jerman kebanyakan, atau menjelma sebagai aktor kunci kesuksesan seperti mantan rekan setimnya, Morata?



Seperti sudah dipaparkan, Khedira mengalami periode yang buruk dalam dua musim terakhir. Cedera tendon lutut yang menghinggap di awal musim 2013/14, membuat posisi regulernya di Madrid terenggut. Sejak saat itu kapten timnas Jerman U-23 saat juara Euro 2009 tersebut, tak pernah kembali dalam bentuk terbaiknya.

Hanya tampil 18 kali di musim 2013/14 lebih karena cedera, performa Khedira sempat membaik saat pulih tepat waktu jelang Piala Dunia 2014. Ia memiliki peran besar dalam keberhasilan timnas Jerman melaju ke final. Sayang, petaka datang di momen agung tersebut. Khedira secara ironis mengalami cedera saat pemanasan jelang duel puncak. Kesialan itulah yang mungkin jadi penanda titik tertinggi sekaligus terendah gelandang 28 tahun tersebut. Dirinya memang jadi juara Dunia, tapi di sisi lain cedera itu kemudian membuatnya jadi sosok tak terpakai di El Real.

Hanya mentas 17 kali di semua ajang musim 2014/15, pelatih Los Galaticos saat itu, Carlo Ancelotti, cuma memberinya kesempatan untuk tampil penuh sebanyak tiga kali. Kondisinya yang rentan cedera membuat Khedira tak mampu tampil maksimal di setiap partai, dengan gagal menyumbang gol maupun assist sebiji pun. Satu kualitas yang tetap terasa mungkin hanya akurasi umpannya yang tegolong tinggi, di angka 85 persen.

Karenannya, meski mendapatkannya secara gratis, layakkah Juve menghabiskan €4 juta setiap musimnya bagi Khedira yang dalam kondisi seperti ini? Gaji itu bahkan jadi nominal terbesar dalam skuat La Vecchia Signora, setelah Vidal, Pogba, Tevez, dan Gigi Buffon.

Namun begitu, rasa optimistis juga tak lantas ditenggelamkan, karena sejarah pemain gratisan yang didapat Marotta nyaris semuanya berujung sukses. Tengok apa yang bisa dilakukan Pirlo saat datang dengan kondisi nyaris sama dengan Khedira, Fernando Llorente yang sukses besar di musim perdana, atau yang paling fenomenal, Pogba, yang siap hengkang dengan nominal di atas €50 juta!


Khedira tak didatangkan untuk gantikan Pirlo

Jika pada akhirnya Pogba, Pirlo, atau Vidal tidak jadi hengkang di bursa musim panas nanti, maka bisa dipastikan Khedira bakal jadi back-up ketiga pemain itu plus Claudio Marchisio. Formasi 4-3-1-2 yang dicetuskan Massimiliano Allegri, memang dibentuk untuk mengakomodasi empat gelandang kelas dunia itu.

Namun Khedira akan jadi cadangan yang kompetitif -- terkecuali posisi Arturo Vidal sebagai gelandang serang -- dirinya bisa menggantikan peran Pirlo, Marchisio dan Pogba. Pemain yang melejit bersama Stuttgart itu merupakan tipe gelandang defensif, yang gemar memutus aliran bola.

Fisiknya yang kuat layaknya Pogba, juga membuat lawan sulit merebut bola darinya sekalipun dalam duel udara. Selain itu, akurasi umpan Khedira yang tergolong tinggi, tak akan membuatnya kikuk ketika ditugaskan sebagai pengatur tempo permainan. Satu kekurangan yang mungkin jadi penyakit laten sahabat karib Mesut Ozil ini adalah kurangya nyali dalam menyerang. Ia amat jarang mengambil resiko dengan melepas tembakan spekulasi dari luar kotak.

Jika kita asumsikan starting XI tanpa gelandang yang paling berpotensi hengkang, Pirlo, maka dengan kualitasnya, Khedira akan masuk sebagai penggawa inti, menggeser posisi Marchisio. Khedira besar kemungkinan memenangkan persaingan dengan Roberto Pereyra yang lebih ofensif, dan Stefano Sturaro yang minim pengalaman. Sementara Marchisio sendiri, akan digeser ke posisi Pirlo, karena musim lalu Il Principino sukses memberi bukti dirinya layak menempati pos krusial tersebut. Asumsi ini juga berlaku jika Allegri menerapakan formasi alternatif, 3-5-2.

Tapi satu hal, untuk memunculkan puncak performa Khedira, Juve harus memperlakukannya secara hati-hati saat latihan. Jika tidak, petaka cedera yang amat menghantui karier sang pemain bisa membuat transfernya jadi berakhir cuma-cuma.

"Juve adalah klub fantastis, klub dengan tradisi besar, masa kini cerah, dan masa depan yang menjanjikan. Saya tidak sabar menyongsong tantangan baru di klub baru, liga baru, dan negara baru. Saya tak sabar untuk mengenal klub dan rekan-rekan setim baru saya," tutur Khedira, yang jadi pernyataan pertamanya pasca resmi bergabung.

Menarik dinanti, kontribusi apa yang bisa diberikan Khedira di musim 2015/16 nanti. Jika berhasil maka ia akan solusi kerentanan Juve kehilangan salah satu gelandang berkualitasnya, sementara jika gagal maka dirinya hanya akan jadi polusi pengeruk uang di kas sang juara bertahan Serie A Italia empat musim beruntun.

liga italia seri a b, liga italia era digital, liga italia tabla, liga italia terkini, liga italia tvri, liga italia klasemen, Sami Khedira, Solusi Atau Polusi Bagi Juventus?
 
Top