• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Sejarah Asal Mula Bra dan Kutang

ON3

Mahasiswa
Journalist

Apakah wanita-wanita jaman dahulu sudah mengenal bra? Sejak kapan wanita memakai bra? Dan mengapa bra juga disebut kutang? Ini mungkin pertanyaan yg jawabannya menarik, tidak hanya bagi para wanita, tapi juga kaum pria.

Seperti yg dikutip dari keepo.me, jejak pemakaian kutang or bra dimulai sejak abad ke-3 ketika para perempuan Romawi membebatkan semacam perban untuk membungkus dada mereka saat berolahraga.



Zaman Modern
Cikal-bakal bra seperti yg kita kenal sekarang diluncurkan kali pertama di Paris, Prancis, pada 1889. desain bra modern itu dibuat oleh seorang pengusaha pakaian bernama Herminie Cardolle. Bentuknya masih menyerupai korset, pendahulu bra. Be&ya, Cardolle membagi pakaian dalam perempuan itu menjadi dua bagian, perut & dada. Brassiere yg merupakan akar kata dari bra kali pertama digunakan oleh majalah Vogue pada 1907. Meski cikal-bakalnya sudah ada, perempuan di masa itu lebih memilih mengenakan korset. Kebiasaan ini sempat hilang ketika Perang dunia I.

Brassiere yg merupakan akar kata dari bra kali pertama digunakan oleh majalah Vogue pada 1907.



Industri Militer
Pasalnya, industri militer negara-negara yg terlibat perang, membutuhkan banyak logam untuk memproduksi peralatan perang. Logam pada korset harus dialih-fungsikan untuk kebutuhan yg dianggap jauh lebih mendesak itu. Pada 1917, Bernard Baruch, Ketua dewan Industri Perang Amerika secara khusus meminta para perempuan untuk meninggalkan kebiasaan mereka mengenakan korset.

Pemakaian korset pada dasarnya membahayakan kesehatan. Meski membentuk tubuh seorang perempuan sesuai standar kecantikan di masa itu, korset membuat susah bernapas, & pada beberapa kasus ekstrim menyebabkan terjadinya dislokasi organ. Tak sulit bagi perempuan untuk meninggalkan kebiasaan yg sungguh menyiksa tersebut. Hasilnya, sebanyak 28.000 ton logam berhasil dialih-fungsikan untuk keperluan industri perang. Jumlah itu cukup untuk membuat dua buah kapal perang besar.

Alternatif Lainnya
Perempuan harus menemukan alternatif untuk membungkus dada mereka. Pada saat inilah Mary Phelps Jacob, seorang sosialita Amerika, mulai memperkenalkan bra modern yg pertama pada 1910. Jacob bermaksud menghadiri sebuah pesta besar dengan mengenakan sebuah gaun malam tipis berpotongan dada rendah. Rangka korset dari tulang ikan hiu yg hendak dikenakannya mengganggu keindahan gaun yg dipersiapkan sejak jauh hari.




Mary Phelps Jacob dengan Bra ciptaannya



Bersama salah seorang pelayannya, dia membuat pakaian dalam dari dua saputangan sutra yg disatukan dengan pita merah muda. desain ini kemudian menjadi populer di lingkaran pergaulan Jacobs & kemudian dipatenkan pada 1914.

Tren fashion kemudian bergeser dari bentuk tubuh montok (yg dimodifikasi dengan menggunakan korset) ke bentuk tubuh kurus dengan dada rata. Gaya yg dianggap modern saat itu adalah gaya busana perempuan yg dibuat praktis tanpa menggunakan banyak bahan & membuat perempuan lebih mudah bergerak.



Pergeseran Tren & Ukuran Baku
Pergeseran tren ini diikuti kian aktifnya perempuan di berbagai lapangan pekerjaan. Perempuan yg mengikuti fashion, yg dianggap mencerminkan pemberontakan itu, kemudian lazim disebut flapper. Bra dengan bentuk modern ini kemudian mulai diproduksi secara massal pada 1920-n. Tapi produksi masal itu belum memperhatikan ukuran individual masing-masing perempuan. Barulah pada 1922 perempuan bisa mengenakan kutang dengan lebih nyaman ketika Ida & William Rosenthal merevolusi bentuk bra.




Ida Rosenthal bersama peraga merevolusi bentuk bra




Beberapa konsep bra di masa Ida Rosenthal



Mereka menciptakan ukuran baku bra yg terdiri dari lingkar linear rusuk & ukuran volume dada (cup size) dengan menggunakan abjad (A, B, C, d, & seterusnya). Ukuran A sama dengan delapan ons cairan, sementara B setara dengan 13 ons, & C sama dengan 21, & seterusnya. Ida & William kemudian mendirikan perusahaan bra Maidenform yg beroleh kesuksesan luar biasa & menjadikan pasangan Rosenthal jutawan. Maidenform masih berdiri hingga sekarang.




Salah satu iklan promosi dari Maidenform pada tahun 50 – 60an



Peran Bra, Emansipasi Wanita Hingga Kaum Feminis
Bra menjadi bagian dari busana sehari-hari perempuan hingga muncul revolusi pemikiran tentang peran perempuan. di Amerika, revolusi ini dimulai ketika buku Feminine Mystique karya Betty Frie& terbit pada 1963. Buku itu mempertanyakan peran perempuan, yg seolah dikembalikan ke ranah domestik oleh sistem masyarakat ketika itu.

Hal ini berlanjut hingga 1970-n di mana protes atas ikon-ikon yg dianggap mengekang perempuan dipertanyakan oleh kaum feminis. Germaine Greer, salah seorang feminis intelektual, menyatakan bahwa, Bra adalah sebuah ciptaan yg menggelikan.

Sebagai dukungan atas pemikiran itu, banyak perempuan memutuskan untuk tak lagi mengenakan bra. Sedikit banyak hal ini cukup memukul industri bra. Ida Rosenthal, sang industrialis pakaian dalam, hanya menjawab dengan santai, Kita adalah sebuah demokrasi. Sah-sah saja kalau orang berpakaian or telanjang. Tapi setelah usia 35, bentuk tubuh perempuan tak mendukungnya untuk tidak mengenakan bra. Waktu berpihak kepada saya. Belakangan kata-kata Ida itu terbukti ada benarnya.

Terus Berkembang
Meski sempat mengalami hambatan, industri bra terus berkembang. Apalagi ketika Madonna mengenakan sebuah kostum bra yg meruncing di bagian dada. Kostum itu dibuatkan khusus oleh perancang Prancis Jean-Paul Gaultier untuk tur Blonde Ambition pada 1990.

Sementara Itu Di Indonesia
Pada awal abad ke-19, menutup dada belum jadi kelaziman di Indonesia. Kebiasaan mengenakan kutang diperkenalkan Belanda. dalam novelnya, Pangeran diponegoro, Remy Sylado menjelaskan asal-muasal istilah kutang.



Saat itu, dalam proyek pembangunan jalan raya pos Anyer-Panarukan, Belanda mempekerjakan budak perempuan & laki-laki. don Lopez, seorang pejabat Belanda, melihat budak perempuan bertelanjang dada. dia kemudian memotong secarik kain putih & memberikannya kepada salah seorang di antara mereka sembari berkata dalam bahasa Prancis:

tutup bagian yg berharga (coutant) itu. Berkali-kali dia mengatakan coutant.. coutant yg kemudian terdengar sebagai kutang oleh para pekerja.

Di berbagai negara bra/BH disebut dengan cara berbeda-beda. di Prancis penahan dada itu disebut soutien-gorge (penopang tenggorokan), di Spanyol sujetar (menopang). di Jerman bustenhalter, di Swedia bysthallare, & di Belanda bustehoudersemuanya berarti penopang dada. Sementara dalam bahasa Esperanto (Rusia) bra disebut mamzono yg artinya sabuk dada.

N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten Sejarah Asal Mula Bra dan Kutang diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
 
Top