Tepat 24 tahun lalu, pada gelaran Serie A Italia musim 1991/92, "The Dream Team" AC Milan yang sempat nir gelar mayor di musim 1990/91, sukses menyambung lagi kejayaannya dengan berhasil meraih Scudetto ke-12 lewat cara yang luar biasa.
Diperkuat oleh tiga serangkai asal Belanda yang kala itu masih berada di puncak karier, Ruud Gullit, Marco Van Basten, dan Frank Rijkaard, Milan pun mendapat julukan baru yakni "The Invincibles”. Julukan itu merujuk pada I Rossonerri yang begitu perkasa dengan menyudahi kompetisi tanpa kalah sekali pun!
Tak heran bila di sepanjang musim status capolista (puncak klasemen) terus Milan genggam. Mereka bahkan sanggup memastikan gelar Scudetto secara dini, ketika Serie A masih menyisakan dua giornata lagi.
Kepastian Scudetto itu terasa spesial, karena Milan merayakannya di markas salah satu tim terkuat Serie A, Napoli, yakni San Paolo.
Perlu diketahui, Milan hanya sanggup menang dua kali di San Paolo dalam 10 musim sebelumnya. Sehingga publik pun sempat meragukan tim asuhan Fabio Capello bisa memastikan gelar di sana.
Namun Milan dengan mental juaranya disertai keunggulan kualitas skuat sukses menunjukkan kelas dan kepantasan Scudetto di depan puluhan ribu publik San Paolo.
Milan yang hanya butuh hasil seri guna memastikan gelar, menjalani laga dengan sangat baik. Unggul terlebih dahulu melalui Rijkaard di menit ke-37, Si Setan Merah lantas bertahan ala "cattenaccio" dengan sangat rapat dan disiplin. Mereka bahkan nyaris menggandakan keunggulan andai penalti Van Basten di babak kedua tak ditangkis kiper Napoli, Giovanni Galli.
Pada akhirnya Napoli yang bangkit dan mengepung pertahanan Milan sepanjang paruh kedua mampu menyamakan skor menjadi 1-1. Adalah tandukan Laurent Blanc di menit 62 yang jadi penyebabnya, hingga kemudian jadi kedudukan akhir pertandingan.
Tapiternyata itu tak cukup membendung kepastian Scudetto ke-12 Milan di San Paolo. Hasil imbang Juventus di Parma, yang merupakan antagonis utama perburuan gelar, membuat jarak enam poin dengan Il Diavolo Rosso tak mungkin lagi dikejar di sisa dua giornata. Perlu diketahui bahwa kemenangan di Serie A dahulu hanya dinilai dua poin.
Raihan gelar itu pun jadi awal mula hat-trick Scudetto Milan, yang diwarnai dengan rekor 58 laga tak terkalahkan di Serie A plus satu gelar Liga Champions.
Bagi pengguna news app Goal dapat menyimak cuplikan pertandingan Liga Primer Inggris, Serie A Italia, dan Ligue 1 Prancis di sini.
liga italia seri a b, liga italia era digital, liga italia tabla, liga italia terkini, liga italia tvri, liga italia klasemen, Sejarah Hari Ini (10 Mei): Kisah The Invincibles AC Milan
Diperkuat oleh tiga serangkai asal Belanda yang kala itu masih berada di puncak karier, Ruud Gullit, Marco Van Basten, dan Frank Rijkaard, Milan pun mendapat julukan baru yakni "The Invincibles”. Julukan itu merujuk pada I Rossonerri yang begitu perkasa dengan menyudahi kompetisi tanpa kalah sekali pun!
Tak heran bila di sepanjang musim status capolista (puncak klasemen) terus Milan genggam. Mereka bahkan sanggup memastikan gelar Scudetto secara dini, ketika Serie A masih menyisakan dua giornata lagi.
Kepastian Scudetto itu terasa spesial, karena Milan merayakannya di markas salah satu tim terkuat Serie A, Napoli, yakni San Paolo.
Perlu diketahui, Milan hanya sanggup menang dua kali di San Paolo dalam 10 musim sebelumnya. Sehingga publik pun sempat meragukan tim asuhan Fabio Capello bisa memastikan gelar di sana.
SIMAK JUGA
Sejarah Hari Ini (8 Mei)
Sejarah Hari Ini (7 Mei)
Sejarah Hari Ini (9 Mei)
Sejarah Hari Ini (8 Mei)
Sejarah Hari Ini (7 Mei)
Sejarah Hari Ini (9 Mei)
Namun Milan dengan mental juaranya disertai keunggulan kualitas skuat sukses menunjukkan kelas dan kepantasan Scudetto di depan puluhan ribu publik San Paolo.
Milan yang hanya butuh hasil seri guna memastikan gelar, menjalani laga dengan sangat baik. Unggul terlebih dahulu melalui Rijkaard di menit ke-37, Si Setan Merah lantas bertahan ala "cattenaccio" dengan sangat rapat dan disiplin. Mereka bahkan nyaris menggandakan keunggulan andai penalti Van Basten di babak kedua tak ditangkis kiper Napoli, Giovanni Galli.
Pada akhirnya Napoli yang bangkit dan mengepung pertahanan Milan sepanjang paruh kedua mampu menyamakan skor menjadi 1-1. Adalah tandukan Laurent Blanc di menit 62 yang jadi penyebabnya, hingga kemudian jadi kedudukan akhir pertandingan.
Tapiternyata itu tak cukup membendung kepastian Scudetto ke-12 Milan di San Paolo. Hasil imbang Juventus di Parma, yang merupakan antagonis utama perburuan gelar, membuat jarak enam poin dengan Il Diavolo Rosso tak mungkin lagi dikejar di sisa dua giornata. Perlu diketahui bahwa kemenangan di Serie A dahulu hanya dinilai dua poin.
Raihan gelar itu pun jadi awal mula hat-trick Scudetto Milan, yang diwarnai dengan rekor 58 laga tak terkalahkan di Serie A plus satu gelar Liga Champions.
Bagi pengguna news app Goal dapat menyimak cuplikan pertandingan Liga Primer Inggris, Serie A Italia, dan Ligue 1 Prancis di sini.
liga italia seri a b, liga italia era digital, liga italia tabla, liga italia terkini, liga italia tvri, liga italia klasemen, Sejarah Hari Ini (10 Mei): Kisah The Invincibles AC Milan