• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Liga Spanyol Sejarah Hari Ini (11 November): Masih Ingat Maniche?

Bola

SBOBET
Journalist
Masih ingatkah Anda dengan pesepakbola bernama Maniche? Bagi Anda yang sudah menggemari sepakbola sejak periode awal milenium, pasti tak asing dengan sosok gelandang enerjik asal Portugal satu itu.

Tepat pada hari ini, 11 November 2014, pemain yang gemar mengenakan bandana di kepalanya itu merayakan hari ulang tahunnya yang ke-37. Perjalanan hebatnya sebagai pesepakbola membuat dirinya masih sangat dicintai dan dikenang di Portugal.

Kisah Maniche bermula di tim junior Benfica pada musim 1995/96. Sempat dipinjamkan ke FC Alverca selama tiga musim, pemain yang mengawali kariernya sebagai winger itu kemudian kembali ke klub induknya pada musim 1999/00.

Menjelma sebagai bintang tiga musim lamanya di Estadio Da Luz, pemain bernama asli Nuno Ricardo de Oliveira Ribeiro, kemudian dijuluki Maniche. Julukan itu merujuk pada permainannya yang mrip legenda As Aguias di periode 1980-an, Michael Manniche. Pada akhirnya julukan itu terus melekat dan jadi nama panggungnya di dunia sepakbola.

Karier Maniche kemudian mencapai puncaknya bersama FC Porto, yang mulai dibelanya sejak musim 2002/03. Manajer Do Dragaoes kala itu, Jose Mourinho, kemudian menggeser posisinya sebagai winger menjadi seorang gelandang tengah.

Hasilnya? Sungguh brilian, karena di musim perdananya Maniche jadi sosok sentral melejitnya Porto di liga domestik dan Eropa. Tak main-main karena kontribusi krusialnya, tim berjuluk Poristas itu sukses merengkuh empat gelar sekaligus, meliputi Piala Super Portugal, Piala Portugal, Liga Portugal, dan Piala UEFA.

Segalanya makin menjadi manakala Porto kembali diantarkannya panen gelar di musim selanjutnya, yakni 2003/04. Tim asuhan The Special One, meraih Piala Super Portugal, Liga Portugal, dan yang paling sensasional adalah Liga Champions, dengan membantai AS Monaco 3-0 di partai puncak.


Maniche jadi bagian dari skuat emas Porto di musim 2003/04

Kegemilangannya di level klub berlanjut ke tim nasional Portugal. Bersama rekannya di Porto, macam Jose Bosingwa, Costinha, dan Deco, ia bahu-membahu mengantarkan Seleccao tampil brilian di Euro 2004, yang digelar di negaranya sendiri. Sayangnya mereka kalah dari Yunani di partai puncak.

Maniche kemudian jadi salah satu pemain yang paling menonjol dalam turnamen tersebut. Ia mencetak dua gol, dan gol-nya dalam kemenangan 2-0 atas Belanda di babak semi-final, terpilih sebagai gol terbaik turnamen.

Performa puncaknya terus bertahan hingga pagelaran Piala Dunia 2006 di Jerman. Maniche sukses membawa Portugal keluar sebagai semi-finalis turnamen. Gol semata wayangnya (lagi-lagi) ke gawang Belanda, yang meloloskan tim asuhan Luiz Felipe Scolari ke babak perempat-final, juga bakal selalu dikenang.

Setelahnya performa Maniche terus meredup, hingga kerap berpindah klub dari Dynamo Moskow, Chelsea, Atletico Madrid, FC Koln, hingga berakhir di Sporting Lisbon pada 6 Juli 2011, karena cedera yang tak kunjung sembuh.

Selepas gantung sepatu sebagai pesepakbola, kini Mancihe disibukkan dengan peran barunya sebagai asisten pelatih di klub Pacos de Ferreira. Ia mendampingi mantan duet sehatinya di lini tengah, Costinha, yang menduduki jabatan sebagai pelatih.

liga spanyol table, klasemen, seri b, malam ini, terkini, divisi 2, Sejarah Hari Ini (11 November): Masih Ingat Maniche?
 
Top