Pada 15 Januari empat tahun silam, catatan penampil termuda untuk Schalke 04 yang telah bertahan lebih dari tiga setengah dasawarsa mesti ditulis ulang.
Dalam laga kandang Die Konigsblauen melawan Hamburg SV pada putaran ke-18 Bundesliga Jerman 2010/11, saat permainan tinggal menyisakan tujuh menit, pelatih Felix Magath menurunkan seorang bocah berusia 17 tahun 117 hari, menggantikan Ivan Rakitic.
Tak ada kontribusi spesial dari sang youngster kala itu. Ia tak kuasa menghindarkan Schalke dari kekalahan 1-0 yang ditentukan gol semata wayang Ruud van Nistelrooy di menit ke-53.
Namun sejarah telah tercipta. Julian Draxler mematahkan rekor Rudiger Abramczik sebagai debutan termuda Die Knappen. Ia lebih belia 57 hari dari Abramczik saat melakoni aksi perdana untuk klub pada 1973.
Kendati gagal membuat impak instan, tentunya bukan tanpa alasan Magath berani memberikan kesempatan kepada Draxler. Lahir di kota Gladbeck, sekitar 11 km dari Gelsenkirchen, pada 20 September 1993, Draxler bergabung dengan akademi Schalke pada usia delapan tahun dan bakatnya terlihat sangat menonjol di antara kawan-kawannya.
Dia cepat, menggunakan kedua kaki dengan sama baiknya, punya tembakan keras, juga etos kerja tinggi.
Hanya sepekan usai debut profesionalnya, Draxler kembali masuk buku sejarah. Ia dipasang sejak menit pertama kontra tuan rumah Hannover 96 dan dengan demikian, menjadi pemain outfield termuda kedua yang melakoni start di Bundesliga setelah Nuri Sahin (Borussia Dortmund).
Kali ini kehadiran Draxler di lapangan berbuah manis untuk Die Knappen, yang membawa pulang angka penuh dari HDI-Arena lewat skor 1-0.
Nama Draxler kian melesat setelah tiga hari kemudian ia melesakkan gol perdana untuk klub sekaligus jadi pahlawan kemenangan 3-2 atas Nurnberg di babak perempat-final DFB-Pokal. Usai skor imbang 2-2 mengiringi laga dalam waktu normal, Draxler disuntikkan pada menit ke-116 dan hanya tiga menit berselang ia memastikan adu penalti tak perlu digelar dengan aksinya menjebol gawang Raphael Schafer.
Sang starlet pun makin rutin bermain dan ia menuntaskan kampanye 2010/11 dengan spesial. Masuk starting line-up dalam partai final Pokal menghadapi Duisburg, tembakan voli Draxler dari luar kotak membuka skor untuk Schalke, yang akhirnya memetik kemenangan komprehensif 5-0 untuk menjadi kampiun.
Tak salah kalau label Das Wunderkind alias Si Anak Ajaib disematkan padanya!
liga jerman, u19, hari ini, logo, seri b, malam ini, klasemen, Sejarah Hari Ini (15 Januari): Debut Si Anak Ajaib, Julian Draxler
Dalam laga kandang Die Konigsblauen melawan Hamburg SV pada putaran ke-18 Bundesliga Jerman 2010/11, saat permainan tinggal menyisakan tujuh menit, pelatih Felix Magath menurunkan seorang bocah berusia 17 tahun 117 hari, menggantikan Ivan Rakitic.
Tak ada kontribusi spesial dari sang youngster kala itu. Ia tak kuasa menghindarkan Schalke dari kekalahan 1-0 yang ditentukan gol semata wayang Ruud van Nistelrooy di menit ke-53.
Namun sejarah telah tercipta. Julian Draxler mematahkan rekor Rudiger Abramczik sebagai debutan termuda Die Knappen. Ia lebih belia 57 hari dari Abramczik saat melakoni aksi perdana untuk klub pada 1973.
Kendati gagal membuat impak instan, tentunya bukan tanpa alasan Magath berani memberikan kesempatan kepada Draxler. Lahir di kota Gladbeck, sekitar 11 km dari Gelsenkirchen, pada 20 September 1993, Draxler bergabung dengan akademi Schalke pada usia delapan tahun dan bakatnya terlihat sangat menonjol di antara kawan-kawannya.
Dia cepat, menggunakan kedua kaki dengan sama baiknya, punya tembakan keras, juga etos kerja tinggi.
Hanya sepekan usai debut profesionalnya, Draxler kembali masuk buku sejarah. Ia dipasang sejak menit pertama kontra tuan rumah Hannover 96 dan dengan demikian, menjadi pemain outfield termuda kedua yang melakoni start di Bundesliga setelah Nuri Sahin (Borussia Dortmund).
Kali ini kehadiran Draxler di lapangan berbuah manis untuk Die Knappen, yang membawa pulang angka penuh dari HDI-Arena lewat skor 1-0.
Langsung membantu klub menjuarai DFB-Pokal pada musim debutnya.
Nama Draxler kian melesat setelah tiga hari kemudian ia melesakkan gol perdana untuk klub sekaligus jadi pahlawan kemenangan 3-2 atas Nurnberg di babak perempat-final DFB-Pokal. Usai skor imbang 2-2 mengiringi laga dalam waktu normal, Draxler disuntikkan pada menit ke-116 dan hanya tiga menit berselang ia memastikan adu penalti tak perlu digelar dengan aksinya menjebol gawang Raphael Schafer.
Sang starlet pun makin rutin bermain dan ia menuntaskan kampanye 2010/11 dengan spesial. Masuk starting line-up dalam partai final Pokal menghadapi Duisburg, tembakan voli Draxler dari luar kotak membuka skor untuk Schalke, yang akhirnya memetik kemenangan komprehensif 5-0 untuk menjadi kampiun.
Tak salah kalau label Das Wunderkind alias Si Anak Ajaib disematkan padanya!
liga jerman, u19, hari ini, logo, seri b, malam ini, klasemen, Sejarah Hari Ini (15 Januari): Debut Si Anak Ajaib, Julian Draxler