• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Liga Jerman Sejarah Hari Ini (18 Agustus): Just Fontaine, Legenda Di Balik Gemerlap Pele

Bola

SBOBET
Journalist
Gelaran Piala Dunia 1958 di Swedia akan selalu dikenang sebagai Piala Dunia-nya Edson Arantes do Nascimento, yang lebih dikenal dengan panggilan "Pele". Di usianya yang baru menginjak 17 tahun, legenda terbesar Brasil itu tampil sensasional.

Pele seakan sendirian mengantarkan Seleccao merengkuh Piala Dunia pertamanya di sepanjang sejarah. Torehan enam gol yang di antaranya disertai tendangan salto di partai final, membuatnya jadi pemain terbaik turnamen sekaligus mematri namanya sebagai legenda.

Gemerlap Pele bahkan sanggup meredupkan sinar pemain lain yang juga tampil fantastis, salah satunya adalah top skor turnamen, Just "Justo" Fontaine. Padahal mantan penggawa timnas Prancis yang hari ini tepat berusia 83 tahun itu, menorehkan rekor yang hingga detik ini tak sanggup disamai pemain lain.

Hanya dari satu edisi Piala Dunia, Fontaine secara luar biasa sanggup menorehkan 13 gol! Pencapaian yang bahkan tak mampu dilakukan oleh bomber legendaris Piala Dunia, macam Gerd Muller, Diego Maradona, Ronaldo, Miroslav Klose, bahkan Pele sendiri.



Ironisnya, Fontaine yang seorang Maroko -- negara koloni Prancis -- sejatinya nyaris saja tak diikutkan ke Piala Dunia 1958. Pelatih Le Bleus, Albert Batteaux, menjadikannya pemain yang diseleksi paling akhir bersaing dengan bomber lain, Rene Bliard.

Mereka diuji dalam sebuah partai uji coba, di mana satu yang terbaik akan dipilih. Namun rezeki memang tak ke mana, jelang digelarnya seleksi Bliard malah cedera. Fontaine otomatis dipilih masuk skuat final yang diterbangkan ke Swedia.

Hebatnya ketika turnamen digelar, Fontaine yang saat itu masih berusia 24 tahun sanggup menembus starting XI. Dengan selalu meminjam sepatu rekannya, Stephane Bruey, yang merupakan pemain cadangan, dirinya membuktikan bahwa Batteaux tak salah memercayainya.

Torehan hat-trick langsung dibuat Fontaine pada matchday perdana hadapi Paraguay. Ia melanjutkannya dengan menjebol jala Yugoslavia dan Skotlandia untuk antarkan Prancis lolos sebagai juara Grup 2.

SIMAK JUGA
Sejarah Hari Ini 17 Agustus 2015
Sejarah Hari Ini 16 Agustus 2015
Sejarah Hari Ini 15 Agustus 2015

Di babak gugur peran krusial Fontaine sama sekali tak pudar. Pada fase perempat-final menghadapi Irlandia Utara, ia menceploskan sepasang gol untuk membawa Prancis menang telak 4-0.

Sayang keajaiban yang dihadirkan Fontaine harus terhenti di babak semi-final ketika bertemu Brasil. Peraturan lawas membuat Tim Ayam Jantan dipermak Tim Samba -- dengan Pele-nya lewat skor 5-2, kendati Fontaine sempat menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

"Prancis kalah karena kami hanya bermain dengan sepuluh pemain di babak kedua. Padahal saya sempat menyetarakan keadaan menjadi 1-1. Sayang rekan saya, Robert Jonquet, harus keluar karena cedera. Peraturan sepakbola kala itu tak mengizinkan sebuah tim mengganti pemain yang cedera," kisah Fontaine dalam wawancaranya dengan Lemonde.

Kekecewaan Fontaine lantas dilampiaskan dalam duel perebutan tempat ketiga, tatkala Prancis membabat habis Jerman Timur 6-3. Ia mengamuk dengan torehkan quat-trick untuk mengakhiri kompetisi sebagai top skor, lewat koleksi 13 gol.



Dilihat dari perjalanan kariernya yang tergolong singkat, 12 tahun, Fontaine tak bisa dicap sebagai pemain one-hit wonder. Penampilannya di level klub urung dibilang mengecewakan.

Fontaine adalah alasan utama kejayaan masa lalu klub tradisional Prancis, Stade de Reims. Selama enam musim masa pengabdiannya, ia mempersembahkan tiga gelar divisi satu Prancis dan satu Piala Prancis.

Fontaine juga jadi pahlawan kejaiban Reims menembus babak final Piala Champions 1958/59. Ia tampil sebagai top skor turnamen lewat sumbangsih sepuluh gol, tapi gagal membawa klubnya jadi kampiun karena kalah dari Real Madrid.

Kini Fontaine sudah berusia 83 tahun dan makin sulit untuk terus aktif dalam berbagai kegiatan sepakbola. Walau begitu, statusnya sebagai salah satu legenda sepakbola Prancis dan dunia takkan lekang oleh waktu.

Akhir kata, Joyeux Anniversaire Justo!

JUST "JUSTO" FONTAINE​



Nama lengkap: Just "Justo" Fontaine
Posisi: Penyerang
Tempat, tanggal lahir: Marrakech, Maroko, 18 Agustus 1933​
Koleksi Gelar (Klub):

OGC Nice: 1 Divisi Satu Prancis (1955/56), 1 Piala Prancis (1953/54)

Stade de Reims: 2 Divisi Satu Prancis (1957/58, 1959/60, 1961/62), 1 Piala Prancis (1957/58)

Individu:

Top Skor Divisi Satu Prancis: 1957/58, 1959/60
Top Skor Piala Dunia: 1958
All-Star Piala Dunia: 1958
Top Skor Piala Champions: 1958/59
FIFA 100: 2004


Karier klub:
USM Casablanca (1950-1953)
OGC Nice (1953-1956)
Stade de Reims (1956-1952)

Karier timnas:

Prancis (1953-1960)



48 penampilan/62 gol
69/43
131/122


21 penampilan/30 gol

liga jerman, u19, hari ini, logo, seri b, malam ini, klasemen, Sejarah Hari Ini (18 Agustus): Just Fontaine, Legenda Di Balik Gemerlap Pele
 
Top