Ya, dia adalah salah satu legenda sepakbola asal Cili yang meraih kesuksesan ketika merantau di Eropa.
Lahir di Maipu, Cili pada 18 Januari 1967, Zamorano sudah mulai menekuni sepakbola sejak bangku sekolah tetapi fisiknya yang kurang memadai membuatnya tidak banyak mendapatkan sorotan. Namun, pemain yang dijuluki Bam Bam (mengacu pada tokoh Flinstone) tersebut tidak menyerah dan akhirnya mulai mendapatkan kesempatan dengan bergabung dengan klub Chilean Primera Division, Cobresal, pada usia 17 tahun.
Selama lima tahun di sana, ia memperlihatkan potensi yang brilian. Hingga akhirnya bakat Zamorano akhirnya tercium di luar negeri, ia menarik minat St Gallen untuk merekrutnya secara permanen, dan pada 1988 ia direkrut ke Swiss, di mana sinarnya semakin cemerlang dengan mencetak 34 gol dalam 58 pertandingan.
Catatan golnya membuat Sevilla menariknya ke kasta tertinggi sepakbola Spanyol pada 1990. Di sana, ia langsung memberi bukti kualitasnya dengan mencetak 21 gol dalam 59 pertandingan. Alhasil, klub raksasa Real Madrid memboyongnya dengan banderol $5 juta.
Musim pertamanya di Santiago Bernabeu berjalan gemilang, Zamorano mengemas 26 gol dalam 34 pertandingan, termasuk mengantar klub meraih juara Copa del Rey. Sinarnya berlanjut di musim 1994/95, di mana ia menyandang status top skor liga dan mengantar Los Blancos juara La Liga untuk menghentikan dominasi Barcelona selama empat musim beruntun.
Sejak saat itu, kualitas Zamorano semakin diakui oleh dunia, terutama kemampuannya di udara yang sangat tangguh. Total ia mencetak 77 gol dalam 137 pertandingan bersama Madrid sebelum hengkang ke FC Internazionale pada 1996.
Bersama La Beneamata, Zamorano terus menunjukkan ketajamannya. Ia berhasil mengantar tim meraih juara Piala UEFA pada 1998 dengan menaklukkan Lazio 3-0, di mana dia mencetak gol pembuka.
Hal unik yang terjadi saat Zamorano berada di Giuseppe Meazza tentu berkaitan dengan nomor punggungnya. Saat tiba di Inter, ia memakai nomor sembilan yang merupakan tanda striker utama klub. Namun, Inter mendatangkan Roberto Baggio dua musim kemudian, dan pemain asal Italia itu mengambil nomor sepuluh yang dipakai oleh striker Brasil, Ronaldo.
Alhasil, sang Phenomenon itu 'merebut' nomor sembilan dari Zamorano, dan itu juga sedikit terpaksa karena kontraknya dengan Nike mengharuskan Ronaldo berbuat demikian. Tetapi, Bam Bam tidak habis akal, dia akhirnya mengenakan nomor punggung 18 dengan tambahan '+' di antara kedua angka, sehingga secara matematis, ia masih memakai nomor punggungnya.
Zamorano bertahan di Inter selama empat musim, mencetak 25 gol dalam 101 pertandingan, sebelum akhirnya hengkang ke America dan akhirnya menuntaskan karirnya di Cili bersama Colo-Colo pada 2003.
Zamorano menjadi idola di Cili dan dunia bukan hanya karena catatan impresifnya di level klub, tetapi juga ketika bermain dengan timnas. Ia menjalani debut pada usia 20 tahun saat menang atas Peru dengan skor 3-1 dalam laga uji coba, saat itu Zamorano juga menyumbangkan satu gol.
Meski tidak bisa mengantar negaranya meraih juara di turnamen bergengsi, ia (dan Marcelo Salas) membuat lini depan Cili menjadi salah satu lini serang yang paling ditakuti oleh negara-negara lain. Total, ia mencetak 34 gol dari 69 laga bersama tim nasional.
liga spanyol table, klasemen, seri b, malam ini, terkini, divisi 2, Sejarah Hari Ini (18 Januari): Selamat Ulang Tahun, Ivan Zamorano!
Lahir di Maipu, Cili pada 18 Januari 1967, Zamorano sudah mulai menekuni sepakbola sejak bangku sekolah tetapi fisiknya yang kurang memadai membuatnya tidak banyak mendapatkan sorotan. Namun, pemain yang dijuluki Bam Bam (mengacu pada tokoh Flinstone) tersebut tidak menyerah dan akhirnya mulai mendapatkan kesempatan dengan bergabung dengan klub Chilean Primera Division, Cobresal, pada usia 17 tahun.
Selama lima tahun di sana, ia memperlihatkan potensi yang brilian. Hingga akhirnya bakat Zamorano akhirnya tercium di luar negeri, ia menarik minat St Gallen untuk merekrutnya secara permanen, dan pada 1988 ia direkrut ke Swiss, di mana sinarnya semakin cemerlang dengan mencetak 34 gol dalam 58 pertandingan.
Catatan golnya membuat Sevilla menariknya ke kasta tertinggi sepakbola Spanyol pada 1990. Di sana, ia langsung memberi bukti kualitasnya dengan mencetak 21 gol dalam 59 pertandingan. Alhasil, klub raksasa Real Madrid memboyongnya dengan banderol $5 juta.
Musim pertamanya di Santiago Bernabeu berjalan gemilang, Zamorano mengemas 26 gol dalam 34 pertandingan, termasuk mengantar klub meraih juara Copa del Rey. Sinarnya berlanjut di musim 1994/95, di mana ia menyandang status top skor liga dan mengantar Los Blancos juara La Liga untuk menghentikan dominasi Barcelona selama empat musim beruntun.
Sejak saat itu, kualitas Zamorano semakin diakui oleh dunia, terutama kemampuannya di udara yang sangat tangguh. Total ia mencetak 77 gol dalam 137 pertandingan bersama Madrid sebelum hengkang ke FC Internazionale pada 1996.
Bersama La Beneamata, Zamorano terus menunjukkan ketajamannya. Ia berhasil mengantar tim meraih juara Piala UEFA pada 1998 dengan menaklukkan Lazio 3-0, di mana dia mencetak gol pembuka.
Hal unik yang terjadi saat Zamorano berada di Giuseppe Meazza tentu berkaitan dengan nomor punggungnya. Saat tiba di Inter, ia memakai nomor sembilan yang merupakan tanda striker utama klub. Namun, Inter mendatangkan Roberto Baggio dua musim kemudian, dan pemain asal Italia itu mengambil nomor sepuluh yang dipakai oleh striker Brasil, Ronaldo.
Alhasil, sang Phenomenon itu 'merebut' nomor sembilan dari Zamorano, dan itu juga sedikit terpaksa karena kontraknya dengan Nike mengharuskan Ronaldo berbuat demikian. Tetapi, Bam Bam tidak habis akal, dia akhirnya mengenakan nomor punggung 18 dengan tambahan '+' di antara kedua angka, sehingga secara matematis, ia masih memakai nomor punggungnya.
Zamorano bertahan di Inter selama empat musim, mencetak 25 gol dalam 101 pertandingan, sebelum akhirnya hengkang ke America dan akhirnya menuntaskan karirnya di Cili bersama Colo-Colo pada 2003.
Zamorano menjadi idola di Cili dan dunia bukan hanya karena catatan impresifnya di level klub, tetapi juga ketika bermain dengan timnas. Ia menjalani debut pada usia 20 tahun saat menang atas Peru dengan skor 3-1 dalam laga uji coba, saat itu Zamorano juga menyumbangkan satu gol.
Meski tidak bisa mengantar negaranya meraih juara di turnamen bergengsi, ia (dan Marcelo Salas) membuat lini depan Cili menjadi salah satu lini serang yang paling ditakuti oleh negara-negara lain. Total, ia mencetak 34 gol dari 69 laga bersama tim nasional.
liga spanyol table, klasemen, seri b, malam ini, terkini, divisi 2, Sejarah Hari Ini (18 Januari): Selamat Ulang Tahun, Ivan Zamorano!