Mengingat Nicolas Anelka, pikiran kita akan langsung tertuju pada seorang pesepakbola yang gemar melanglang buana alias sering sekali gonta-ganti klub. Sejak memutuskan pensiun pada 2015, Anelka telah berkelana di 13 klub di tujuh negara yang berbeda.
Salah satu kepindahan Anelka yang fenomenal terjadi pada 17 tahun yang lalu, tepatnya pada 2 Agustus 1999 silam ketika penyerang Prancis itu hijrah ke klub tersukses di Eropa, Real Madrid, di saat usianya masih 20 tahun.
Anelka ketika itu memang sangat menjanjikan. Mengawali karier junior dan profesional di klub kampung halamannya, Paris Saint-Germain, Anelka kemudian diboyong Arsene Wenger ke Arsenal pada awal tahun 1997. Tak disangka, sang penyerang muda dengan cepat menggeser legenda klub Ian Wright dari Starting XI dan mencetak gol-gol penting untuk The Gunners.
Sayang, di musim panas 1999, Anelka mengalami masalah, yakni hubungannya yang kurang harmonis dengan Wenger, fans, dan media Inggris. Julukan Le Sulk (Si Perajuk) pun bergaung di periode ini sehingga Anelka memantapkan hati untuk meninggalkan Highbury. Anelka sempat santer dikaitkan dengan Lazio, namun pada akhirnya Madrid yang memenangkan perburuan.
Seiring proses kepindahannya ke Madrid tuntas, Anelka sempat menimbulkan kehebohan kecil dengan jawabannya ketika ditanya media apakah ia akan menonton Arsenal di laga Charity Shield. "Untuk apa saya harus menonton mereka? Saya sudah bukan lagi bagian dari Arsenal dan laga itu tidak membuat saya tertarik. Persetan dengan orang-orang Inggris!” ujarnya ketus.
Madrid memboyong Anelka dengan banderol cukup mahal, £23 juta – berkali-kali lipat dari saat Arsenal merekrutnya dari PSG senilai £500 ribu, dua tahun sebelumnya. Ia menyepakati kontrak tujuh tahun di klub ibu kota Spanyol itu.
Transfer tidak berhenti di situ karena Madrid juga bersedia melepas strikernya, Davor Suker, ke arah sebaliknya. Secara bersamaan, striker Kroasia sekaligus peraih Sepatu Emas di Piala Dunia 1998 itu diangkut ke Arsenal dengan nilai transfer £3,5 juta.
Suker sebelumnya telah memperkuat Madrid selama tiga tahun dan membantu Los Blancos merengkuh titel La Liga Spanyol dan Liga Champions. Namun konflik dengan pelatih Madrid kala itu, John Toshack, dan juga kedatangan Anelka membuat Suker dipersilakan meninggalkan Santiago Bernabeu.
Wenger menyambut positif kehadiran Suker meski sang striker sudah berusia 31 tahun. "Davor adalah talenta spesial yang siap membantu kami menghadapi musim baru. Dia adalah striker berkualitas yang sangat berpengalaman di Liga Champions dan tak diragukan lagi akan menjadi aset. Dia juga luar biasa di Piala Dunia,” ungkapnya.
Meski demikian, kenyataan tidak semanis ucapan Wenger. Striker berjuluk Sukerman ini hanya bertahan semusim di Arsenal setelah hanya mengemas 11 gol sebelum kemudian pindah ke klub London lainnya, West Ham United, di musim berikutnya.
Kondisi lebih menyedihkan dialami Anelka. Seperti halnya Suker, Anelka hanya bertahan satu tahun bersama Madrid dan diperparah dengan satu insiden jelang akhir musim 1999/00 di mana ia menolak berlatih karena berkonflik dengan pelatih Vicente Del Bosque sehingga terkena skors dari klub. Meski turut membantu Madrid memenangi Liga Champions, Anelka pada akhirnya dikembalikan ke PSG pada musim panas 2000.
liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, Sejarah Hari Ini (2 Agustus): Pertukaran Nicolas Anelka & Davor Suker
Salah satu kepindahan Anelka yang fenomenal terjadi pada 17 tahun yang lalu, tepatnya pada 2 Agustus 1999 silam ketika penyerang Prancis itu hijrah ke klub tersukses di Eropa, Real Madrid, di saat usianya masih 20 tahun.
Anelka ketika itu memang sangat menjanjikan. Mengawali karier junior dan profesional di klub kampung halamannya, Paris Saint-Germain, Anelka kemudian diboyong Arsene Wenger ke Arsenal pada awal tahun 1997. Tak disangka, sang penyerang muda dengan cepat menggeser legenda klub Ian Wright dari Starting XI dan mencetak gol-gol penting untuk The Gunners.
Sayang, di musim panas 1999, Anelka mengalami masalah, yakni hubungannya yang kurang harmonis dengan Wenger, fans, dan media Inggris. Julukan Le Sulk (Si Perajuk) pun bergaung di periode ini sehingga Anelka memantapkan hati untuk meninggalkan Highbury. Anelka sempat santer dikaitkan dengan Lazio, namun pada akhirnya Madrid yang memenangkan perburuan.
SIMAK JUGA
Selamat Ulang Tahun, Perajuk!
Nicolas Anelka Pecahkan Rekor PSG
Debut Davor Suker Di La Liga
Selamat Ulang Tahun, Perajuk!
Nicolas Anelka Pecahkan Rekor PSG
Debut Davor Suker Di La Liga
Seiring proses kepindahannya ke Madrid tuntas, Anelka sempat menimbulkan kehebohan kecil dengan jawabannya ketika ditanya media apakah ia akan menonton Arsenal di laga Charity Shield. "Untuk apa saya harus menonton mereka? Saya sudah bukan lagi bagian dari Arsenal dan laga itu tidak membuat saya tertarik. Persetan dengan orang-orang Inggris!” ujarnya ketus.
Madrid memboyong Anelka dengan banderol cukup mahal, £23 juta – berkali-kali lipat dari saat Arsenal merekrutnya dari PSG senilai £500 ribu, dua tahun sebelumnya. Ia menyepakati kontrak tujuh tahun di klub ibu kota Spanyol itu.
Transfer tidak berhenti di situ karena Madrid juga bersedia melepas strikernya, Davor Suker, ke arah sebaliknya. Secara bersamaan, striker Kroasia sekaligus peraih Sepatu Emas di Piala Dunia 1998 itu diangkut ke Arsenal dengan nilai transfer £3,5 juta.
Suker sebelumnya telah memperkuat Madrid selama tiga tahun dan membantu Los Blancos merengkuh titel La Liga Spanyol dan Liga Champions. Namun konflik dengan pelatih Madrid kala itu, John Toshack, dan juga kedatangan Anelka membuat Suker dipersilakan meninggalkan Santiago Bernabeu.
Wenger menyambut positif kehadiran Suker meski sang striker sudah berusia 31 tahun. "Davor adalah talenta spesial yang siap membantu kami menghadapi musim baru. Dia adalah striker berkualitas yang sangat berpengalaman di Liga Champions dan tak diragukan lagi akan menjadi aset. Dia juga luar biasa di Piala Dunia,” ungkapnya.
Meski demikian, kenyataan tidak semanis ucapan Wenger. Striker berjuluk Sukerman ini hanya bertahan semusim di Arsenal setelah hanya mengemas 11 gol sebelum kemudian pindah ke klub London lainnya, West Ham United, di musim berikutnya.
Kondisi lebih menyedihkan dialami Anelka. Seperti halnya Suker, Anelka hanya bertahan satu tahun bersama Madrid dan diperparah dengan satu insiden jelang akhir musim 1999/00 di mana ia menolak berlatih karena berkonflik dengan pelatih Vicente Del Bosque sehingga terkena skors dari klub. Meski turut membantu Madrid memenangi Liga Champions, Anelka pada akhirnya dikembalikan ke PSG pada musim panas 2000.
liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, Sejarah Hari Ini (2 Agustus): Pertukaran Nicolas Anelka & Davor Suker