• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Liga Inggris Sejarah Hari Ini (24 Februari): Lahirnya Denis "The Menace" Law

Bola

SBOBET
Journalist
Nelayan itu tampak gusar menantikan kelahiran putra ketujuhnya. Ia berputar-putar di ruang tunggu, berharap sang ibu dan anak mampu menyelesaikan proses melahirkan dengan sehat sempurna. Tak terhindarkan, senyumnya merekah ketika suara tangisan bayi menggema di telinganya. George Law, sang nelayan, menghampiri istrinya Robina dan menggendong putra bungsunya yang ia beri nama Denis Law.

Denis Law tumbuh di lingkungan yang miskin di Aberdeen, Skotlandia. Law muda bahkan bertelanjang kaki hingga berusia 12 tahun dan selama masa remaja ia mengenakan sepatu warisan, sama halnya dengan sepatu sepakbola bekas yang ia dapat di hari ulang tahunnya.

Namun, hal tersebut sama sekali tak menghentikan pertumbuhan bakat Denis.



Denis Law mengawali karir di Huddersfield Town.

Singkat kata, Denis bergabung dengan Huddersfield Town setelah bakatnya menarik hati Archie Beattie. Sang penyerang bersinar di sana dan mencatatkan total 16 gol dalam empat musim. Sinarnya pun tak bisa ditutupi dan ia jadi rebutan manajer legendaris zaman itu, Matt Busby [Manchester United] dan Bill Shankly [Liverpool]. Sayang, kedua manajer itu gagal memboyong Denis dan sang target justru merapat ke Manchester City.

Karir Denis bersama City hanya bertahan semusim walau terbilang sukses. Sang penyerang ingin bergabung dengan tim yang lebih besar dan terjadilah transfer ke Torino. Malangnya, ia diperlakukan dengan tidak baik di sana dan sebuah kecelakaan yang menimpanya membuat karir Denis sedikit macet. Ia terlibat konflik dengan pelatih Torino tahun 1962, Beniamino Santos, dan akhirnya pindah ke Manchester United dengan nilai transfer £115.000, nilai transfer terbesar Inggris saat itu.

Masa Emas di Old Trafford

Law kembali ke Inggris, mengabaikan fakta bahwa dirinya pernah membela The Citizens, dan mengenakan seragam The Red Devils. Pertandingan pertamanya berjalan mulus. Kala itu, United menghadapi West Bromwich Albion dan Denis mencetak gol di menit ketujuh. Laga berakhir imbang 2-2, namun performa United tak menentu sejak tragedi Munich di 1958. Pertarungan di zona degradasi jadi menu langganan mereka di Liga.

Nasib United berbalik 180 derajat ketika melakoni Piala FA. Hat-trick Denis berhasil mendorong United menang 5-0 atas Huddersfield, mantan klubnya, dan menantang Leicester City di final. Walau jadi kuda hitam, United keluar sebagai juara dengan kemenangan 3-1 atas Leicester yang diunggulkan. Final ini jadi yang terakhir bagi Law dan selanjutnya sang penyerang Skotlandia terus gemerlap di Manchester.

Di musim 1964/65, Denis "The King of Old Trafford” Law meraih penghargaan individual tertinggi bagi seorang pesepakbola: Ballon d’Or. Ia jadi pemain pertama Skotlandia yang menerima penghargaan ini dan era keemasan itu semakin lengkap karena United menjuarai Liga Inggris untuk pertama kalinya sejak tragedi Munich. Sang penyerang mencetak 28 gol sepanjang musim itu.



Patung Denis Law (tengah), Bobby Charlton, dan George Best di Old Trafford.

Setelah meraih Ballon d’Or, Denis menghadapi dua masalah besar dalam karirnya, yakni cedera lutut dan arogansi. Pertama, ia mengalami cedera lutut kanan saat Skotlandia menghadpai Polandia di 21 Oktober 1965. Ia menjalani operasi dan cedera tersebut jadi masalah besar sepanjang karirnya. Kedua, ia berani mengancam Matt Busby dan meminta kenaikan gaji. Tindakan ini membuat sang manajer geram dan menempatlan Denis di daftar transfer. Denis akhirnya meminta maaf dan Busby memberikan kenaikan gaji sec ara diam-diam.

Di 1968, United memenangkan Piala Eropa untuk pertama kalinya, tapi cedera The Menace – sebutan Denis yang diberikan lawan-lawannya – membuatnya tak bisa turun di semi-final dan final. Musim selanjutnya, United kembali mencapai semi-final, tapi kalah dari AC Milan. Adapun, musim tersebut ditutup dengan hal yang tak menyenangkan: mundurnya Busby. Kemunduran United dimulai sejak sang maestro meninggalkan ruang ganti Setan Merah.

Backheel Menyakitkan Denis Law

Singkat cerita, kepergian Busby juga berdampak pada karir Denis. Pasang surut performa United membuat Denis kehilangan taji, belum lagi masalah cedera yang terus membebatnya. Denis pun akhirnya harus kembali ke Manchester City dengan status bebas transfer setelah mencetak 237 gol dalam 404 laga.

Menjalani karir gemilang di United dan City, Denis mencatatkan sebuah momen monumental bagi derby Manchester. Momen tersebut terjadi tepat pada tanggal 27 April 1974. Ia mencetak gol backheel cantik ke gawang United dan membawa City menang 2-1. Denis tak merayakan gol tersebut, wajar saja karena ia tahu gol tersebut memastikan degradasi United di musim itu. Denis terus menunduk setelah mencetak gol tersebut dan langsung diganti.

Tampak menyesal, gol tersebut jadi yang terakhir sepanjang karirnya dan ia memutuskan pensiun pada 27 Agustus 1974.

Happy Birthday, Denis "The Menace" Law!

DENIS LAW​


Nama: Denis Law

Tempat, Tanggal Lahir: Aberdeen, Skotlandia, 24 Februari 1940

Klub: Huddersfield (1956-60)

Manchester City (1960-61)

Torino (1961-62)

Manchester United(1962-73)

Manchester City (1973-74)

Caps Timnas Skotlandia: 55 laga/ 30 gol

Koleksi Gelar(Individu)

Ballon d'Or 1965

Koleksi Gelar (Klub)

Piala FA: 1963[20]
Football League First Division: 1964–65,[25] 1966–67[25]
Charity Shield: 1965, 1967
Piala Eropa: 1968

liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, Sejarah Hari Ini (24 Februari): Lahirnya Denis "The Menace" Law
 
Top