• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Liga Italia Sejarah Hari Ini (26 April): Insiden Ronaldo Di Derby d'Italia

Bola

SBOBET
Journalist
Derby d’Italia memiliki daya pikat tersendiri bagi penggemar Serie A. Pasalnya, Juventus dan Internazionale sama-sama memiliki sejarah sukses sepanjang perjalanan mereka. Kedua klub tersebut pun tak jarang beradu tanduk dalam perebutan Scudetto. Namun hal paling dinanti dari Derby d’Italia, ialah atmosfer yang sarat emosi, gengsi, serta kontroversi di dalamnya.

Ada begitu banyak sejarah tercipta di antara keduanya. Kebetulan, 17 tahun yang lalu juga tercipta sejarah kontroversial dalam pertemuan mereka. Apalagi kalau bukan momen – meminjam bahasa Ronaldo - "pencurian” Scudetto dari tangan Inter.

"Kehilangan Scudetto di hari terakhir benar-benar mengecewakan, tapi Calciopoli kini telah memancarkan baru pada tahun-tahun tersebut. Mereka mencuri dua Scudetto dari kami pada tahun 1998 ketika wasit tidak memberikan penalti kepada kami atas pelanggaran Mark Iuliano terhadap saya dan pada tahun 2002 ketika keadaan berakhir sama seperti itu," ucap Ronaldo.

Yup, ada momen kontroversial ketika Inter menghadapi Juventus di Derby d’Italia pada 26 April 1998.

Saat itu, Inter melakukan lawatan ke Delle Alpi di giornata 31 dan mereka hanya terpaut satu poin dari Juventus di puncak klasemen Serie A. Kemenangan tentu bakal mengkudeta Juve yang ada di puncak, sementara Inter semakin dekat dengan Scudetto yang mereka idamkan selama 9 tahun terakhir.

Juventus berhasil unggul lebih dulu di menit 21 lewat aksi individual Alessandro Del Piero. Ia melewati kepungan bek Inter, lalu melepas tembakan dari sudut sempit melewati Gianluca Pagliuca. Namun setelah kebobolan satu gol, Inter yang diasuh oleh Gigi Simoni malah tampil makin buas. Mereka menggempur pertahanan Juventus tanpa memberikan jeda bagi tuan rumah.



Del Piero cetak gol semata wayang.​

Di tengah dominasi tersebut, kontroversi terjadi. Ivan Zamorano berhasil menembus kotak penalti Juve, lalu meneruskan bola pada Ronaldo yang mengontrol bola, lalu sedikit meliuk. Namun Mark Iuliano menabrakkan tubuhnya pada penyerang legendaris Brasil tersebut sehingga ia terjatuh. Peluang emas Inter pun terhenti dan banyak pemain melakukan protes saat itu. Namun, wasit Piere Ceccarini bergeming dan memutuskan untuk melanjutkan permainan.

Namun ledakan emosi para pemain serta pelatih tak terbendung lagi ketika wasit melakukan hal yang sebaliknya pada Juventus. Ia memberikan penalti pada Juve setelah Del Piero dilanggar di kotak terlarang. Sontak, para pemain melakukan protes keras pada Piere Ceccarini sementara memperkeruh suasana dengan memberikan kartu merah pada Gigi Simoni, sang pelatih.

Untung saja penalti yang dieksekusi Del Piero berhasil digagalkan oleh Pagliuca. Namun tetap saja kemenangan menjadi miliki Juventus, begitu pula dengan Scudetto musim 1997/98. Juventus mengantongi 74 poin, sementara Inter 69 poin.

Seandainya insiden Ronaldo tersebut tidak terjadi dan wasit memberikan penalti pada Nerazzurri, mungkin laga di Delle Alpi itu berakhir hasil yang berbeda, mungkin juga Scudetto musim tersebut beralih tangan.



Ronaldo mengecam insiden yang menimpa dirinya dan Inter 17 tahun silam.​

Sebelas tahun berselang setelah momen tersebut, Ceccarini yang hidupnya sudah tidak tentram – karena teror terhadap keluarganya pasca keputusan kontroversial – mengaku bersalah atas kejadian tersebut. "Saya melihat pertandingan ulang hari berikutnya. Dan saya memang telah membuat sebuah kesalahan," ujar Ceccarini seperti dikutip La Gazzetta dello Sport.

"Bagaimana pun saya seharusnya menghadiahkan tendangan bebas tak langsung di kotak penalti. Saya hanya tidak ingin bersikap arogan, tapi itu malah menjadi masalah. Saya terus membiarkan pertandingan dan 30 detik kemudian saya menghadiahi Juventus sebuah penalti," pungkasnya.

"Saya dibantai. Anak saya masih berusia 16 tahun saat itu dan tidaklah mudah baginya [menjalani tekanan]. Tentu saja, menjelaskan semuanya sekarang akan sangat membantu.”

Well, tentu kebenaran yang tertunda ini bakal menenangkan beberapa pihak, termasuk keluarga Ceccarini. Namun, apakah sudah cukup bagi para fans Inter yang merasa scudetto-nya "dicuri"? Silahkan dijawab dalam hati, toh, dari sudut pandang netral, kontroversi tersebut justru menjadi bumbu pedas yang menambah daya tarik derby d’Italia.

liga italia seri a b, liga italia era digital, liga italia tabla, liga italia terkini, liga italia tvri, liga italia klasemen, Sejarah Hari Ini (26 April): Insiden Ronaldo Di Derby d'Italia
 
Top