• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Liga Jerman Sejarah Hari Ini (26 September): Selamat Ulang Tahun, Mr. Runner-Up!

Bola

SBOBET
Journalist
Pada dasarnya, setiap pesepakbola punya satu tujuan utama dalam kariernya: memenangkan gelar. Sebab, gelar atau trofi adalah satu-satunya penanda paling sahih yang bisa mengukur tingkat kesuksesan si pemain. Bagi sebagian pihak, seorang genius sepakbola seperti Lionel Messi sekalipun bahkan belum layak disejajarkan dengan Pele atau Diego Maradona. Alasannya simpel, Messi belum pernah memenangkan trofi tertinggi dalam sepakbola, Piala Dunia, seperti dua pendahulunya itu.

Maka, ketika sosok seperti Michael Ballack memutuskan gantung sepatu pada Oktober 2012 silam, dunia sepakbola tidak terlalu kecewa apalagi bersikap emosional. Justru suara sumbang yang lebih banyak muncul mengiringi pensiunnya Ballack. Pasalnya, trofi yang ia koleksi tidak begitu mentereng dan yang lebih menyakitkan, Ballack punya julukan Mr. Runner-up karena saking seringnya ia kalah di partai final.

Hari ini (26/9), mantan gelandang internasional Jerman itu menginjak usia 39 tahun. Jika Ballack diminta mengulang kembali kariernya selama 17 tahun bersama Chemnitzer, Kaiserslautern, Bayer Leverkusen, Bayern Munich, Chelsea, hingga timnas Jerman, mungkin ia hanya punya satu permintaan, merengkuh setiap trofi yang pernah nyaris ia menangkan di partai final.

BALLACK, SI NYARIS JUARA
TAHUN
KOMPETISI​
HASIL
2002
Bundesliga​
Runner-up
2002
DFB-Pokal​
Runner-up
2002
Liga Champions​
Runner-up
2002
Piala Dunia​
Runner-up (Absen di final/skorsing)
2006
Piala Dunia​
Kalah di semi-final
2007
Liga Primer​
Runner-up
2008
Liga Primer​
Runner-up
2008
Liga Champions​
Runner-up
2008
Euro​
Runner-up (Absen di final/cedera)
2009
Liga Champions​
Kalah di semi-final
2011
Bundesliga​
Runner-up​

Tentu saja, Ballack tidak akan pernah bisa mewujudkan hal tersebut. Padahal, seandainya Ballack berhasil menambah pundi-pundi trofi Liga Champions, Piala Dunia, atau Piala Eropa, mungkin ia boleh disejajarkan dengan legenda Jerman, Franz Beckenbauer, atau selevel dengan Xavi Hernandez yang bergelimang trofi bersama Barcelona dan Spanyol.

Semua orang sepakat, Ballack adalah sosok gelandang elegan dan memiliki jiwa kepemimpinan tinggi. Simak kontribusinya ketika ia menginspirasi Jerman menembus final Piala Dunia 2002 lewat lesakan tiga gol dan empat assist. Namun, kartu kuning di semi-final melawan Korea Selatan membuatnya gagal tampil di partai puncak seiring Jerman takluk 2-0 dari Brasil.

Sebulan sebelumnya, kutukan hampir juara sebetulnya sudah menghampiri Ballack. Bersama Leverkusen, Ballack berturut-turut mencatatkan hat-trick runner-up setelah hanya meraih medali perak di Bundesliga (kalah dari Borussia Dortmund), di DFB-Pokal (kalah dari Schalke), dan di Liga Champions (kalah dari Real Madrid).

Selepas Piala Dunia, ia pindah ke Bayern Munich. Meski ia berhasil memenangkan enam trofi domestik, Ballack tetap tidak dianugerahi titel Eropa. Bayern paling mentok hanya mentas di perempat-final Liga Champions dalam empat tahun Ballack berkarier di sana.

Ketika berlaga di Piala Dunia 2006, keadaan tidak banyak berubah. Ballack bertugas menjadi kapten Jerman yang menjadi tuan rumah turnamen, namun langkah Die Mannschaft terhenti di semi-final oleh rival tradisional mereka, Italia. Pasukan Jurgen Klinsmann memang berhasil menekuk Portugal di perebutan tempat ketiga, namun medali perunggu tidaklah cukup bagi Ballack.

Sulit mencapai kesuksesan tertinggi, Ballack hijrah ke Inggris untuk mencari petualangan baru. Bersama Chelsea, Ballack menjadi pemain kunci lewat perannya yang lebih defensif serta membuatnya sangat dihargai rekan setim dan fans. Namun lagi-lagi, keberuntungan masih menjauh darinya.

Trofi Liga Champions 2007/08 yang sudah di depan mata terpaksa sirna tatkala John Terry terpeleset di lapangan becek Stadion Luzhniki, Moskwa dalam babak adu penalti kontra Manchester United. Di musim berikutnya, Ballack terlibat dalam satu momen paling ikonis dalam kariernya ketika ia memprotes sangat, sangat keras wasit Tom Henning Ovrebo yang membuat keputusan kontroversial kala Chelsea menjamu Barcelona di leg kedua semi-final Liga Champions.

Nuansa ketidakberuntungan terasa kental pada Ballack.​

Ada satu kesempatan lagi bagi Ballack untuk menghapus kekecewaan ketika Jerman berhasil menembus final Euro 2008. Sayang, Ballack absen di partai puncak akibat cedera seraya gol tunggal Fernando Torres mengantar Spanyol untuk memulai dominasinya. Turnamen di Austria dan Swiss itu ternyata menjadi kompetisi terakhirnya bersama Jerman. Ia sebenarnya dipersiapkan untuk tampil di Piala Dunia 2010, namun tekel kejam dari gelandang Portsmouth Kevin-Prince Boateng membuat Ballack cedera dan batal terbang ke Afrika Selatan.

Senja karier akhirnya membawa Ballack pulang ke BayArena pada 2010. Dua tahun berselang, pemain yang selalu mengenakan nomor punggung 13 ini memutuskan pensiun akibat masalah fisik dan juga karena berselisih paham dengan petinggi Leverkusen. Selain itu, negosiasi untuk berkarier di Amerika Serikat maupun di Timur Tengah mengalami jalan buntu.

Hingga saat ini dan di masa-masa mendatang, Ballack tidak akan bisa menampik untuk terus diidentikkan sebagai si nyaris juara, spesialis juara kedua, sang Mr. Runner-up. Ya, Ballack akan selalu diingat sebagai pemain yang belum pernah merasakan orgasme bersepakbola.


MICHAEL BALLACK​

Nama lengkap: Michael Ballack

Lahir: Gorlitz, Jerman Timur, 26 September 1976​
Koleksi Gelar:

Kaiserslautern:
Bundesliga (1997/98)

Bayern Munich:
Bundesliga (2002/03, 2004/05, 2005/06), DFB-Pokal (2002/03, 2004/05, 2005/06)

Chelsea:
Liga Primer Inggris (2009/10), Piala FA (2006/07, 2008/09, 2009/10), Piala Liga (2006/07), Community Shield (2009).

Karier pemain:
1995-1997: Chemnitzer FC
1997-1999: Kaiserslautern
1999-2002: Bayer Leverkusen
2002-2006: Bayern Munich
2006-2010: Chelsea
2010-2012: Bayer Leverkusen

Karier timnas:
1999-2010: Jerman

51 laga (10 gol)
57 (4)
110 (37)
157 (62)
166 (25)
45 (5)


98 (42)​

liga jerman, u19, hari ini, logo, seri b, malam ini, klasemen, Sejarah Hari Ini (26 September): Selamat Ulang Tahun, Mr. Runner-Up!
 
Top