Italia dan Jerman dipastikan beradu di perempat-final Euro 2016 setelah masing-masing negara adidaya sepakbola itu masing-masing mengeliminasi Spanyol dan Slowakia di 16 besar.
Partai ini adalah ulangan semi-final turnamen 2012, yang mentas persis pada hari ini empat tahun silam dan sekaligus menjadi bentrokan kompetitif terakhir antara kedua tim. Walau sama-sama superpower, Italia boleh menepuk dada lantaran selalu tampil sebagai pemenang setiap kali bersua Jerman di ajang resmi.
Superioritas Gli Azzurri atas Die Nationalmannschaft setengah windu silam direpresentasikan oleh satu nama: Mario Balotelli.
Ya, SuperMario tampil super di National Stadium, Warsawa, dengan memborong sepasang gol ke gawang Manuel Neuer untuk mengirim Italia ke final. Dalam laga ini pula hadir salah satu perayaan gol paling ikonik dari Balotelli - selain selebrasi "Why Always Me?".
Balo membuka angka menginjak menit ke-20 melalui sundulan terarah mengonversi umpan silang akurat Antonio Casssano.
Hanya seperempat jam berselang, jala Jerman dibuat bergetar lagi oleh striker berdarah Ghana tersebut. Kali ini prosesnya lebih ciamik. Riccardo Montolivo melepas umpan lambung ke garis depan dan di sana Balotelli menyambutnya dengan tembakan keras nan mematikan ke sudut atas gawang.
Usai mencetak gol keduanya ini Balotelli langsung membuka kaus dan berdiri mematung sambil memamerkan otot-otot yang terbangun di tubuh kekarnya. Selebrasi ini menjadi sangat tenar hingga di kemudian hari ditiru sejumlah pesepakbola lainnya.
Jerman gagal memberikan perlawanan berarti sampai bubaran dan hanya memperoleh gol hiburan via eksekusi penalti Mesut Ozil pada injury time.
Kendati Italia akhirnya harus mengakui keunggulan Spanyol di final, kegemilangan Balotelli versus Jerman tetap dikenang sebagai salah satu performa individual paling mencuat sepanjang turnamen di Polandia dan Ukraina.
liga jerman, u19, hari ini, logo, seri b, malam ini, klasemen, Sejarah Hari Ini (28 Juni): Kegemilangan Mario Balotelli Benamkan Jerman
Partai ini adalah ulangan semi-final turnamen 2012, yang mentas persis pada hari ini empat tahun silam dan sekaligus menjadi bentrokan kompetitif terakhir antara kedua tim. Walau sama-sama superpower, Italia boleh menepuk dada lantaran selalu tampil sebagai pemenang setiap kali bersua Jerman di ajang resmi.
Superioritas Gli Azzurri atas Die Nationalmannschaft setengah windu silam direpresentasikan oleh satu nama: Mario Balotelli.
SIMAK JUGA
Sejarah Hari Ini (27 Juni): Ronaldo Pecahkan Rekor Dunia
Sejarah Hari Ini (26 Juni): Rekor Negatif Unik Swiss
Sejarah Hari Ini (25 Juni): Voli Masyhur Marco van Basten
Sejarah Hari Ini (27 Juni): Ronaldo Pecahkan Rekor Dunia
Sejarah Hari Ini (26 Juni): Rekor Negatif Unik Swiss
Sejarah Hari Ini (25 Juni): Voli Masyhur Marco van Basten
Ya, SuperMario tampil super di National Stadium, Warsawa, dengan memborong sepasang gol ke gawang Manuel Neuer untuk mengirim Italia ke final. Dalam laga ini pula hadir salah satu perayaan gol paling ikonik dari Balotelli - selain selebrasi "Why Always Me?".
Balo membuka angka menginjak menit ke-20 melalui sundulan terarah mengonversi umpan silang akurat Antonio Casssano.
Hanya seperempat jam berselang, jala Jerman dibuat bergetar lagi oleh striker berdarah Ghana tersebut. Kali ini prosesnya lebih ciamik. Riccardo Montolivo melepas umpan lambung ke garis depan dan di sana Balotelli menyambutnya dengan tembakan keras nan mematikan ke sudut atas gawang.
Usai mencetak gol keduanya ini Balotelli langsung membuka kaus dan berdiri mematung sambil memamerkan otot-otot yang terbangun di tubuh kekarnya. Selebrasi ini menjadi sangat tenar hingga di kemudian hari ditiru sejumlah pesepakbola lainnya.
Jerman gagal memberikan perlawanan berarti sampai bubaran dan hanya memperoleh gol hiburan via eksekusi penalti Mesut Ozil pada injury time.
Kendati Italia akhirnya harus mengakui keunggulan Spanyol di final, kegemilangan Balotelli versus Jerman tetap dikenang sebagai salah satu performa individual paling mencuat sepanjang turnamen di Polandia dan Ukraina.
liga jerman, u19, hari ini, logo, seri b, malam ini, klasemen, Sejarah Hari Ini (28 Juni): Kegemilangan Mario Balotelli Benamkan Jerman