Publik Portugal mengenalnya sebagai 'The Maestro', sang Maestro. Dan kebanyakan kita mengetahuinya sebagai Manuel Rui Costa.
Tepat pada hari ini 43 tahun silam, legenda sepakbola Portugal itu terlahir di dunia di Amadora, Portugal. Bakatnya sebagai pemain berpotensi bahkan sudah terlihat sejak usianya beranjak lima tahun.
Dan legenda Portugal lainnya, Eusebio, yang pertama menemukannya. Bermain untuk tim sepakbola ruangan Damaia Ginasio Clube, Rui Costa kemudian menguji peruntungannya bersama tim junior Benfica. Saat baru menjalani latihan selama sepuluh menit, Eusebio sudah melihat bakatnya dan takjub dengan skill yang dimilikinya.
Hingga tahun 1990, Costa terus bermain untuk tim muda Benfica dan sempat dipinjamkan ke AD Fafe selama satu musim. Baru setelah Piala dunia U21 pada 1991, yang dimenangi Portugal lewat penalti Rui Costa, ia kembali ke klub lamanya dan bermain semusim penuh di klubnya itu. Bahkan di dua musim berikutnya Rui Costa mengambil peran penting membawa Benfica memenangi dua kompetisi.
Di musim 1994/95, Fiorentina memutuskan menariknya ke Firenze dengan nilai transfer mencapai €6 juta. Bersama klub Serie A tersebut, Rui Costa memenangi dua trofi Coppa Italia dan sekali Piala Super Italia. Rui Costa akhirnya meninggalkan La Viola karena timnya bangkrut, dengan Milan menjadi klub yang ditujunya.
Bersama AC Milan, kejayaan demi kejayaan diraihnya sejak ditransfer dengan nilai €43,9 juta, yang menjadikannya sebagai pemain termahal yang pernah digaet AC Milan. Namun nilai itu sepadan dengan summbangsih yang dipersembahkannya, yaitu satu gelar scudetto Serie A, satu trofi Coppa Italia, satu trofi Piala Super Italia, satu trofi Liga Champions dan satu trofi Piala Super Eropa. Hanya karena kehadiran Kaka di 2003 yang membuatnya tak lagi banyak bermain untuk timnya itu.
Pada musim 2006/07, Rui Costa akhirnya kembali ke Benfica sebelum akhirnya memutuskan pensiun di akhir musim berikutnya. Tapi ia tak begitu saja meninggalkan dunia sepakbola, karena kemudian ia ritunjuk sebagai direktur sepakbola Benfica, dan menunjuk Quique sanchez Flores sebagai manajer Benfica dan bertanggung jawab menyusun tim di musim berikutnya.
Dalam kapasitasnya sebagai direktur, Rui Costa sukses mencuri perhatian dan pujian publik karena berhasil mendatangkan pemain seperti Pablo Aimar, Jose Antonio reyes dan David Suazo, juga pemain seperti Javier Saviola, Ramires dan Javi Garcia, bersama dengan pelatih berpengalaman Jorge Jesus.
liga italia seri a b, liga italia era digital, liga italia tabla, liga italia terkini, liga italia tvri, liga italia klasemen, Sejarah Hari Ini (29 Maret): Lahirnya 'The Maestro', Rui Costa
Tepat pada hari ini 43 tahun silam, legenda sepakbola Portugal itu terlahir di dunia di Amadora, Portugal. Bakatnya sebagai pemain berpotensi bahkan sudah terlihat sejak usianya beranjak lima tahun.
Dan legenda Portugal lainnya, Eusebio, yang pertama menemukannya. Bermain untuk tim sepakbola ruangan Damaia Ginasio Clube, Rui Costa kemudian menguji peruntungannya bersama tim junior Benfica. Saat baru menjalani latihan selama sepuluh menit, Eusebio sudah melihat bakatnya dan takjub dengan skill yang dimilikinya.
Hingga tahun 1990, Costa terus bermain untuk tim muda Benfica dan sempat dipinjamkan ke AD Fafe selama satu musim. Baru setelah Piala dunia U21 pada 1991, yang dimenangi Portugal lewat penalti Rui Costa, ia kembali ke klub lamanya dan bermain semusim penuh di klubnya itu. Bahkan di dua musim berikutnya Rui Costa mengambil peran penting membawa Benfica memenangi dua kompetisi.
Di musim 1994/95, Fiorentina memutuskan menariknya ke Firenze dengan nilai transfer mencapai €6 juta. Bersama klub Serie A tersebut, Rui Costa memenangi dua trofi Coppa Italia dan sekali Piala Super Italia. Rui Costa akhirnya meninggalkan La Viola karena timnya bangkrut, dengan Milan menjadi klub yang ditujunya.
Bersama AC Milan, kejayaan demi kejayaan diraihnya sejak ditransfer dengan nilai €43,9 juta, yang menjadikannya sebagai pemain termahal yang pernah digaet AC Milan. Namun nilai itu sepadan dengan summbangsih yang dipersembahkannya, yaitu satu gelar scudetto Serie A, satu trofi Coppa Italia, satu trofi Piala Super Italia, satu trofi Liga Champions dan satu trofi Piala Super Eropa. Hanya karena kehadiran Kaka di 2003 yang membuatnya tak lagi banyak bermain untuk timnya itu.
Pada musim 2006/07, Rui Costa akhirnya kembali ke Benfica sebelum akhirnya memutuskan pensiun di akhir musim berikutnya. Tapi ia tak begitu saja meninggalkan dunia sepakbola, karena kemudian ia ritunjuk sebagai direktur sepakbola Benfica, dan menunjuk Quique sanchez Flores sebagai manajer Benfica dan bertanggung jawab menyusun tim di musim berikutnya.
Dalam kapasitasnya sebagai direktur, Rui Costa sukses mencuri perhatian dan pujian publik karena berhasil mendatangkan pemain seperti Pablo Aimar, Jose Antonio reyes dan David Suazo, juga pemain seperti Javier Saviola, Ramires dan Javi Garcia, bersama dengan pelatih berpengalaman Jorge Jesus.
liga italia seri a b, liga italia era digital, liga italia tabla, liga italia terkini, liga italia tvri, liga italia klasemen, Sejarah Hari Ini (29 Maret): Lahirnya 'The Maestro', Rui Costa