Michael Carrick menutup musim 2005/06 dengan senyum getir. Di satu sisi, Carrick bisa tersenyum karena performanya benar-benar gemilang sepanjang musim. Sang gelandang Inggris mencatatkan umpan terbanyak bagi The Lilywhites. Ia turut membagi gelar pencetak assist terbanyak bersama Mido. Performanya mengalami peningkatan signifikan sekalipun sempat jadi cadangan di musim sebelumnya.
Tetapi di tengah kegemilangan itu, ia gagal membawa Tottenham Hotspur lolos ke zona Liga Champions. Kekalahan dari Arsenal di pekan-pekan terakhir membuat mereka terdorong keluar dari zona sakral tersebut dan harus rela finis di peringkat kelima. Sudah gagal, kalah dari rival sekota pula. Dilihat dari pencapaian klub, Carrick memang tidak terlalu spesial walau Spurs mengalami kenaikan empat peringkat dibandingkan dengan musim sebelumnya.
Di tengah suasana campur aduk tersebut, tepatnya ketika bursa transfer dibuka, Carrick mendapat tawaran yang kelak meroketkan karirnya, yakni tawaran dari Manchester United.
Sir Alex Ferguson yang menukangi United kala itu tertarik dengan kecerdasan Carrick di lapangan. Bermain sebagai gelandang bertahan, Carrick sama sekali tak memainkan kekuatan fisik dan akurasi tekel seperti gelandang bertahan pada umumnya. Ia membaca alur serangan lawan dan memotongnya sebelum menciptakan peluang. Kemampuan dalam distribusi bola pun mendorong Sir Alex untuk mendatangkannya sebagai pengganti Roy Keane.
Namun ketertarikan United sempat terganjal. Spurs menolak tawaran pertama mereka untuk Carrick. Martin Jol, manajer Spurs, mengaku tak ingin kehilangan salah satu pemain terbaiknya musim lalu dan ia bersikeras untuk mempertahankan Carrick. Namun, sang gelandang lebih dahulu menerima pinangan United secara personal sehingga kubu Spurs tak bisa berbuat banyak.
31 Juli 2006, Carrick akhirnya merapat ke United dengan tebusan £14 juta dan klausul lain yang bisa menambah nilai transfernya menjadi £18,6 juta. Ia diberi seragam nomor 16 yang sebelumnya dikenakan oleh Keane.
Transfer ini sepertinya merupakan sebuah prestasi bagi Carrick. Setelah pindah ke Old Trafford, Carrick langsung memenangkan gelar Liga Primer Inggris pertamanya. Duetnya bersama Paul Scholes pun menjadi salah satu kombinasi lini tengah terbaik di Eropa dan semusim setelahnya, United berhasil memboyong pulang Si Kuping Besar alias gelar Liga Champions usai mengalahkan Chelsea via adu penalti.
Sejak saat itu, Carrick menjadi sosok kunci di lini tengah United. Ia menjadi andalan Ferguson sebelum sang manajer memutuskan pensiun. Performanya memang sempat menurun ketika David Moyes menjabat sebagai manajer, tetapi peran Carrick tak pernah bergeser. Di era Louis van Gaal, Carrick juga tak pernah absen ketika kondisinya fit. Total sembilan musim telah ia baktikan pada Si Setan Merah dan rentetan prestasi telah ia hadirkan ke Old Trafford.
addResponsivePlayer('sya15zkz71f3zh3l2hcg3798', '', '', 'perfsya15zkz71f3zh3l2hcg3798', 'eplayer40', {age:1433390835807});
liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, Sejarah Hari Ini (31 Juli): Michael Carrick Gabung Manchester United
Tetapi di tengah kegemilangan itu, ia gagal membawa Tottenham Hotspur lolos ke zona Liga Champions. Kekalahan dari Arsenal di pekan-pekan terakhir membuat mereka terdorong keluar dari zona sakral tersebut dan harus rela finis di peringkat kelima. Sudah gagal, kalah dari rival sekota pula. Dilihat dari pencapaian klub, Carrick memang tidak terlalu spesial walau Spurs mengalami kenaikan empat peringkat dibandingkan dengan musim sebelumnya.
Di tengah suasana campur aduk tersebut, tepatnya ketika bursa transfer dibuka, Carrick mendapat tawaran yang kelak meroketkan karirnya, yakni tawaran dari Manchester United.
Sir Alex Ferguson yang menukangi United kala itu tertarik dengan kecerdasan Carrick di lapangan. Bermain sebagai gelandang bertahan, Carrick sama sekali tak memainkan kekuatan fisik dan akurasi tekel seperti gelandang bertahan pada umumnya. Ia membaca alur serangan lawan dan memotongnya sebelum menciptakan peluang. Kemampuan dalam distribusi bola pun mendorong Sir Alex untuk mendatangkannya sebagai pengganti Roy Keane.
Namun ketertarikan United sempat terganjal. Spurs menolak tawaran pertama mereka untuk Carrick. Martin Jol, manajer Spurs, mengaku tak ingin kehilangan salah satu pemain terbaiknya musim lalu dan ia bersikeras untuk mempertahankan Carrick. Namun, sang gelandang lebih dahulu menerima pinangan United secara personal sehingga kubu Spurs tak bisa berbuat banyak.
31 Juli 2006, Carrick akhirnya merapat ke United dengan tebusan £14 juta dan klausul lain yang bisa menambah nilai transfernya menjadi £18,6 juta. Ia diberi seragam nomor 16 yang sebelumnya dikenakan oleh Keane.
Transfer ini sepertinya merupakan sebuah prestasi bagi Carrick. Setelah pindah ke Old Trafford, Carrick langsung memenangkan gelar Liga Primer Inggris pertamanya. Duetnya bersama Paul Scholes pun menjadi salah satu kombinasi lini tengah terbaik di Eropa dan semusim setelahnya, United berhasil memboyong pulang Si Kuping Besar alias gelar Liga Champions usai mengalahkan Chelsea via adu penalti.
Sejak saat itu, Carrick menjadi sosok kunci di lini tengah United. Ia menjadi andalan Ferguson sebelum sang manajer memutuskan pensiun. Performanya memang sempat menurun ketika David Moyes menjabat sebagai manajer, tetapi peran Carrick tak pernah bergeser. Di era Louis van Gaal, Carrick juga tak pernah absen ketika kondisinya fit. Total sembilan musim telah ia baktikan pada Si Setan Merah dan rentetan prestasi telah ia hadirkan ke Old Trafford.
addResponsivePlayer('sya15zkz71f3zh3l2hcg3798', '', '', 'perfsya15zkz71f3zh3l2hcg3798', 'eplayer40', {age:1433390835807});
liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, Sejarah Hari Ini (31 Juli): Michael Carrick Gabung Manchester United