• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Liga Inggris Sejarah Hari Ini (4 Februari): Comeback Spektakuler Manchester City

Bola

SBOBET
Journalist
Salah satu yang membuat sepakbola sangat menarik, dan bagai menjadi candu bagi semua penggemarnya, adalah drama yang tidak berhenti terjadi dari masa ke masa.

"Tak ada yang mustahil" bukan sekadar jargon kosong dalam olahraga ini. Bukti telah banyak terhampar. Tim ayam sayur menaklukkan raksasa bertabur bintang, hujan gol diwarnai kejar-mengejar skor, comeback brilian. Silakan pilih.

Semua mengajarkan satu hal penting yang dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan. Jangan pernah menyerah, karena harapan itu selalu ada. Selama wasit belum meniup peluit panjang, apa pun mungkin.

Mari melongok kembali ke 4 Februari 11 tahun silam di White Hart Lane untuk melihat salah satu kisah perjuangan teristimewa dalam sejarah sepakbola.

Replay Babak IV Piala FA 2004
Tottenham 3-4 Man. City

4 Februari 2004
White Hart Lane, London
Wasit: Rob Styles (Inggris)
Gol: 1-0 Ledley King 2', 2-0 Robbie Keane 19, 3-0 Christian Ziege 43', 3-1 Sylvain Distin 48', 3-2 Paul Bosvelt 61', 3-3 Shaun Wright-Phillips 80', 3-4 Jon Macken 90'
KM: Joey Barton 45'​
Tottenham: 13-Kasey Keller; 2-Stephen Carr, 26-Ledley King, 30-Anthony Gardner, 36-Dean Richards, 6-Michael Brown, 11-Stephan Dalmat, 23-Christian Ziege (32-Johnnie Jackson 60'), 29-Simon Davies, 8-Helder Postiga (14-Gustavo Poyet 9'), 10-Robbie Keane Moran
Pelatih: Chris Hughton

Man. City: 25-Arni Arason; 15-Sylvain Distin, 17-Sun Jihai, 18-Michael Tarnat, 22-Richard Dunne, 24-Joey Barton, 26-Paul Bosvelt (10-Antoine Sibierski 80'), 28-Trevor Sinclair (20-Steve McManaman 80'), 29-Shaun Wright-Phillips, 8-Robbie Fowler, 39-Nicolas Anelka (11-Jon Macken 27')
Pelatih: Kevin Keegan​
Manchester City, dengan kekuatan sepuluh orang, bangkit dari ketertinggalan tiga gol untuk mengalahkan tuan rumah Tottenham Hotspur 4-3 dalam laga ulangan babak keempat Piala FA 2004.

Replay mesti digelar setelah skor 1-1 menandai hasil akhir pertemuan kedua tim di City of Manchester Stadium sepuluh hari sebelumnya.

Bertanding di hadapan publik sendiri, The Lilywhites memimpin cepat melalui gol Ledley King tatkala permainan baru berlangsung dua menit. Gol-gol tambahan dari Robbie Keane (15') dan tendangan bebas Christian Ziege (43'), membuat kemenangan bagi Tottenham, dan eliminasi untuk City, terlihat seperti sebuah keniscayaan.

Apalagi kubu tamu ditinggal Nicolas Anelka yang terlilit cedera di pertengahan babak pertama, lalu kehilangan Joey Barton yang diusir tepat menjelang turun minum. Sesudah beberapa saat sebelumnya mendapat kartu kuning karena pelanggaran keras, Barton mencari masalah dengan terlibat debat sengit dengan wasit.

"Di mana pusat tenaga kerja terdekat? Saya bertanya kepada Faz," ungkap manajer Eastlands, Kevin Keegan, menceritakan percakapannya dengan sang asisten Derek Fazackerley saat turun istirahat.

Tanpa kemenangan dalam 12 partai liga, juga telah terdepak di Piala UEFA, serta Piala Liga (oleh Tottenham dengan skor 3-1), Keegan memang tengah dihantui ancaman pemecatan. Tak heran kalau dia pasrah.

"Saya tahu saya membutuhkan keajaiban untuk menghindari pemecatan. Dan keajaiban apa pun tak akan datang ke lapangan. Tertinggal tiga gol, kekurangan satu pemain, tanpa seorang pemain kunci, striker yang sedang in-form [Anelka], tampil di kandang lawan... ini tentang membatasi kerusakan. Saya berkata kepada para pemain untuk keluar dan bermain demi harga diri."

Dalam jarak hanya tiga menit usai restart, secuil harga diri The Sky Blues kembali saat Michael Tarnat, dalam situasi tendangan bebas, berpura-pura hendak menembak langsung tapi memilih melepas umpan yang dituntaskan kepala Sylvain Distin.

Sekadar gol hiburan? Tidak juga. Tak sampai seperempat jam sesudahnya, kedudukan berubah jadi 3-2. Tendangan Paul Bosvelt terdefleksi bek Spurs, Anthony Gardner, hingga membuat kiper Kasey Keller terperdaya dan cuma bisa terpana melihat bola bersarang di dalam gawangnya.

The game is on! Pendulum keberuntungan berayun ke kubu Citizens. Sebelum gol Bosvelt, Tottenham sesungguhnya mempunyai sepasang peluang emas untuk mencetak gol keempat lewat Ziege dan Gus Poyet, namun seluruhnya kandas.

Sepuluh menit mendekati akhir waktu normal, Shaun Wright-Philipps terbebas dari jebakan off-side untuk menyambut umpan terobosan Robbie Fowler. Keller merangsek keluar dari sarangnya, namun ia kalah cepat dari SWP yang mencungkil si kulit bulat mendahului sergapan penjaga gawang Amerika Serikat itu.


Siapa menduga Gus Poyet bakal termenung dan Michael Tarnat cs. bergembira di akhir laga?​

Meski telah menyamakan kedudukan, seperti diakui Keegan, City terancam kehabisan napas kalau pertandingan diteruskan ke perpanjangan waktu.

"Anak-anak memainkan keseluruhan babak kedua dengan sepuluh melawan 11, mereka telah habis-habisan. Tambahan 30 menit lagi akan sangat menyulitkan mereka."

Extra time pada akhirnya tidak perlu digelar. Di ambang batas keletihan, skuat Eastlands masih punya tenaga untuk menggelar satu serangan mematikan pada menit pamungkas waktu normal. Umpan silang terukur Tarnat dari kiri disambar Jon Macken -- yang turun menggantikan Anelka di babak pertama -- dengan sundulan jitu ke arah tiang jauh. (Saksikan cuplikan pertandingannya di sini)

"Saya belum pernah tahu hal seperti itu! Sungguh luar biasa," demikian luapan suka cita Keegan menyambut kemenangan dramatis pasukannya.

"Suporter membawa kami kembali ke permainan. Mereka menakjubkan. Dalam keadaan tertinggal 3-0 mereka tetap berteriak untuk kami, bukan menentang kami, dan itu menjadi pemain ke-11 untuk kami. Anak-anak merespons. Semua orang mengejar setiap bola. Anda tak bisa membuat-buat hal seperti ini. Mereka akan membicarakan tentang laga ini jauh setelah kami tiada."


"Mereka akan membicarakan laga ini jauh setelah kami tiada."


- Kevin Keegan​

liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, Sejarah Hari Ini (4 Februari): Comeback Spektakuler Manchester City
 
Top